15 tersebut sangat berpengaruh terhadap kesiapan, proses, dan hasil belajar siswa.
Oleh karena itu, penting sekali bagi guru untuk mengetahui faktor-faktor tersebut guna menunjang hasil belajar siswa yang seoptimal mungkin.
2.1.3 Aktivitas Belajar
Menurut Sardiman 2011: 100, aktivitas belajar adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, maksudnya aktivitas belajar siswa merupakan
seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Keduanya merupakan satu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan.
Senada dengan pendapat tersebut, Gie tt dalam Nurnawawi 2012 menyatakan bahwa “aktivitas belajar merupakan rangkaian kegiatan atau aktivitas secara sadar
yang dilakukan oleh seseorang yang mengakibatkan perubahan dalam dirinya”. Dengan kata lain, aktivitas belajar yang dimaksud adalah seluruh aktivitas siswa
dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Erwin tt dalam Yusfy 2011 menegaskan bahwa “pada prinsipnya belajar adalah berbuat,
tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas”. Oleh karena itu, aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar.
Selanjutnya Dimyati 2009 dalam Nurnawawi 2012 mengemukakan bahwa keaktifan siswa dalam pembelajaran memiliki bentuk yang beraneka
ragam, dari kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang sulit diamati. Kegiatan fisik yang dapat diamati di antaranya yaitu kegiatan dalam
bentuk membaca, mendengarkan, menulis, meragakan, dan mengukur. Adapun contoh kegiatan psikis di antaranya yaitu seperti mengingat kembali isi materi
pelajaran pada peremuan sebelumnya, menggunakan khasanah pengetahuan yang
16 dimiliki untuk memecahkan masalah, menyimpulkan hasil eksperimen,
membandingkan satu konsep dengan konsep yang lain, dan lainnya. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar
merupakan seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis dan keduanya merupakan satu rangkaian yang tidak dapat
dipisahkan.
2.1.4 Hasil Belajar
Hamalik 2010: 30 mengemukakan bahwa, “hasil dan bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang
tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti”. Pendapat lain mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan
perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar Rifa’i dan Anni 2009: 85. Bloom dalam Suprijono 2012: 6-7 mengemukakan
bahwa: hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotor. Domain kognitif adalah knowledge pengetahuan, ingatan, comprehension pemahaman, menjelaskan, meringkas,
contoh, application
menerapkan, analysis
menguraikan, menentukan hubungan, synthesis
mengorganisasikan, merencanakan, membentuk hubungan baru, dan evaluation
menilai. Domain afektif meliputi receiving sikap menerima, responding
memberikan respon, valuing nilai, organization organisasi, dan characterization karakterisasi. Domain
psikomotor meliputi initiatory pre-routine, dan rountinized. Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik,
sosial, manajerial, dan intelektual.
Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar mencakup tiga aspek yaitu aspek kognitif pengetahuan, afektif sikap dan psikomotor
keterampilan. Sejalan dengan pendapat tersebut, Hamalik 2010: 30
17 menambahkan bahwa “tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek. Hasil
belajar akan tampak pada setiap perubahan aspek-aspek tersebut. Adapun aspek- aspek tersebut yaitu pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi,
emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti, dan sikap”. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku
bukan hanya pada salah satu aspek saja tetapi secara keseluruhan, yaitu pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Artinya, hasil pembelajaran yang
dikategorisasi oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut di atas, tidak dilihat secara terpisah melainkan menyeluruh.
2.1.5 Karakteristik Anak SD