Gambar 1. Alur Kerangka Pikir Pembelajaran Teks Eksplanasi dengan Strategi
Double-Entry Journal DEJ
8. Hipotesis
Berdasarkan kajian teoritis, kajian hasil penelitian, dan kerangka pikir di atas, dapat dirumuskan sebagai berikut.
a. Hipotesis Nol
1 Tidak ada perbedaan kemampuan menulis teks eksplanasi antara siswa
yang mengikuti pembelajaran menggunakan strategi DEJ dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan strategi DEJ.
Strategi Pembelajaran
Strategi Pembelajaran Bahasa
Strategi DEJ
Strategi DEJ dalam
menulis teks eksplansi
Langkah : 1.
Guru memberikan materi terkait teks eksplanasi dan
strategi DEJ. 2.
Siswa mengamati gambar yang diberikan oleh guru.
3. Siswa memasukkan fakta,
mencatat, mengamati, dan menggali ide pada kolom
“konsep”. 4.
Pada kolom “pengolahan” siswa mengolaborasikan dan
menyusun pendapat sesuai kolom konsep.
5. Siswa menulis teks eksplanasi
berdasarkan strategi DEJ.
Hasil Tulisan Eksplanasi
2 Strategi DEJ tidak efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks
eksplanasi.
b. Hipotesis Penelitian
1 Terdapat perbedaan kemampuan menulis teks eksplanasi antara siswa yang
mengikuti pembelajaran menggunakan strategi DEJ dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan strategi DEJ.
2 Strategi DEJ efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks
eksplanasi.
27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan penelitian kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen. Penelitian ini
menggunakan desain eksperimen control group pretest-posttest design, seperti
tampak pada tabel berikut. Tabel 3. Desain Penelitian Control Group Pretest - Posttest Design
Kelompok Pretest
Perlakuan Posttest
E O
1
X O
2
K O
3
- O
4
Keterangan: E
: Kelompok eksperimen K
: Kelompok kontrol O
1
: Pretest kelompok eksperimen O
2
: Pretest kelompok kontrol O
3
: Posttest kelompok eksperimen O
4
: Posttest kelompok kontrol
B. Paradigma Penelitian
Sugiyono, 2014: 65 menyatakan bahwa dalam penelitian kuantitatif yang dilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala itu dapat
diklasifikasikan, dan hubungan gejala bersifat kausal sebab akibat, maka peneliti dapat melakukan penelitian dengan memfokuskan kepada beberapa
variabel saja. Pola hubungan antara variabel yang akan diteliti disebut paradigma penelitian. Penelitian ini menggunakan paradigma sederhana.
Paradigma penelitian ini terdiri atas satu variabel independen dan dependen.