Karakteristik Anak SD Kajian Teori

17 menambahkan bahwa “tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan aspek-aspek tersebut. Adapun aspek- aspek tersebut yaitu pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti, dan sikap”. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku bukan hanya pada salah satu aspek saja tetapi secara keseluruhan, yaitu pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut di atas, tidak dilihat secara terpisah melainkan menyeluruh.

2.1.5 Karakteristik Anak SD

Sumantri dan Syaodih 2009: 2.1 mengungkapkan bahwa usia siswa di sekolah dasar berkisar 6-12 tahun. Pada usia ini, anak mengalami banyak perubahan fisik atau mental, karena pengaruh faktor intern dan ekstern yaitu lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan pergaulan dengan teman sebaya. Karakteristik siswa sekolah dasar masih termasuk dalam tahap atau fase pertumbuhan dan perkembangan. Perkembangan setiap individu tidak hanya dalam satu aspek saja, tetapi dalam beberapa aspek. Havighurst 1961 dalam Sumantri dan Syaodih 2009: 1.21 mengemukakan bahwa “setiap tahap perkembangan individu harus sejalan dengan perkembangan aspek-aspek, yaitu fisik, psikis, emosional, moral, dan sosial”. Menurut Piaget tt dalam Sumantri dan Syaodih 2009: 1.15, ada empat tahap proses anak sampai mampu berpikir seperti orang dewasa. Tahap pertama yaitu sensori motor terjadi pada usia 0-2 tahun. Pada tahap ini, mencakup hampir 18 keseluruhan gejala yang berhubungan langsung dengan panca indera. Tahap kedua yaitu praoperasional yang terjadi pada usia 2-7 tahun. Pada tahap ini, anak berkembang sangat pesat. Lambang-lambang bahasa yang digunakan untuk menunjukkan suatu benda konkret bertambah pesat. Tahap yang ketiga yaitu tahap operasional konkret terjadi pada usia 7-11 tahun. Pada tahap ini, anak sudah mampu untuk berpikir secara logis. Pada tahap ini, permasalahan yang muncul pada anak yaitu permasalahan yang konkret. Anak akan menemui kesulitan apabila diberi tugas untuk mengungkapkan sesuatu yang tersembunyi atau abstrak. Tahap yang keempat yaitu tahap operasional formal yang terjadi pada usia 11-15 tahun. Pada tahap ini, anak sudah memiliki pola pikir seperti orang dewasa. Mereka mampu menerapkan cara berpikir dari berbagai permasalahan yang dihadapi. Nursidik 2007 menambahkan ada empat karakteristik anak di usia SD yang perlu diketahui para guru. Karakteristik pertama anak SD yaitu senang bermain. Karakteristik ini menuntut guru SD untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran yang berisi permainan terutama untuk kelas rendah. Karakteristik yang kedua yaitu senang bergerak, orang dewasa dapat duduk berjam-jam, sedangkan anak SD dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit. Selanjutnya karakteristik yang ketiga dari anak usia SD yaitu anak senang bekerja dalam kelompok. Dari pergaulannya dengan kelompok sebaya, anak belajar aspek-aspek yang penting dalam proses sosialisasi, seperti belajar memenuhi aturan-aturan kelompok, belajar setia kawan, belajar tidak bergantung pada 19 lingkungan, belajar menerima tanggung jawab, belajar bersaing dengan orang lain secara sehat sportif, dan mempelajari olahraga. Karakteristik yang keempat anak SD yaitu senang merasakan atau melakukan atau memperagakan sesuatu secara langsung. Dengan demikian, guru hendaknya merancang metode pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Berdasarkan pendapat ahli yang telah disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik siswa sekolah dasar yaitu masih pada tahap berpikir konkret. Mereka belum bisa sepenuhnya berpikir secara abstrak. Selain itu, karakteristik siswa usia SD yaitu masih senang bermain, bergerak, berkelompok, dan memperagakan sesuatu secara langsung. Oleh karena itu, guru harus bisa merancang pembelajaran yang menarik untuk menumbuhkan minat dan aktivitas belajar siswa, agar pembelajaran tidak monoton dan membosankan. Selain itu, guru harus bisa merancang pembelajaran yang tidak hanya berpusat pada guru, tetapi anak juga harus dilibatkan secara aktif.

2.1.6 Pengertian Mengajar

Dokumen yang terkait

NASKAH PUBLIKASI Peningkatan Partisipasi Belajar IPS Melalui Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Plesungan Tahun 2015/2016.

0 3 13

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA SISWA Peningkatan Partisipasi Belajar IPS Melalui Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Plesungan Tahun 2015/201

0 3 17

PENDAHULUAN Peningkatan Partisipasi Belajar IPS Melalui Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Plesungan Tahun 2015/2016.

0 4 4

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS Melalui Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Pada Siswa Kelas IV SDN Karangrejo 01 Tahun Pelajara

0 2 16

PENDAHULUAN Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS Melalui Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Pada Siswa Kelas IV SDN Karangrejo 01 Tahun Pelajaran 2013/ 2014.

0 1 6

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS Melalui Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Pada Siswa Kelas IV SDN Karangrejo 01 Tahun Pelajara

0 1 13

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE Peningkatan Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Strategi Everyone Is A Teacher Here Pada Siswa Kelas IV SD N Pilangsari 1, Gesi, Sragen.

0 1 16

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE BAGI SISWA KELAS IV SEMESTER GANJIL S

0 0 14

Peningkatan Pembelajaran Materi Teknologi Produksi, Komunikasi, Transportasi Melalui Jigsaw pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pesurungan Lor 1 Tegal.

0 2 248

PENGARUH METODE EVERYONE IS A TEACHER HERE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

0 0 9