SMP N 3 Mlati Pengaturan penggunaan laboratorium IPA

3 Penyimpanan alatbahan Menyimpan adalah meletakkan atau menaruh di tempat yang aman. SMP N 3 Mlati ruang simpan untuk menyimpan alatbahan mata pelajaran fisika terpisah dengan ruang simpan yang digunakan untuk mata pelajaran biologi. Pelaksanaan kegiatan pada kegiatan penyimpanan di SMP N 3 Mlati dilakukan oleh guru IPA dan koordinator laboratorium IPA. Adapun prosedur dalam pelaksanaan penyimpanan alatbahan berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan koordinator laboratorium IPA dan guru IPA 26 Juli 2010 dapat diketahui bahwa alat yang rusak dipisahkan tersendiri dan diletakkan di bagian bawah lemari penyimpanan, alat dan bahan yang ada di lemari simpan dicatat sesuai nama, jenis, dan jumlahnya. Hal tersebut diperkuat dengan adanya label yang ada pada masing-masing lemari simpan. Pemisahan alat yang terbuat dari logam dari bahan kimia sudah dilakukan, terbukti bahan kimia diletakkan di dalam box sendiri. Lemari penyimpanan alat-alat optik belum dilengkapi dengan lampu penerangan. Lemari penyimpanan telah diberi label meskipun belum sesuai dengan jumlah alat yang ada karena ketika ada penambahan alat petugas belum memperbaharui label pada lemari tersebut. Lemari penyimpanan ada yang sudah dilengkapi dengan nomor lemari dan ada yang belum. 4 Pemeliharaan perawatan laboratorium IPA Pemeliharaanperawatan adalah kegiatan untuk melakukan pengurusan dan pengaturan agar semua sarana tersebut selalu dalam kondisi baik dan siap dipakai secara berdaya guna dan berhasil guna.Unsur yang diungkap dalam aspek pemeliharaanperawatan yaitu melakukan pembersihan, pengontrolan berkala, pengaturan jadwal penggunaan alat dan perbaikan alat yang rusak. Dari hasil wawancara dengan guru IPA dan koordinator laboratorium IPA 24 Juli 2010 diperoleh data bahwa pembersihan alat sering dilakukan meski tidak ditentukan waktunya. Namun tidak semua alat sering dibersihkan, karena jenis alat yang banyak. Maka proses pembersihan alat disesuaikan dengan jenis alatnya. Alat yang paling sering dibersihkan adalah alat yang sering digunakan. Pengontrolan alat tidak selalu dilakukan atau kadang-kadang dilakukan bila dirasa perlu. Selama alat yang ada masih bisa digunakan maka alat tersebut masih dianggap layak untuk digunakan. Hal ini sesuai dengan keterangan “KA” koordinator laboratorium IPA: “Jarang, kalau dirasa perlu saja” Selain pengontrolan alat, penjadwalan penggunaan alat juga termasuk dalam proses pemeliharaanperawatan alat laboratorium. Di SMP N 3 Mlati tidak ada jadwal penggunaan alat secara tertulis, dalam penggunaan alat bersifat fleksibel yaitu apabila alat yang satu sudah digunakan oleh guru lain maka guru yang satu menggunakan alat yang lain. Sekolah sering melakukan perbaikan pada alat yang rusak. Biasanya alat yang dalam kondisi rusak dan tidak mendesak untuk digunakan kembali akan dikumpulkan terlebih dahulu baru akan diperbaiki bila jumlahnya sudah cukup banyak. Namun bila alat yang rusak sangat mendesak untuk diperbaiki maka akan segera diperbaiki. Dana untuk perbaikan alat adalah dana Bantuan Operasional Sekolah BOS. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan yaitu: pemeliharaanperawatan alat laboratorium yang dilakukan di SMP N 3 Mlati hanya berupa pembersihan untuk alat yang sering dipakai, sedangkan untuk kegiatan pencegahan kerusakan masih jarang dilakukan oleh sekolah. Menurut koordinator laboratorium, selama alat masih bisa digunakan maka alat tersebut masih dianggap baik dan layak untuk digunakan. Pengecekan dan pemeriksaan belum dilakukan secara rutin dan hanya bersifat kadang- kadang saja, namun sekolah akan segera melakukan penggantian alat yang rusak dengan alat yang lain dan alat yang rusak untuk sementara dikumpulkan dan bila alat yang rusak sudah cukup banyak maka akan segera diperbaiki dengan memanggil tukang atau tenaga ahli.

