Menurut rumusan Tim Penyusun Pedoman Pembakuan Media Pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Suharsimi Arikunto
dan Lia Yuliana, 2008: 274, maka yang dimaksud dengan: “Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam
proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar,
teratur, efektif dan efisien”
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan yang dimaksud sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan secara langsung
dalam proses pendidikan baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar tujuan pendidikan dapat berjalan lancar.
2. Jenis Sarana Pendidikan
Menurut Nawawi Ibrahim Bafadal, 2003: 2-3 mengklasifikasikan sarana pendidikan, yaitu ditinjau dari sudut : 1 habis tidaknya dipakai; 2
bergerak tidaknya pada saat digunakan; dan 3 hubungan dengan proses mengajar.
a. Ditinjau dari habis tidaknya dipakai
Apabila dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana pendidikan, yaitu sarana pendidikan yang habis dipakai dan sarana
pendidikan tahan lama. 1
Sarana pendidikan yang habis pakai Sarana pendidikan yang habis pakai adalah segala bahan atau alat
yang apabila digunakan bisa habis dalam waktu yang relatif singkat, contohnya kapur tulis, bahan kimia yang digunakan dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
2 Sarana pedidikan yang tahan lama
Sarana pendidikan yang tahan lama adalah keseluruhan bahan atau alat yang digunakan secara terus menerus dalam waktu yang
relatif lama, contohnya bangku sekolah, mesin tulis, atlas, globe, dan beberapa peralatan olahraga.
b. Ditinjau dari pendidikan bergerak tidaknya:
1 Sarana pendidikan yang bergerak.
Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang biasa digerakkan atau dipindah sesuai dengan kebutuhan
pemakaiannya, contoh: Lemari arsip. 2
Sarana pendidikan yang tidak bergerak. Sarana pendidikan yang tidak bergerak adalah semua sarana
pendidikan yang tidak bisa atau relatif sangat sulit untuk dipindahkan, misalnya pipa minum PDAM.
c. Ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar
Dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar, ada dua jenis sarana pendidikan. Pertama, sarana pendidikan yang secara langsung
digunakan dalam proses belajar mengajar, contohnya: kapur tulis, atlas, dan sarana pendidikan lainnya yang digunakan guru dalam mengajar. Kedua,
sarana pendidikan yang secara tidak langsung berhubungan dengan proses belajar mengajar, seperti arsip di kantor sekolah merupakan sarana
pendidikan yang tidak secara langsung digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar.
Sedangkan prasarana pendidikan di sekolah bisa diklasifikasikan menjadi dua macam. Pertama, prasarana pendidikan yang secara langsung
digunakan untuk proses belajar mengajar, seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktik ketrampilan, dan ruang laboratorium. Kedua,
prasarana sekolah yang keberadaanya tidak digunakan untuk proses belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya proses belajar
mengajar, contohnya ruang kantor, kantin sekolah, tanah dan jalan menuju
sekolah, kamar kecil, ruang usaha kesehatan sekolah, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan tempat parkir kendaraan.
Menurut Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana 2008: 274 Fasilitas atau sarana dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:
1 Fasilitas Fisik, yakni segala sesuatu yang berupa benda atau fisik
yang dapat dibedakan: yang mempunyai peranan untuk memudahkan dan melancarkan suatu usaha. Fasilitas fisik juga
disebut fasilitas materiil. 2
Fasilitas Uang, yakni segala sesuatu yang bersifat mempermudah suatu kegiatan sebagai akibat bekerjanya nilai uang. Suharsimi
Arikunto dan Lia Yuliana, 2008: 274.
3. Pengelolaan Sarana Pendidikan
Pengertian pengelolaan sama dengan manajemen. Menurut Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana 2008: 273 mendefinisikan manajemen sarana
yaitu segenap proses penataan yang bersangkut paut dengan pengadaan, pendayagunaan dan pengelolaan sarana pendidikan agar tercapai tujuan yang
efektif dan efisien. Selanjutnya menurut wahyuningrum 2000: 3 manajemen fasilitas
adalah suatu proses kegiatan yang direncanakan, diorganisasikan, diarahkan, dan dikendalikan terhadap benda-benda pendidikan secara tepat guna dan
berdaya guna sehingga selalu siap pakai dalam proses pembelajaran. Secara kronologis maka kegiatan dalam manajemen fasilitas meliputi kegiatan-
kegiatan: pengadaan, penyimpanan, penggunaan, pengaturan, penyaluran, inventarisasi, pemeliharaan, rehabilitasi dan penghapusan.