60
3.7.1 Analisis Data Kualitatif
Data kualitatif ini diperoleh menggunakan teknik nontes berupa observasi. Adapun analisis data yang digunakan sebagai berikut:
3.7.1.1 Data Hasil Performansi Guru
Skor perolehan pada tiap aspek yang diamati pada masing-masing lembar APKG I dan II bergantung pada jumlah deskriptor yang tampak. Satu deskriptor
yang tampak mendapat skor 1, sehingga skor maksimal tiap aspek yaitu 4. Sebelum dapat menentukan nilai akhirnya, skor perolehan dari APKG I dan II
ditransfer ke nilai atau dilakukan konversi skor ke nilai terlebih dulu seperti yang disajikan pada tabel 3.1 dan 3.2 berikut:
Tabel 3.1 Konversi Skor menjadi Nilai APKG I
Skor Nilai Skor Nilai
1 3 17
53,125 2 6,25
18 56,25 3 9,375
19 59,375 4 12,5
20 62,5 5 15,625
21 65,625 6 18,75
22 68,75 7 21,875
23 71,875 8 25
24 75 9 28,125
25 78,125 10 31,25
26 81,25 11 34,375
27 84,375 12 37,5
28 87,5 13 40,625
29 90,625 14 43,75
30 93,75 15 46,875
31 96,875 16 50
32 100
61 Tabel 3.2 Konversi Skor menjadi Nilai APKG II
Skor Nilai Skor Nilai
1 2,5 21 52,5
2 5 22 55
3 7,5 23 57,5
4 10 24 60
5 12,5 25 62,5
6 15 26 65
7 17,5 27 67,5
8 20 28 70
9 22,5 29 72,5
10 25 30 75
11 27,5 31 77,5
12 30 32 80
13 32,5 33 82,5
14 35 34 85
15 37,5 35 87,5
16 40 36 90
17 42,5 37 92,5
18 45 38 95
19 47,5 39 97,5
20 50 40 100
Untuk mendapatkan nilai akhir minimal performansi guru diperlukan persyaratan APKG I mencapai skor terendah 23 dan APKG II mencapai skor
terendah 28 dengan nilai akhir minimal 70. Setelah skor dikonversi ke nilai, kemudian nilai dimasukkan ke rumus berikut:
Andayani, 2009: 47
62 Hasil dari penghitungan tersebut kemudian disesuaikan dengan kriteria
keberhasilan performansi guru, seperti berikut: Tabel 3.3 Kriteria Keberhasilan Performansi Guru
Nilai Huruf 86 – 100
A 81 – 85
AB 71 – 80
B 66 – 70
BC 61 – 65
C 56 – 60
CD 50 – 55
D 50
E Pedoman akademik UNNES 2008:49
3.7.1.2 Data Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas belajar siswa diperoleh dari skor perolehan pada tiap aspek yang diamati pada lembar pengamatan aktivitas belajar siswa. Satu deskriptor yang
tampak mendapat skor 1. Karena setiap aspek memuat 4 deskriptor, maka skor maksimal tiap aspek yaitu 4. Sebelum dapat menentukan nilai akhirnya, skor
perolehan dari pengamatan aktivitas belajar siswa ditransfer atau dikonversikan ke nilai terlebih dulu menurut tabel berikut:
Tabel 3.4. Konversi Skor menjadi Nilai Aktivitas Siswa Skor Nilai
Skor Nilai 1 2,78
19 52,78 2 5,56
20 55,56 3 8,33
21 58,33 4 11,11
22 61,11 5 13,89
23 63,89
63
6 16,67 24 66,67
7 19,44 25 69,44
8 22,22 26 72,22
9 25 27
75 10 27,78
28 77,78 11 30,57
29 80,56 12 33,33
30 83,33 13 36,11
31 86,11 14 38,89
32 88,89 15 41,67
33 91,67 16 44,44
34 94,44 17 47,22
35 97,22 18 50
36 100
Setelah skor dikonversi ke nilai, kemudian dilakukan analisis dengan rumus persentase menurut Yonny dkk 2010: 176 sebagai berikut:
Persentase keaktifan siswa diperoleh dari rata-rata persentase pada setiap pertemuan. Hasil data observasi dianalisis dengan pedoman berikut:
Tabel 3.5 Kualifikasi Persentase Keaktifan Siswa
Persentase Kriteria
75 - 100 Sangat Tinggi
50 - 74,99 Tinggi
25 - 49,99 Sedang
0 - 24,99 Rendah
Yonny dkk 2010: 175-6
3.7.2 Analisis Data Kuantitatif