3. Evaluasi dan pengawasan penggunaan laboratorium IPA

a. SMP N 1 Mlati

Didalam laboratorium yang ada di SMP N 3 Mlati tidak tersedia buku kunjungan pengawas buku tamu dan tidak ada program pengawasan dengan jelas sehingga apabila ingin mengetahui berapa kali dan program pengawasan apa yang akan dijadikan acuan dalam pengawasan laboratorium pada tahun ini kurang bisa diketahui. Pengawasan dari kepala sekolah selama ini terbatas pada untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di laboratorium. Kepala sekolah jarang melakukan kunjungan ke laboratorium untuk mengetahui pengelolaan laboratorium IPA. Tanggung jawab pengelolaan laboratorium IPA sepenuhnya diserahkan kepada koordinator laboratorium IPA dan guru IPA. Laporan pertanggung jawaban pelaksanaan program kerja laboratorium IPA, tidak dibuat tiap tahun. Laporan dibuat jika diperlukan, misalnya jika ada pengawas dari luar. Untuk kegiatan evaluasi pelaksanaan program kerja laboratorium yang ada di SMP N 1 Mlati yang dilakukan oleh pengurus laboratorium IPA yaitu untuk mengevaluasi kelayakan alat yang ada di laboratorium dan ketersedian bahan praktikum. Didalam evaluasi kelayakan alat dan ketersediaan bahan praktikum biasanya dilaksanakan satu tahun sekali dimana hasil dari evaluasi yang dilakukan oleh koordinator laboratorium digunakan untuk acuan dalam pengadaan alat dan bahan pada tahun berikutnya.

b. SMP N 2 Mlati

. Pengawasan dari kepala sekolah selama ini untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di laboratorium. Kepala sekolah jarang melakukan kunjungan ke laboratorium untuk mengetahui pengelolaan laboratorium IPA. Waktu kepala sekolah dalam melakukan kunjungan ke laboratorium belum terjadwal. Didalam laboratorium tidak tersedia buku kunjungan pengawas buku tamu dan tidak ada program pengawasan yang jelas. Laporan pertanggung jawaban pelaksanaan program kerja laboratorium IPA, tidak dibuat tiap tahun. Laporan dibuat jika diperlukan, misalnya jika ada pengawas dari luar. Untuk kegiatan evaluasi pelaksanaan program kerja laboratorium yang ada di SMP N 2 Mlati yang dilakukan oleh pengurus laboratorium IPA yaitu untuk mengevaluasi kelayakan alat yang ada di laboratorium dan ketersedian bahan praktikum. Didalam evaluasi kelayakan alat dan ketersediaan bahan praktikum biasanya dilaksanakan satu tahun sekali dimana hasil dari evaluasi yang dilakukan oleh koordinator laboratorium digunakan untuk acuan dalam pengadaan alat dan bahan pada tahun berikutnya.

c. SMP N 3 Mlati

Pengawasan dari kepala sekolah selama ini terbatas pada untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di laboratorium. Kepala sekolah jarang melakukan kunjungan ke laboratorium untuk mengetahui pengelolaan laboratorium IPA. Tanggung jawab pengelolaan laboratorium IPA diserahkan kepada koordinator laboratorium IPA dan guru IPA. Didalam laboratorium yang ada di SMP N 3 Mlati tidak tersedia buku kunjungan pengawas buku tamu dan tidak ada program pengawasan dengan jelas sehingga apabila ingin mengetahui berapa kali dan program pengawasan apa yang akan dijadikan acuan dalam pengawasan laboratorium pada tahun ini kurang bisa diketahui. Laporan pertanggung jawaban pelaksanaan program kerja laboratorium IPA, tidak dibuat tiap tahun. Laporan dibuat jika diperlukan, misalnya jika ada pengawas dari luar. Untuk kegiatan evaluasi pelaksanaan program kerja laboratorium yang ada di SMP N 3 Mlati yang dilakukan oleh pengurus laboratorium IPA yaitu untuk mengevaluasi kelayakan alat yang ada di laboratorium dan ketersedian bahan praktikum. Didalam evaluasi kelayakan alat dan ketersediaan bahan praktikum biasanya dilaksanakan satu tahun sekali dimana hasil dari evaluasi yang dilakukan oleh koordinator laboratorium digunakan untuk acuan dalam pengadaan alat dan bahan pada tahun berikutnya.

C. Pembahasan

Dalam pelaksanaan pembelajaran IPA, fungsi laboratorium ini sangat penting artinya. Dengan melakukan percobaan di laboratorium diharapkan siswa memperoleh pengalaman secara langsung sehingga baik ketrampilan psikomotorik maupun intelektual dapat berkembang. Hal ini berarti bahwa pembelajaran sains tidak dapat dipisahkan dengan kerja praktik sehingga laboratorium merupakan sumber belajar yang efektif. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan fungsi sains maka laboratorium perlu dikelola secara baik. Pengelolaan laboratorium yang memadai baik dari segi kuantitas dan kualitas diharapkan dapat mendukung penyelenggaraan penggunaan laboratorium IPA terutama yang terkait dengan perencanaan laboratorium IPA,