perubahan perilaku, seseorang akan berpartisipasi jika mereka mendapatkan pengetahuan tentang program yang dikembangkan dengan efektif dan benar
Dolisca, dkk., 2006; Blackstock, dkk., 2010. Pengetahuan tentang program desa mandisi pangan bisa diperoleh masyarakat dengan mengikuti berbagai kegiatan
sosialisasi.
2. Pembuktian hipotesis keempat
a. H
04
: b
4
= 0, berarti tidak ada pengaruh variabel aspek perencanaan secara parsial terhadap keberhasilan Program Desa Mandiri Pangan di Kota
Subulussalam.
b. H
A4
: b
4
≠ 0, berarti ada pengaruh variabel aspek perencanaan secara parsial terhadap keberhasilan Program Desa Mandiri Pangan di Kota
Subulussalam.
Nilai T
hitung
variabel aspek perencanaan X
3
adalah T
hitung
2,145 T
tabel
1,660 dengan tingkat signifikan 0,004 Þ 0,05. Dari hasil tersebut maka H
04
ditolak dan H
A4
diterima. Hal ini menunjukkan ada pengaruh aspek perencanaan secara parsial terhadap keberhasilan Program Desa Mandiri Pangan di Kota
Subulussalam terbukti.
Menurut Skilbeck 2006, metode pembelajaran yang tepat mampu meningkatkan partisipasi orang dewasa dalam sebuah kegiatan pendidikan. Jika
metode yang digunakan memberi kesempatan yang luas bagi mereka untuk mengekspresikan diri, maka partisipasinya akan meningkat.
Demikian pula yang diungkapkan oleh Ife 2008 bahwa metode yang menghargai keberadaan petani sebagai orang yang ahli dalam mengerjakan usaha
Universitas Sumatera Utara
taninya berdasarkan pengalaman mereka mampu meningkatkan partisipasi peternak dalam penyuluhan. Namun demikian, jika metode yang dilakukan tidak
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka, maka partisipasi akan menurun. Berkaitan dalam pengembangan desa mandiri pangan, pihak penyuluh atau
pendamping masayarakat menghargai setiap aspirasi masyarakat dengan melibatkan unsur masyarakat sekitar dalam tahapan perencanaan kegiatan
program desa mandiri pangan demi terciptanya partisipasi masyarakat yang baik.
3. Pembuktian hipotesis kelima
a. H
05
: b
5
= 0, berarti tidak ada pengaruh variabel aspek pelaksanaan secara parsial terhadap keberhasilan Program Desa Mandiri Pangan di Kota
Subulussalam.
b. H
A5
: b
5
≠ 0, berarti ada pengaruh variabel aspek pelaksanaan secara parsial terhadap keberhasilan Program Desa Mandiri Pangan di Kota
Subulussalam.
Nilai T
hitung
variabel aspek pelaksanaan X
4
adalah T
hitung
2,892 T
tabel
1,660 dengan tingkat signifikan 0,004 Þ 0,05. Dari hasil tersebut maka H
05
ditolak dan H
A5
diterima. Hal ini menunjukkan ada pengaruh aspek pelaksanaan secara parsial terhadap keberhasilan Program Desa Mandiri Pangan di Kota
Subulussalam terbukti.
Secara teoritis, keterlibatan dalam kegiatan pembangunan akan sangat berpengaruh pada partisipasi Slamet, 1994:137-143. Dengan adanya keterlibatan
ini, secara tidak langsung masyarakat sudah terlibat dalam kegiatan pelaksanaan
program desa mandiri pangan.
Universitas Sumatera Utara
4. Pembuktian hipotesis keenam