Instrumen Penelitian Definisi Operasional Variabel

mendekati 100, maka populasi tersebut dapat digunakan sebagai sampel, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sensus. Untuk lebih jelasnya populasi dan sampel dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.1. Jumlah Populasi dan Sampel No Kecamatan Desa Sumber Dana Populasi Sampel 1 Longkib Rantau Panjang APBN 30 30 2 Sultan Daulat Jambi Baru APBA 30 30 3 Sultan Daulat Pulo Mbelen APBA 40 40 Total 100 100

3.3. Jenis dan Sumber Data

1. Data primer berupa data langsung yang dikumpulkan melalui wawancara yang berpedoman kepada kuisioner kepada sampel terpilih di wilayah penelitian 2. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait seperti kepala desa, BPP di kecamatan-kecamatan, BPS, Dinas Pertanian, serta data yang bersumber dari instansi lain yang mendukung penelitian ini

3.4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat ukur untuk mengukur variabel yang diteliti. Jumlah instrumen tergantung pada jumlah variabel. Setiap instrumen akan mempunyai skala, sedangkan skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval dari satu sampai lima. Untuk dapat mengkuantitatifkan data yang diperoleh Universitas Sumatera Utara dari daftar pertanyaan kuesioner yang telah dijawab oleh para responden. Sementara itu butir-butir pertanyaan terdiri dari lima alternatif jawaban. Kemudian data jawaban para responden diberi skor dengan menggunakan Skala Likert. Dalam hal ini ada lima klasifikasi jawaban yang diberikan dengan kemungkinan pemberian skor sebagai berikut: 1. Untuk alternatif jawaban A sangat setuju = 5 2. Untuk alternatif jawaban B setuju = 4 3. Untuk alternatif jawaban C cukup setuju = 3 4. Untuk alternatif jawaban D kurang setuju = 2 5. Untuk alternatif jawaban E tidak setuju = 1 3.5. Pengujian Instrumen 3.5.1. Pengujian Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu. Reliabilitas berkonsentrasi pada masalah akurasi penilaian dan hasilnya. Menurut Sarwono 2006, koefisien alpha yang dapat diterima adalah di atas 0,60.

3.5.2. Pengujian Validitas

Suatu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sarwono, 2006. Penentuan validitas didasarkan atas perbandingan nilai korelasi yang diperoleh antara skor item dengan skor total item, dengan nilai kritis korelasi product moment r tabel. Apabila nilai korelasi hitung r hitung lebih besar bila dibandingkan dengan r Universitas Sumatera Utara tabel pada tingkat keyakinan 95 dapat diartikan bahwa item-item pernyataan tersebut dinyatakan valid.

