Pengaruh Karakteristik Umur Terhadap Aspek Sosialisasi,

Lampiran 6 memperlihatkan bahwa nilai Variance Inflation Faktor VIF masing-masing variabel independen penelitian lebih kecil dari 10, sehingga dapat diartikan tidak terjadi gejala multikolinieritas.

4.5.3. Uji Heteroskesdastisitas

Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2007. Jika titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Gambar IV.2 menunjukkan bahwa titik-titik scatterplot menyebar di atas dan dibawah angka 0 sehingga disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas. Grafik scatterplot dapat dilihat pada Lampiran 6.

4.6. Tabulasi Silang dan Uji Chi – Square

Untuk melihat jumlah dan persentase responden berdasarkan kategori variabel karakteristik responden dalam penelitian ini umur, pendidikan dan pendapatan dengan partisipasi masyarakat aspek sosialisasi, aspek perencanaan, aspek pelaksanaan, dan aspek pemanfaatan dibuat tabulasi silang dengan uraian sebagai berikut:

4.6.1. Pengaruh Karakteristik Umur Terhadap Aspek Sosialisasi,

Perencanaan, Pelaksanaan dan Pemanfaatan Besarnya jumlah penduduk yang berada pada kisaran usia produktif dan sangat produktif ini juga akan sangat mendukung pada partisipasinya dalam kegiatan pembangunan. Pada usia yang relatif muda dan dengan produktifitas Universitas Sumatera Utara yang tinggi ini, masyarakat lebih mudah menerima masukanhal-hal baru yang bersifat untuk kemajuan mereka. Dalam hubungannya dengan kegiatan partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan program desa mandiri pangan ini akan lebih mudah diajak karena keinginan untuk memperbaiki masa depan yang lebih baik dan dengan harapan tingkat perekonomian yang lebih baik pula Erwiantono, 2006. Mayoritas responden pada kelompok umur 25 tahun sebanyak 2 orang 2,0 berpartisipasi dalam program desa mandiri pangan aspek sosialisasi pada kategori cukup baik, sisanya sebanyak 15 orang 15,0 berpartisipasi dengan kategori baik. Responden pada kelompok umur antara 26 – 35 tahun sebanyak 10 orang 10,0 berpartisipasi dalam program desa mandiri pangan aspek sosialisasi pada kategori cukup baik, sisanya sebanyak 50 orang 50,0 berpartisipasi dengan kategori baik. Responden pada kelompok umur antara 35 - 45 tahun sebanyak 1 orang 1,0 berpartisipasi pada aspek sosialisasi dengan kategori yang cukup baik, sisanya sebanyak 19 orang 19,0 berpartisipasi dengan baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 5. Dari analisa statistik dengan menggunakan uji chi-square pada table 4.10 diperoleh p = 0,509 p 0,05, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor karakteristik umur responden penelitian terhadap tingkat partisipasi masyarakat terhadap keberhasilan program desa mandiri pangan pada aspek sosialisasi. Mayoritas responden pada kelompok umur 25 tahun sebanyak 2 orang 2,0 berpartisipasi dalam program desa mandiri pangan aspek perencanaan Universitas Sumatera Utara pada kategori cukup baik, sisanya sebanyak 15 orang 15,0 berpartisipasi baik. Dari analisa statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh p = 0,509 p 0,05, artinya tidak ada pengaruh faktor karakteristik umur terhadap partisipasi masyarakat. Mayoritas responden pada kelompok umur 25 tahun sebanyak 1 orang 1,0 berpartisipasi dalam program desa mandiri pangan aspek pelaksanaan pada kategori cukup baik, sisanya sebanyak 16 orang 16,0 berpartisipasi dengan kategori baik. Dari analisa statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh p = 0,209 p 0,05, artinya tidak ada pengaruh antara faktor karakteristik umur terhadap partisipasi masyarakat program desa mandiri pangan pada aspek pelaksanaan. Mayoritas responden pada kelompok umur 25 tahun hanya 1 orang 1,0 berpartisipasi dalam program desa mandiri pangan aspek pemanfaatan pada kategori cukup baik, sisanya sebanyak 15 orang 15,0 berpartisipasi baik. Responden yang berumur antara 26 – 35 tahun, 2 orang 2,0 berpartisipasi dalam program desa mandiri pangan aspek pemanfaatan pada kategori cukup baik, sisanya sebanyak 58 orang 58,0 berpartisipasi dengan kategori baik. Dari analisa statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh p = 0,579 p 0,05, artinya tidak ada pengaruh faktor karakteristik umur terhadap partisipasi masyarakat program desa mandiri pangan pada aspek pemanfaatan. Hasil penelitian yang sama ditemukan oleh Zbinden dan Lee 2005 dan Budhi 2006 dimana umur responden tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat Universitas Sumatera Utara partisipasi masyarakat, namun berdasarkan hasil penelitian Faham dkk 2008 dan Dolisca dkk 2006 memperoleh hasil yang berbeda dimana terdapat korelasi negatif antara umur dengan tingkat partisipasi masyarakat. 4.6.2. Pengaruh Karakteristik Pendidikan Terhadap Aspek Sosialisasi, Pelaksanaan, Perencanaan dan Pemanfaatan. Tingkat pendidikan masyarakat setempat yang tergolong rendah ini dapat mengakibatkan pola berfikir dan bertindak masyarakat tersebut dalam mempertimbangkan sesuatu keputusan terbatas, terutama dalam pemanfaatan sumberdaya alam yang ada di sekitarnya. Hal ini akan dapat berimplikasi pada 1 rendahnya tingkat adopsi inovasi, 2 rendahnya partisipasi masyarakat dalam program pengembangan kawasan dan 3 perilaku yang tidak berwawasan lingkungan dalam berinteraksi dengan lingkungan hidupnya Erwiantono, 2006 Mayoritas responden yang berpendidikan SMP sebanyak 10 orang 10,0 berpartisipasi dalam program desa mandiri pangan aspek sosialisasi pada kategori cukup baik, sisanya sebanyak 53 orang 53,0 berpartisipasi baik. Dari analisa statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh p = 0,616 p 0,05, artinya tidak ada pengaruh faktor karakteristik pendidikan terhadap partisipasi masyarakat program desa mandiri pangan pada aspek sosialisasi. