sekolah, kamar kecil, ruang usaha kesehatan sekolah, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan tempat parkir kendaraan.
Menurut Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana 2008: 274 Fasilitas atau sarana dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:
1 Fasilitas Fisik, yakni segala sesuatu yang berupa benda atau fisik
yang dapat dibedakan: yang mempunyai peranan untuk memudahkan dan melancarkan suatu usaha. Fasilitas fisik juga
disebut fasilitas materiil. 2
Fasilitas Uang, yakni segala sesuatu yang bersifat mempermudah suatu kegiatan sebagai akibat bekerjanya nilai uang. Suharsimi
Arikunto dan Lia Yuliana, 2008: 274.
3. Pengelolaan Sarana Pendidikan
Pengertian pengelolaan sama dengan manajemen. Menurut Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana 2008: 273 mendefinisikan manajemen sarana
yaitu segenap proses penataan yang bersangkut paut dengan pengadaan, pendayagunaan dan pengelolaan sarana pendidikan agar tercapai tujuan yang
efektif dan efisien. Selanjutnya menurut wahyuningrum 2000: 3 manajemen fasilitas
adalah suatu proses kegiatan yang direncanakan, diorganisasikan, diarahkan, dan dikendalikan terhadap benda-benda pendidikan secara tepat guna dan
berdaya guna sehingga selalu siap pakai dalam proses pembelajaran. Secara kronologis maka kegiatan dalam manajemen fasilitas meliputi kegiatan-
kegiatan: pengadaan, penyimpanan, penggunaan, pengaturan, penyaluran, inventarisasi, pemeliharaan, rehabilitasi dan penghapusan.
Menurut Ibrahim Bafadal 2003: 2 manajemen perlengkapan sekolah dapat didefinisikan sebagai proses kerja sama pendayagunaan semua
perlengkapan pendidikan secara efektif dan efisien. Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
manajemenpengelolaan sarana pendidikan adalah proses pengelolaan segala fasilitas pendidikan secara tepat sehingga dapat mencapai tujuan efektif dan
efisien. Kegiatan pengelolaan sarana pendidikan mencakup: perencanaan, pengadaan, inventarisasi, penyimpanan, pemeliharaan dan penghapusan.
a. Perencanaan
Dalam kegiatan pengelolaan yang baik tentu diawali dengan suatu perencanaan yang matang dan baik demi menghindari terjadinya kesalahan
dan kegagalan yang tidak diinginkan. Perencanaan berfungsi untuk menentukan tujuan atau kerangka tindakan yang diperlukan untuk mencapai
tujuan tertentu. Ibrahim Bafadal 2003: 26 menjelaskan perencanaan perlengkapan pendidikan dapat didefinisikan sebagai suatu proses pemikiran
dan penetapan program pengadaan fasilitas sekolah, baik yang berbentuk sarana maupun prasarana pendidikan di masa yang akan datang untuk
mencapai tujuan tertentu. Proses perencanaan pengadaan perlengkapan di sekolah tidak mudah,
karena harus dilakukan secara sistematis, rinci dan teliti berdasarkan informasi yang realistis tentang kondisi sekolah tersebut. Perencanaan yang
baik dan teliti akan berdasarkan analisis kebutuhan dan penentuan skala prioritas bagi kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan urutan pertama, kedua,