Dengan persamaan regresi sebagai berikut :
Keterangan : Y‟
= Program Desa Mandiri Pangan a
= konstanta b
…b
4
= Koefisien regresi yang berhubungan dengan aspek sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan
X
1
= Variabel aspek sosialisasi X
2
= Variabel aspek perencanaan X
3
= Variabel aspek pelaksanaan X
4
= Variabel aspek pemanfaatan �
= Error term
a. Uji Parsial
Uji parsial adalah uji yang digunakan untuk menguji kemaknaan koefiesien parsial. Apabila T
hitung
T
tabel
maka  Ho  ditolak,  dengan  demikian  variabel  bebas menerangkan  variabel  berikutnya.  Sebaliknya  apabila  T
hitung
T
tabel
maka  Ho diterima  sehingga  dapat  dikatakan  variabel  bebas  tidak  dapat  menjelaskan  variabel
berikutnya, dengan kata lain tidak ada pengaruh diantara variabel yang diuji.
b. Uji Simultan
Uji  ini  dilakukan  untuk  mengetahui  apakah  semua  variabel  independent mempunyai pengaruh terhadap variabel dependent. Untuk  membuktikan kebenaran
Universitas Sumatera Utara
hipotesis digunakan uji distribusi F dengan membandingkan nilai F
hitung
dengan F
tabel
, apabila perhitungan F
hitung
F
tabel
maka Ho ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa variabel  bebas  dari  regresi  dapat  menerangkan  variabel  terikat  secara  serentak.
Sebaliknya  jika  F
hitung
F
tabel
maka  Ho  diterima    sehingga  dapat  dikatakan  bahwa variabel bebas tidak menjelaskan variabel terikat  Algifari, 2000.
c. Uji Asumsi Klasik
Uji  Asumsi  Klasik  bertujuan  untuk  mengetahui  apakah  penaksir  dalam regresi merupakan penaksir kolinear tak bias. Oleh karena itu diperlukan adanya uji
asumsi klasik terhadap model yang telah diformulasikan, yang mencakup pengujian normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. Algifari, 2000
1.   Pengujian Normalitas
Pengujian  normalitas  dilakukan  dengan  mengamati  histogram  atas  nilai residual  dan  grafik  normal  probability  plot.  Deteksi  dengan  melihat  penyebaran
data titik pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan: a.  Jika  data  menyebar  di  sekitar  garis  diagonal  dan  mengikuti  arah  garis
diagonal,  maka  model  regresi  dapat  dikatakan  memenuhi  asumsi normalitas.
b.  Jika data menyebar jauh dari garis diagonal danatau tidak mengikuti arah garis  diagonal,  maka  model  regresi  tidak  memenuhi  asumsi  normalitas
Santoso, 2006.
Universitas Sumatera Utara
2.  Pengujian Multikolinearitas
Uji  ini  menjelaskan  model  regresi  yang  baik  seharusnya  tidak  terdapat korelasi  diantara  variabel  independen.  Apabila  variabel  independen  memiliki
angka  VIF  lebih  kecil  dari  10,  dan  nilai  toleransinya  lebih  besar  dari  0,10  maka dapat dikatakan tidak memiliki multikolinearitas atau sebaliknya.
3.   Pengujian Heteroskesdastisitas
Pengujian  Heteroskesdastisitas  bertujuan  untuk  menguji  apakah  dalam model  regresi  terjadi  ketidaksamaan  variance  dari  residual  satu  pengamatan  ke
pengamatan  yang  lain.  Deteksi  dengan  melihat  ada  tidaknya  pola  tertentu  pada grafik,  di  mana  sumbu  X  adalah  Y  yang  telah  diprediksi,  dan  sumbu  Y  adalah
residual Y prediksi - Y sesungguhnya yang telah di studentized. Dasar pengambilan keputusan Santoso, 2006:210:
a.  Jika  ada  pola  tertentu,  seperti  titik  point-point  yang  ada  membentuk  suatu pola  tertentu  yang  teratur  bergelombang,  melebar  kemudian  menyempit,
maka telah terjadi Heteroskedastisitas. b.  Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
45
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Kota Subulussalam
Kota  Subulussalam  adalah  sebuah  kota  di  provinsi  Nanggroe  Aceh Darussalam, Indonesia. Kota ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 8
Tahun  2007,  pada  tanggal  2  Januari  2007.  Kota  ini  merupakan  pemekaran  dari Kabupaten  Aceh  Singkil.  Kota  Subulussalam  adalah  daerah  otonomi  yang
terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2007, setelah sebelumnya menjadi  bagian  dari  Kabupaten  Aceh  Singkil.  Kota  Subulussalam  terdiri  atas  5
lima  Kecamatan,  masing-masing  Kecamatan  Simpang  Kiri,  Penanggalan, Rundeng, Sultan Daulat dan Longkib, dengan total jumlah desa sebanyak 73 desa.
Secara  geografis,  Kota  Subulussalam  yang  memiliki  luas  daerah  1,391 KM
2
berbatasan  dengan  Kabupaten  Aceh  Tenggara  di  sebelah  Utara,  Kabupaten Aceh  Singkil  di  sebelah Selatan,  Provinsi  Sumatera  Utara  di  sebelah  Timur,  dan
Kecamatan Trumon-Kabupaten Aceh Selatan di sebelah Barat. Kecamatan Sultan Daulat  merupakan  kecamatan  terluas,  meliputi  43,28  dari  total  luas  Kota
Subulussalam,  diikuti  Kecamatan  Rundeng  23,88,  Kecamatan  Simpang  Kiri 15,31, Kecamatan Longkib 10,85 dan Penanggalan 6,68.
Berdasarkan  data  Badan  Pusat  Statistik  2011  jumlah  penduduk  Kota Subulussalam  adalah  sebanyak  62.000  jiwa,  terdiri  dari  31.609  pria  dan  30.391
wanita.  Kecamatan  dengan  jumlah  penduduk  terbanyak  adalah  Kecamatan Simpang  Kiri  26.405  jiwa,  sedangkan  Kecamatan  Longkib  adalah  kecamatan
dengan jumlah penduduk paling sedikit 3.984 jiwa
Universitas Sumatera Utara