3.6. Definisi Operasional Variabel

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini diberi batasan dan indikator pengukuran sebagai berikut : 1. Keberhasilan program bantuan desa mandiri pangan adalah sejauh mana atau seberapa besar manfaat yang dirasakan responden dari hasil kegiatan. Penilaian keberhasilan program bantuan desa mandiri pangan dengan menggunakan skala interval dengan mengacu kepada Skala Likert dengan katagori sebagai berikut : a. Berhasil apabila implementasi kegiatan dilapangan sesuai dengan rencana usaha kelompok dan adanya dampak perubahan peningkatan perekonomian dari kelompok tani. b. Tidak berhasil apabila implementasi kegiatan dilapangan tidak sesuai dengan rencana usaha kelompok yang telah ditetapkan. 2. Tingkat partisipasi masyarakat adalah sejauh mana peran serta responden dalam perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan serta evaluasi program. a. Aspek sosialisasi di ukur dari tingkat keikutsertaan responden dalam mensosialisasikan kepada anggota masyarakat lainnya tentang kegiatan desa mandiri pangan. b. Aspek perencanaan diukur dari tingkat keikutsertaan responden dalam merencanakan penggunaan dana bantuan desa mandiri pangan, dengan membuat rencana usaha kelompok dalam tahap penumbuhan. Universitas Sumatera Utara c. Aspek pelaksanaan diukur dari tingkat keikutsertaan responden dalam pelaksanaan kegiatan yang bersumber dari dana desa mandiri pangan. d. Aspek pemanfaatan diukur dari tingkat keikutsertaan responden dalam memanfaatkan hasil kegiatan dari bantuan desa mandiri pangan. Untuk lebih memperjelas penelitian maka dikemukakan definisi masing- masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: Tabel 3.2. Operasional Variabel No Variabel Indikator Skala Pengukuran Skala Dependen 1 Program Desa Mandiri Pangan Y 1. Melanjutkan usaha yang sudah ada 1 - 5 Interval 2. Tersedianya buku administrasi kelompok 3. Terbiasanya masyarakat melakukan musyawarah 4 Mampu merencanakan dan menjalankan RUK Independen 1 Aspek Sosialisasi X 1 1. Kemauan anggota kelompok menyebarkan informasi 1 - 5 Interval 2. Kemauan anggota kelompok berkomunikasi 3. Kemauananggota kelompok memotivasi 4 Kemauan dalam memberikan saran 2 Aspek Perencanaan X 2 1. Keikutsertaan dalam proses perencanaan 1 - 5 Interval 2. Respon anggota untuk mengikuti rapat 3. Kemauan anggota dalam memberikan usulan 4 kepedulian untuk mengoreksi daftar RUK 3 Aspek Pelaksanaan X 3 1. Ikut serta dalam kegiatan tanpa ada himbauan 1 - 5 Interval 2. Keikutsertaan untuk meningkatkan pendapatannya 3. Keikutsertaan karena adanya ancaman 4 Keikutsertaan kegiatan sampai dengan selesai 4 Aspek Pemanfaatan X 4 1. Kemauan anggota kelompok memanfaatkan RUK 1 - 5 Interval 2. Manfaat yang diperoleh dari program 3. Meningkatnya pendapatan kelompok 4 Menggulirkan dana hasil program Universitas Sumatera Utara

3.7. Metode Analisa Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Partisipasi Masyarakat dan Program Pengendalian DBD yang Dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan Terhadap Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Kelurahan Bagan Deli Belawan Tahun 2012

4 64 200

Partisipasi Masyarakat Desa Terhadap Pembangunan Prasarana Transportasi Darat (Studi Deskriptif: Pada Desa Hutatinggi, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara)

2 58 96

Peranan Pemerintah Desa Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan (Studi Kasus di Desa Pulau Kumpai Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi)

34 202 85

DAMPAK PROGRAM AKSI DESA MANDIRI PANGAN TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT (Survey Pada Anggota Kelompok Afinitas Desa Mandiri Pangan Di Desa Girijaya Kecamatan Kersamanah Kabupaten Garut).

0 1 1

PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM DESA MANDIRI PANGAN TERHADAP KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT DESA DI KABUPATEN PURWAKARTA (Studi Kasus di Desa Margaluyu dan Desa Batutumpang.

0 0 4

STUDI PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PROGRAM DESA MANDIRI PANGAN DI DESA MUNTUK, KABUPATEN BANTUL - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

1 0 147

6. Pendapatan Sebulan - Pengaruh Partisipasi Masyarakat Terhadap Kebrhasilan Program Desa Mandiri Pangan di Kota Subulussalam

0 0 45

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pemberdayaan - Pengaruh Partisipasi Masyarakat Terhadap Kebrhasilan Program Desa Mandiri Pangan di Kota Subulussalam

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Partisipasi Masyarakat Terhadap Kebrhasilan Program Desa Mandiri Pangan di Kota Subulussalam

0 0 10

PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP KEBERHASILAN PROGRAM DESA MANDIRI PANGAN DI KOTA SUBULUSSALAM TESIS

0 0 17