Mekanisme penyusunan APBN LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PERIODE 10 AGUSTUS - 12 SEPTEMBER 2015 LOKASI MAN YOGYAKARTA II JL. KH. AHMAD DAHLAN 130 YOGYAKARTA.

umum dan prioritas anggaran untuk dijadikan acuan bagi setiap kementrian negaralembaga dalam penyusunan usulan anggaran. iv. Dalam rangka penyusunan rancangan APBN, menteripimpinan lembaga selaku pengguna anggaran atau pengguna barang menyusun rancangan kerja dan anggaran kementrian negaralembaga tahun berikutnya. v. Rencana kerja dan anggaran disusun berdasarkan prestasi kerja yang akan dicapai disertai dengan prakiraan belanja untuk tahun berikutnya setelah tahun anggaran yang sedang disusun. vi. Rencana kerja dan anggaran disampaikan kepada DPR untuk dibahas dalam pembicaraan pendahuluan rancangan APBN. vii. Hasil pembahasan rencana kerja dan anggaran disampaikan kepada menteri keuangan sebagai bahan penyusun rancangan undang-undang tentang APBN tahun berikutnya. viii. Pemerintah pusat mengajukan rancangan undang-undang tentang APBN, disertai nota keuangan dan dokumen-dokumen pendukungnya kepada DPR pada bulan agustus tahun sebelumnya. ix. Pembahasan rancangan undang-undang tentang APBN dilakukan sesuai undang-undang yang mengatur susunan dan kedudukan Dewan Perwakilan Rakyat. x. DPR dapat mengajukan usul yang mengakibatkan perubahan jumlah penerimaan dan pengeluaran dalam RUU tentang APBN. xi. Pengambilan keputusan oleh DPR mengenai rancangan undang-undang tentang APBN dilakuka selambat-lambatnya dua bulan sebelum tahun anggaran yang bersangkutan dilaksanakan. xii. APBN yang disetujui oleh DPR terinci sampai dengan unit organisasi, fungsi, program, kegiatan dan jenis belanja. xiii. Apabila DPR tidak menyetujui rancangan undang-undang, pemerintah pusat dapat melakukan pengeluaran setinggi-tingginya sebesar angka APBN tahun anggaran sebelumnya.

8. Mekanisme Penyusunan APBD

i. Pemerintah menyampaikan pokok-pokok kebijakan umum APBD tahun anggaran berikutnya kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD selambat-lambatnya pertengahan bulan Juni tahun berjalan. ii. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah membahas kebijakan umum APBD yang diajukan oleh pemerintah dalam pembicaraan pendahuluan rancangan RAPBD tahun anggaran berikutnya. iii. Berdasarkan kebijakan umum APBD yang disepakati bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Pemda bersama DPRD membahas prioritas dan plafon anggaran sementara untuk dijadikan acuan bagi setiap satuan kerja perangkat daerah. iv. Dalam rangka penyusunan rancangan RAPBD, kepala satuan kerja perangkat daerah selaku pengguna anggaran atau pengguna barang menyusun rancangan kerja dan anggaran satuan kerja perangkat daerah tahun berikutnya. v. Rencana kerja satuan kerja perangkat daerah disusun berdasarkan prestasi kerja yang akan dicapai disertai dengan prakiraan belanja untuk tahun berikutnya setelah tahun anggaran yang sedang disusun disampaikan kepada DPRD untuk dibahas dalam pembicaraan pendahuluan RAPBD. vi. Rencana kerja dan anggaran disampaikan kepada pejabbat pengelola keuangan daerah sebagai bahan penyusunan rancangan peraturan dearah tentang APBD tahun berikutntya. vii. Ketentuan lebih lanjut mengenai penyusunan rencana kerja dan anggaran satuan kerja perangkat daerah diatur dengan peraturan daerah. viii. Pemerintah daerah mengajukan rancangan undang-undang tentang APBD, disertai nota keuangan dan dokumen-dokumen pendukungnya kepada DPRD pada bulan oktober tahun sebelumnya. ix. Pembahasan rancangan undang-undang tentang APBD dilakukan sesuai undang-undang yang mengatur susunan dan kedudukan DPRD. x. DPR dapat mengajukan usul yang mengakibatkan perubahan jumlah penerimaan dan pengeluaran dalam RUU tentang APBN. xi. Pengambilan keputusan oleh DPRD mengenai rancangan undang-undang tentang APBD dilakuka selambat-lambatnya satu bulan sebelum tahun anggaran yang bersangkutan dilaksanakan. xii. APBD yang disetujui oleh DPRD terinci sampai dengan unit organisasi, fungsi, program, kegiatan dan jenis belanja. xiii. Apabila DPRD tidak menyetujui rancangan undang-undang, pemerintah pusat dapat melakukan pengeluaran setinggi-tingginya sebesar angka APBD tahun anggaran sebelumnya.

9. Pengaruh APBN terhadap perekonomian

APBN akan berpengaruh terhadap perekonomian suatu negara. Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi serta kegiatan pemerintah lainnya akan sangat tergantung pada anggaran yang telah ditetapkan. Sasaran APBN tidak terlepas dari sasaran

Dokumen yang terkait

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PERIODE 10 AGUSTUS - 12 SEPTEMBER 2015 LOKASI MAN YOGYAKARTA II JL. KH. AHMAD DAHLAN 130 YOGYAKARTA.

0 1 79

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PERIODE 11 AGUSTUS - 11 SEPTEMBER 2015 LOKASI MAN YOGYAKARTA II JL. KH. AHMAD DAHLAN 130 YOGYAKARTA.

0 0 167

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PERIODE 10 AGUSTUS - 12 SEPTEMBER 2014 LOKASI MAN YOGYAKARTA II JL. KH. AHMAD DAHLAN 130 YOGYAKARTA.

0 0 129

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PERIODE 10 AGUSTUS - 12 SEPTEMBER 2015 LOKASI MAN YOGYAKARTA II JL. KH. AHMAD DAHLAN 130 YOGYAKARTA.

0 2 290

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Nama Lokasi : MAN Yogyakarta II Alamat : Jalan KH. Ahmad Dahlan 130, Yogyakarta 10 Agustus -12 September 2015.

0 5 188

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PERIODE 10 AGUSTUS – 12 SEPTEMBER 2015 LOKASI MAN YOGYAKARTA II JALAN KH. A. DAHLAN 130 YOGYAKARTA KP. 55261.

0 19 286

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PERIODE 11 AGUSTUS - 11 SEPTEMBER 2015 LOKASI MAN YOGYAKARTA II JL. KH. AHMAD DAHLAN 130 YOGYAKARTA.

0 4 263

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PERIODE 10 AGUSTUS – 12 SEPTEMBER 2015 LOKASI MAN YOGYAKARTA II JL. KHA DAHLAN 130 YOGYAKARTA.

0 0 108

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PERIODE 10 AGUSTUS - 12 SEPTEMBER 2014 LOKASI MAN YOGYAKARTA II JL. KH. AHMAD DAHLAN 130 YOGYAKARTA.

0 0 33

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PERIODE 11 AGUSTUS - 11 SEPTEMBER 2015 LOKASI MAN YOGYAKARTA II JL. KH. AHMAD DAHLAN 130 YOGYAKARTA.

0 0 33