Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial IPS

24 penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan, menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar, mengembangkan materi pelajaran secara kreatif, mengembangkan keprofesionalan dengan tindakan reflektif, dan memanfaatkan teknologi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa performansi guru adalah kinerja guru yang berkaitan dengan kemampuan guru dalam menjalankan tugasnya yang berpedoman pada keempat kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.

2.1.9 Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial IPS

Astuti dkk 2009: 1 mengungkapkan bahwa “ilmu pengetahuan sosial lahir dari keinginan para pakar pendidikan untuk membekali para siswa supaya nantinya mereka mampu menghadapi dan menangani kompleksitas kehidupan di masyarakat yang seringkali berkembang secara tidak terduga”. Mackenzie 1975 dalam Sardjiyo, Sugandi, dan Ischak 2009: 1.22 mengemukakan bahwa “ilmu sosial adalah semua bidang ilmu yang berkenaan dengan manusia dalam konteks sosialnya atau dengan kata lain semua bidang ilmu yang mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat”. Senada dengan pendapat tersebut, Trianto 2010: 171 menambahkan bahwa “IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu- ilmu sosial seperti ilmu sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya”. IPS dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial yang telah disebutkan. Pendapat lain tentang IPS menurut Nasution 1975 dalam Soewarso dan Susila 2010: 1, IPS merupakan suatu program pendidikan 25 yang merupakan suatu keseluruhan yang mempersoalkan manusia dalam lingkungan fisik maupun dalam lingkungan sosialnya, dan bahannya diambil dari berbagai ilmu-ilmu sosial. National Council for Social Studies 2004 dalam Bailey, Edward, dan Hollifield 2006: 18 memberikan definisi IPS dalam perspektif yang integral, seperti berikut ini: Social studies are the integrated study of the social sciences and humanities to promote civic competence. The primary purpose of social studies is to help young people develop the ability to make informed and reasoned decisions for the public good as citizens of a culturally diverse, democratic society in an interdependent world Definisi dari National Council for Social Studies NCSS ini menyatakan bahwa ilmu sosial adalah ilmu-ilmu yang terintegrasi dari pengetahuan sosial dan kemanusiaan untuk mengembangkan kecakapankemampuan tentang kewarganegaraan. Tujuan utama ilmu-ilmu sosial yaitu untuk mengembangkan kemampuan generasi muda dalam membuat keputusan-keputusan yang beralasan untuk masyarakat dengan kebudayaan yang beragam dan demokratis di dunia yang saling bergantung. Secara ringkas apa yang dikaji dalam IPS, menurut Barth dan Shermis 1980 dalam Soewarso dan Susila 2010: 3 adalah pengetahuan, pengolahan informasi, telaah nilai dan keyakinan, serta peran serta dalam kehidupan. Kosasih 1994 dalam Trianto 2010: 173 menjelaskan bahwa: ilmu pengetahuan sosial juga membahas hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Lingkungan masyarakat dimana anak didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat, dihadapkan pada berbagai permasalahan yang ada dan terjadi di lingkungan sekitarnya. Pendidikan IPS berusaha membantu siswa dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi, sehingga akan menjadikannya semakin mengerti dan memahami lingkungan sosial masyarakatnya. 26 Selanjutnya Trianto 2010: 174 mengemukakan bahwa “karakteristik mata pembelajaran IPS berbeda dengan disiplin ilmu lain yang bersifat monolitik.” Maksudnya, IPS merupakan integrasi dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya IPS merupakan kajian tentang manusia dan dunia sekelilingnya yaitu tentang hubungan antarmanusia dalam kehidupan manusia. IPS memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan utama IPS ialah untuk mengembangkan potensi siswa agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan melatih ketrampilan untuk mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa diri sendiri atau masyarakat Trianto 2010: 176. Dari rumusan tujuan tersebut menurut Mutakin tt dalam Trianto 2010: 176-7, tujuan IPS antara lain yaitu agar siswa memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya, mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial, mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat, serta mampu membuat analisis yang kritis, dan mampu mengambil tindakan yang tepat. IPS juga bertujuan agar siswa mampu mengembangkan berbagai potensi, sehingga mampu membangun diri sendiri, memotivasi seseorang untuk bertindak berdasarkan moral, sebagai fasilitator di dalam suatu lingkungan yang terbuka dan tidak bersifat menghakimi, mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik 27 dalam kehidupannya, dan menekankan perasaan, emosi, dan derajat penerimaan atau penolakan siswa terhadap materi pembelajaran IPS yang diberikan. Di Indonesia dalam penyusunan kurikulum IPS SD disesuaikan dengan kebudayaan bangsa Indonesia itu sendiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Sardjiyo, Sugandi, dan Ischak 2009: 1.31 yang menyatakan bahwa: Landasan penyusunan Kurikulum IPS SD Tahun 2006 tidak lepas dari Pendidikan Nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945. UUD 1945 mengamanatkan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta agar pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang. Tujuan kurikuler IPS di SD menurut Sardjiyo, Sugandi, dan Ischak 2009: 1.28, yaitu untuk membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam di masyarakat, serta membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisis dan menyusun pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat, dan membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan berbagai bidang keilmuan serta bidang keahlian. Selain itu, tujuan kurikuler IPS di SD juga untuk membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan tersebut dan membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Tujuan kurikuler IPS di SD seperti yang telah disebutkan di atas dapat terwujud melalui kegiatan pembelajaran yang bermakna. Dalam kegiatan pembelajaran IPS, siswa dapat dibawa langsung ke dalam lingkungan alam dan 28 masyarakat untuk mengetahui makna serta manfaat mata pelajaran IPS secara nyata. Menurut Sardjiyo, Sugandi, dan Ischak 2009: 1.29 ruang lingkup IPS SD meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1 Manusia, tempat dan lingkungannya, 2 Waktu, keberlanjutan, dan perubahan, 3 Sistem sosial dan budaya, dan 4 Prilaku ekonomi dan kesejahteraan.

2.1.10 Materi Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi

Dokumen yang terkait

NASKAH PUBLIKASI Peningkatan Partisipasi Belajar IPS Melalui Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Plesungan Tahun 2015/2016.

0 3 13

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA SISWA Peningkatan Partisipasi Belajar IPS Melalui Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Plesungan Tahun 2015/201

0 3 17

PENDAHULUAN Peningkatan Partisipasi Belajar IPS Melalui Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Plesungan Tahun 2015/2016.

0 4 4

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS Melalui Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Pada Siswa Kelas IV SDN Karangrejo 01 Tahun Pelajara

0 2 16

PENDAHULUAN Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS Melalui Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Pada Siswa Kelas IV SDN Karangrejo 01 Tahun Pelajaran 2013/ 2014.

0 1 6

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS Melalui Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Pada Siswa Kelas IV SDN Karangrejo 01 Tahun Pelajara

0 1 13

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE Peningkatan Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Strategi Everyone Is A Teacher Here Pada Siswa Kelas IV SD N Pilangsari 1, Gesi, Sragen.

0 1 16

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE BAGI SISWA KELAS IV SEMESTER GANJIL S

0 0 14

Peningkatan Pembelajaran Materi Teknologi Produksi, Komunikasi, Transportasi Melalui Jigsaw pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pesurungan Lor 1 Tegal.

0 2 248

PENGARUH METODE EVERYONE IS A TEACHER HERE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

0 0 9