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 5. Mayoritas responden yang berpendidikan SMP sebanyak 10 orang 10,0 berpartisipasi dalam program desa mandiri pangan aspek perencanaan pada kategori cukup baik, sisanya sebanyak 53 orang 53,0 berpartisipasi baik. Dari analisa statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh p = 0,616 p Universitas Sumatera Utara 0,05, artinya tidak ada pengaruh faktor karakteristik pendidikan terhadap partisipasi masyarakat program desa mandiri pangan pada aspek perencanaan. Mayoritas responden yang berpendidikan SMP sebanyak 9 orang 9,0 berpartisipasi dalam program desa mandiri pangan aspek pelaksanaan pada kategori cukup baik, sisanya sebanyak 53 orang 53,0 berpartisipasi dengan kategori baik. Dari analisa statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh p = 0,276 p 0,05, artinya tidak ada pengaruh karakteristik pendidikan terhadap partisipasi masyarakat program desa mandiri pangan pada aspek pelaksanaan. Mayoritas responden yang mempunyai tingkat berpendidikan SMP sebanyak 2 orang 10,0 berpartisipasi dalam program desa mandiri pangan aspek pemanfaatan pada kategori cukup baik, sebanyak 61 orang 61,0 berpartisipasi dengan kategori baik dan sisanya terdapat 1 orang 1,0 yang berpartisipasi dengan baik. Dari analisa statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh p = 0,515 p 0,05, artinya tidak ada pengaruh faktor karakteristik pendidikan terhadap partisipasi masyarakat program desa mandiri pangan pada aspek pemanfaatan. Pengaruh tingkat pendidikan formal terhadap tingkat partisipasi telah diteliti oleh Budhi 2006 dan Anggraeni 2009 dengan hasil berbeda dimana mereka menemukan bahwa tingkat pendidikan formal berpengaruh positif terhadap partisipasi. Chandran dan Chackacherry 2004 menemukan bahwa pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat partisipasi. Dolisca dkk. 2006 menyatakan bahwa tingkat pendidikan formal berpengaruh negatif terhadap partisipasi. Universitas Sumatera Utara 4.6.3. Pengaruh Karakteristik Pendapatan Terhadap Aspek Sosialisasi, Pelaksanaan, Perencanaan dan Pemanfaatan. Dalam hubungan pendapatan dengan kegiatan partisipasi suatu kegiatan, kemiskinan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam mengelola lingkungan. Selain itu ambisi seseorang untuk mencapai tujuan tertentu juga mempunyai hubungan dengan tingkat ekonomi keluarganya. Jadi dengan tingkat pendapatan yang lebih baiktinggi dapat mendorong seseorang berpartisipasi lebih baiktinggi pula Erwiantono, 2006 Mayoritas responden yang berpenghasilan antara Rp 500.000 – Rp 1.000.000,- sebanyak 7 orang 7,0 berpartisipasi dalam program desa mandiri pangan aspek sosialisasi pada kategori cukup baik, sisanya sebanyak 44 orang 44,0 berpartisipasi baik. Dari analisa statistik dengan menggunakan uji chi- square diperoleh p = 0,919 p 0,05, artinya tidak ada pengaruh faktor karakteristik pendapatan terhadap partisipasi masyarakat program desa mandiri pangan pada aspek sosialisasi. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 5. Mayoritas responden yang berpenghasilan antara Rp 500.000 – Rp 1.000.000,- sebanyak 7 orang 7,0 berpartisipasi dalam program desa mandiri pangan aspek perencanaan pada kategori cukup baik, sisanya sebanyak 44 orang 44,0 berpartisipasi dengan baik. Dari analisa statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh p = 0,919 p 0,05, artinya tidak ada pengaruh faktor karakteristik pendapatan terhadap partisipasi masyarakat program desa mandiri pangan pada aspek perencanaan. Hasil uji ini menunjukkan responden yang mempunyai penghasilan antara Rp 500.000 – Rp 1.000.000,- lebih berpartisipasi secara baik dalam aspek perencanaan dibandingkan responden lainnya. Universitas Sumatera Utara Mayoritas responden yang berpenghasilan antara Rp 500.000 – Rp 1.000.000,- sebanyak 6 orang 6,0 berpartisipasi dalam program desa mandiri pangan aspek pelaksanaan pada kategori cukup baik, sisanya sebanyak 45 orang 45,0 berpartisipasi baik. Dari analisa statistik dengan menggunakan uji chi- square diperoleh p = 0,885 p 0,05, artinya tidak ada pengaruh karakteristik pendapatan terhadap partisipasi masyarakat program desa mandiri pangan pada aspek pelaksanaan. Mayoritas responden yang berpenghasilan antara Rp 500.000 – Rp 1.000.000,- sebanyak 1 orang 1,0 berpartisipasi dalam program desa mandiri pangan aspek pemanfaatan pada kategori cukup baik, sisanya sebanyak 50 orang 50,0 berpartisipasi baik. Dari analisa statistik dengan menggunakan uji chi- square diperoleh p = 0,623 p 0,05, artinya tidak ada pengaruh faktor karakteristik pendapatan terhadap partisipasi masyarakat program desa mandiri pangan pada aspek pemanfaatan. Hasil penelitian yang sama ditemukan oleh Hamid 2010 dimana pendapatan responden tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat partisipasi masyarakat, namun berdasarkan hasil penelitian Arifin 2005 memperoleh hasil yang berbeda dimana terdapat pengaruh antara tinggi rendahnya pendapatan masyarakat dengan tingkat partisipasi masyarakat. Tidak adanya pengaruh faktor karakteristik umur, pendidikan, dan pendapatan terhadap partisipasi masyarakat dalam program desa mandiri pangan disebabkan oleh adanya sosialisasi yang mampu mengubah pola pikir masyarakat tentang pentingnya mewujudkan program desa mandiri pangan demi terciptanya Universitas Sumatera Utara pertumbuhan ekonomi masyarakat desa, sehingga masyarakat baik tua maupun muda, kaya atau miskin yang mempunyai pendidikan atau tidak telah mempunyai kesadaran dan mau terlibat aktif dalam perencanaan dan pelaksanaan desa mandiri pangan.

