c. Asas kebangsaan adalah cara pemungutan pajak yang dilakukan oleh negara berdasarkan kebangsaan wajib pajak. Sebagai contoh, setiap
warga negara asing yang bertempat tinggal di Indonesia harus membayar pajak.
5. Jenis-Jenis Pajak
Pajak di Indonesia digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu : a. Ditinjau dari cara pemungutannya, dibagi dua :
Pajak Langsung Direct Tax Pajak langsung adalah pajak yang dikenakan secara berkala terhadap
seseorang atau badan usaha berdasarkan ketetapan pajak. Pajak langsung dipikul sendiri oleh wajib pajak. Contoh pajak langsung
adalah pajak penghasilan dan pajak bumi dan bangunan
Pajak Tidak Langsung Indirect Tax Pajak tidak langsung adalah pajak yang dikenakan atas perbuatan atau
peristiwa. Pemungutan pajak itu dipungut tanpa surat penetapan pajak dan bisa dialihkan pada pihak lain. Contoh pajak tidak langsung adalah
pajak pertambahan nilai, pajak penjualan, dan cukai. Pada pajak pertambahan nilai, pajak penjualan dan cukai, yang memungut adalah
perusahaan dan yang menanggung adalah konsumen
b. Ditinjau dari obyek yang dikenakan pajak, dibagi dua : Pajak Subjektif
Pajak subjektif adalah pajak yang berpangkal pada subjeknya wajib pajak. Contohnya pajak penghasilan dan pajak bumi dan bangunan.
Pajak Objektif Pajak objektif adalah pajak yang dipungut berdasarkan objeknya tanpa
memperhatikan wajib pajak. Contoh pajak penjualan dan cukai. c. Dintinjau dari siapa yang memungut pajak, dibagu dua :
Pajak Negara Pajak negara adalah pajak yang pemungutannya dilaksanakan oleh
pemerintah pusat. Pajak yang termasuk pajak negara adalah pajak penghasilan, pajak tambahan nilai barang dan jasa dari pajak penjualan
atas barang mewah
Pajak Daerah Pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah, baik
oleh daerah tingkat I maupun oleh pemerintah daerah tingkat II. Pajak daerah digunakan oleh pemerintah daerah untuk membiayai rumah
tangganya. Contoh pajak daerah antara lain pajak pemotongan hewan, pajak radio, pajak reklame, pajak kendaraan, pajak bermotor, dan pajak
hiburan
6. Macam-Macam Pajak
a. Berdasarkan sistem pemungutan 1 Pajak Langsung, meliputi pajak penghasilan, pajak kekayaan, pajak
perseroan, pajak atas bunga, da lain-lain 2 Pajak Tak Langsung, meliputi pajak penjualan, pajak pertambahan
nilai, bea meterai, bea lelang, dan lain-lain b. Berdasarkan lembaga pemungutan
1 Pajak Pusat, meliputi pajak penghasilan, pajak kekayaan, pajak ekspor, dan lain-lain
2 Pajak Daerah, meliputi pajak kendaraan, pajak reklame, pajak radio, dan lain-lain
c. Berdasarkan sifatnya 1 Pajak subyektif, yaitu pajak pengahasilan
2 Pajak obyektif, meliputi pajak pertambahan nilai dan pajak atas penjualan barang mewah.
7. Sistem Pemungutan Pajak Di Indonesia
a. Official Assessment System Sistem pemungutan pajak ini memberi wewenang kepada pemerintah
fiskus untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
1 Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang adalah
fiskus 2 Wajib pajak bersifat pasif
3 Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus
b. Self Assessment System Sistem ini memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentuka
sendiri besarnya pajak yang terutang. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
1 Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada
wajib pajak sendiri 2 Wajib pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor, dan
melaporkan sendiri pajak terutangnya 3 Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi