transaksi perdagangan luar negri, yaitu kegiatan impor dan ekspor barang tertentu. Perkembangan realisasi penerimaan tersebut
dalam tiga tahun terakhir cenderung lambat. b. Penerimaan negara bukan pajak PNBP
Secara rinci penerimaan negara bukan pajak PNBP , antara lain sebagi berikut : i.
Penerimaan sumber daya alam SDA merupakan sumber andalan bagi penerimaan negara bukan pajak. Sektor migas memberikan
kntribusi yang cukup besar, baik terhadap PNBP maupun pendapatan
negara. Penerimaan
minyak bumi
dan gas
menunjukkan perkembangan yang fluktuatif, seiring denagn perkembanga harga dan produksi minyak mentah.
ii. Penerimaan bagian pemerintah atas laba BUMN adalah salah satu
komponen penerimaan negara bukan pajak yang juga cukup signifikan dalam memberikan kontribusi terhadap penerimaan
negara bukan pajak adalah penerimaan atas laba BUMN. iii.
Hibah adalah penerimaan dari sumbangan atau donasi dari beberapa negara dan lembaga internasional tanpa ada kewajiban
mengembalikan. Dalam upaya meningkatkan realisasi penerimaan hibah,
telah diambil
langkah- langkah
penerbitan dan
penyempurnaan administrasi
hibah yang
diterima dan
dimanfaatkan oleh berbagai departemen dan lembaga pemerintah non departemen
iv. Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP diperoleh dari
penerimaan yang berasal dari berbagai pungutan. Pos penerimaan ini di antaranya juga menampung penerimaan kembali pinjaman
yang berasal dari pendapatan pelunasan piutang. Di samping itu,
pada saat yang bersamaan juga dilakukan pengawasan pada saat pemungutan dan penyetorannya ke kas negara.
4. Sumber Penerimaan Daerah
Berbagai sumber penerimaan daerah baik dari sektor pajak ataupun non pajak, antara lain sebagai berikut:
a. Pendapatan Asli Daerah PAD merupakan pendapatan yang bersumber dari
potensi masing- masing daerah. PAD dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang ada.
Pendapatan asli daerah terdiri dari : 1. Pajak daerah
2. Retribusi daerah 3. Laba perusahaan milik pemerintah
daerah 4. Pengelolaan hasil kekayaan daerah yang
dipisahkan 5. Pendapatan lain yang sah.
b. Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari pemerintah pusat yang
dialokasikan pada daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Dana perimbangan dapat berbentuk dana bagi hasil, dana alokasi umum, dan dana
alokasi khusus. Dana bagi hasil
Dana bagi hasil dapat berasal dari sektor pajak. Pajak yang ditarik oleh negara, sebagian akan dikembalikan kepada daerah. Pajak-
pajak yang hasilnya sebagian dikembalikan kepada daerah, antara lain PBB, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan BPHTB, serta
pajak penghasilan atas wajib pajak orang pribadi dalam negri. Dana bagi hasil juga dapat berasal dari hasil pengelolaan sumber daya alam.
Sumber- sumber daya alam yang hasilnya akan dibagikan antara pusat dan daerah, yaitu hasil kehutanan, pertambangan umum, perikanan,
pertambangan minyak bumi, pertambangan gas bumi, dan pertambangan panas bumi
Dana alokasi umum DAU adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN
yang dialokasikan kepada daerah. Hal tersebut bertujuan untuk pemerataan keuangan antar daerah guna mendanai kebutuhan daerah
dalam rangka pelaksanaan desentralisasi Dana alokasi khusus
DAK adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu. Pengalokasian kepada
daerah tertentu tersbut bertujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas
nasional.
c. Sumber Pendapatan Lain-lain adalah hibah dan pendapatan dana darurat. Hibah
adalah penerimaan daerah yang berasal dalam negeri ataupun luar negeri yang tidak perlu membayar kembali dikembalikan. Hibah dapat berasal dari
pemerintah , badan atau lembaga serta perseorangan. Hibah dapat berbentuk devisa, rupiah, ataupun barang dan jasa, termasuk tenaga ahli dan pelathan. Dana
darurat merupakan dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan kepada daerah yang mengalami bencana nasional, peristiwa luar biasa ataupun krisis