4.7. Analisis Regresi Linier Berganda

Dokumen yang terkait

Pengaruh Partisipasi Masyarakat dan Program Pengendalian DBD yang Dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan Terhadap Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Kelurahan Bagan Deli Belawan Tahun 2012

4 64 200

Partisipasi Masyarakat Desa Terhadap Pembangunan Prasarana Transportasi Darat (Studi Deskriptif: Pada Desa Hutatinggi, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara)

2 58 96

Peranan Pemerintah Desa Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan (Studi Kasus di Desa Pulau Kumpai Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi)

34 202 85

DAMPAK PROGRAM AKSI DESA MANDIRI PANGAN TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT (Survey Pada Anggota Kelompok Afinitas Desa Mandiri Pangan Di Desa Girijaya Kecamatan Kersamanah Kabupaten Garut).

0 1 1

PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM DESA MANDIRI PANGAN TERHADAP KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT DESA DI KABUPATEN PURWAKARTA (Studi Kasus di Desa Margaluyu dan Desa Batutumpang.

0 0 4

STUDI PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PROGRAM DESA MANDIRI PANGAN DI DESA MUNTUK, KABUPATEN BANTUL - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

1 0 147

6. Pendapatan Sebulan - Pengaruh Partisipasi Masyarakat Terhadap Kebrhasilan Program Desa Mandiri Pangan di Kota Subulussalam

0 0 45

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pemberdayaan - Pengaruh Partisipasi Masyarakat Terhadap Kebrhasilan Program Desa Mandiri Pangan di Kota Subulussalam

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Partisipasi Masyarakat Terhadap Kebrhasilan Program Desa Mandiri Pangan di Kota Subulussalam

0 0 10

PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP KEBERHASILAN PROGRAM DESA MANDIRI PANGAN DI KOTA SUBULUSSALAM TESIS

0 0 17