Fungsi dan manfaat pajak serta hubungannya dengan APBN
Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara. Untuk menjalankan tugas-tugas rutin
negara dan melaksanakan pembangunan, negara membutuhkan biaya. Biaya ini dapat diperoleh dari pemungutan pajak.
b. Fungsi Mengatur Regulerend Pajak dapat digunakan untuk mengatur kegiatan ekonomi secara
umum, misalnya pemerintah menaikkan pajak impor, dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing produk-produk dalam negeri serta
pendapatan dari pajak perdagangan internasional.
c. Fungsi Stabilitas Dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan
kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi dapat dikendalikan. Hal ini dapat dilaksanakan antara lain dengan jalan
mengatur peredaran uang di masyarakat, pemungutan pajak, serta penggunaan pajak yang efektif dan efisien.
d. Fungsi Redistribusi Pendapatan Pajak yang telah dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai
semua kepentingan umum, termasuk juga untuk membiayai pembangunan sehingga dapat untuk membuka kesempatan kerja yang pada akhirnya
dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Manfaat Pemungutan Pajak yaitu : a. Membiayai Pengeluaran Negara. Pajak memiliki manfaat dengan
membiayai pengeluaran negara yang bersifat self liquiditing, contohnya pengeluaran untuk proyek produktif barang ekspor.
b. Membiayai Pengeluaran Produktif. Pajak dapat membiayai pengeluaran produktif dimana pengeluaran produktif adalah pengeluaran yang
memberikan keuntungan ekonomis bagi masyarakat seperti pengeluaran untuk pengairan dan pertanian.
c. Membiayai pengeluaran yang bersifat self liquiditing dan tidak reproduktif yang contohnya adalah pengeluaran untuk pendirian monumen dan objek
rekreasi. d. Membiayai pengeluaran yang tidak produktif dimana contohnya adalah
pengeluaran untuk membiayai pertahanan negara atau perang dan pengeluaran untuk penghematan di masa yang akan datang yaitu
pengeluaran bagi yatim piatu.