Manfaat Program Desa Mandiri Pangan di Kota Subulussalam

itu, pemerintah juga perlu memperhatikan beberapa hal berkaitan dengan penerapan program Demapan. Pertama, diperlukannya percontohan dengan skala kecil sebelum program ini dijalankan secara nasional. Kedua, bahwa program bantuan Demapan hendaknya bisa memberdayakan masyarakat miskin agar mereka kelak bisa keluar dari kemiskinan. Dalam hal ini, pemberdayaan keluarga miskin merupakan salah satu faktor kunci bagi perbaikan kesejahteraan masyarakat secara umum yang juga perlu mendapat perhatian. Harapan terbesar dari pelaksanaan Program Demapan ini adalah sesuai dengan tujuan kegiatan Demapan yaitu meningkatkan keberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya yang dikuasai untuk mencapai kemandirian pangan rumah tangga dan masyarakat melalui pemberian pinjaman modal untuk mengembangkan usaha yang dimiliki dan juga pemberian pengetahuan mengenai pangan. Akan tetapi diharapkan pula pemerintah merancang program lain yang dapat memberdayakan masyarakat miskin tersebut, sehingga tidak terlalu bergantung pada program bantuan dari pemerintah.

4.10. Manfaat Program Desa Mandiri Pangan di Kota Subulussalam

Proses pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui pelatihan; pendampingan; dan peningkatan akses untuk pengembangan: kerjasama partisipasi inklusi, kapasitas individu, kapasitas kelembagaan aparat, kelembagaan masyarakat, dan kelembagaan pelayanan di perdesaan. Melalui fasilitas pemerintah, kelembagaan dibangun untuk mampu mengoptimalkan input: sumber daya alam, sumber daya manusia, dana, teknologi, dan kearifan lokal untuk Universitas Sumatera Utara menggerakan sistem ketahanan pangan melalui: 1 subsistem ketersediaan pangan dalam peningkatan produksi dan cadangan pangan masyarakat; 2 subsistem distribusi yang menjamin kemudahan akses fisik, peningkatan daya beli, serta menjamin stabilitasi pasokan; dan 3 subsistem konsumsi untuk peningkatan kualitas pangan dan pengembangan diversivikasi pangan. Upaya peningkatan ketahanan pangan masyarakat melalui berbagai fasilitasi tersebut, memerlukan dukungan koordinasi dan integrasi program kegiatan lintas subsektor, yang diimplentasikan dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan sarana prasarana perdesaan. Bekerjanya mekanisme tersebut, diharapkan dapat mencapai output yang diinginkan, antara lain: berkembangnya usaha produktif berbasis sumber daya lokal, meningkatnya ketersediaan pangan, meningkatnya daya beli rumah tangga, meningkatnya akses pangan rumah tangga, menurunnya kerawanan pangan dan gizi di rumah tangga dan berdampak terhadap terwujudnya ketahanan pangan dan gizi masyarakat desa. Tujuan dari Kegiatan Desa Mandiri Pangan tersebut adalah meningkatkan keberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya yang dikuasai untuk mencapai kemandirian pangan rumah tangga dan masyarakat. Adapun bentuk bantuan dari Kegiatan Desa Mandiri Pangan adalah berupa pinjaman modal untuk mengembangkan usaha yang telah dimiliki dan juga pemberian pengetahuan mengenai pangan. Dengan diberikannya pengetahuan mengenai pangan diharapkan masyarakat dapat memanfaaatkan pekarang di sekitar rumah untuk di tanami berbagai macam tanaman yang dapat digunakan dan di manfaatkan sebagai Universitas Sumatera Utara sumber pangan. Dengan pemanfaatan tersebut maka masyarakat diharapkan dapat menghemat biaya untuk membeli sayuran untuk makan sehari-hari. Adannya kemajuan yang dirasakan oleh masyarakat di Kota Subulussalam jelas sangat terasa sekali manfaatnya setelah adanya program dari pemerintah tersebut, karena kondisi masyarakat sebelum adanya Kegiatan Desa Mandiri Pangan ini sangat memprihatinkan, sedangkan setelah adanya kegiatan tersebut masyarakat sedikit banyaknya terbantu dengan adanya bantuan yang diberikan dan berangsur-angsur perekonomian mayarakat khususnya anggota kelompok kelompok mulai membaik. Program Desa Mandiri Pangan dilaksanakan selama 4 empat tahap berturut-turut melalui 4 tahapan pelaksanaan yaitu: tahap persiapan, penumbuhan, pengembangan dan kemandirian. Tiap tahapan memuat berbagai macam kegiatan dengan waktu pelaksanaan tiap tahapan adalah selama satu tahun. Kegiatan difokuskan di daerah rawan pangan dengan mengimplementasikan berbagai model pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan yang telah ada di tingkat desa dengan melibatkan seluruh partisipasi masyarakat. Keberhasilan program bantuan desa mandiri pangan adalah sejauh mana atau seberapa besar manfaat yang dirasakan responden dari hasil kegiatan. Program desa mandiri pangan di kota Subulussalam. Berbagai keberhasilan dari pogram ini dapat diuraikan sebagai berikut: a. Desa Rantau Panjang Kecamatan Longkib Desa Rantau Panjang mempunyai kelompok yang menerima bantuan program desa mandiri pangan yang berjumlah anggota kelompok 30 orang. Universitas Sumatera Utara Dengan hasil kesepakatan dari anggota kelompok lalu munculah Rencana usaha kelompok RUK dengan membudidayakan lele sangkuriang dan ayam pedaging. setelah berjalan 2 tahun program tersebut memperlihatkan adanya peningkatan hasil dari pembudidayaan ayam pedaging dan lele sangkuriang yang mana selama ini masyarakat yang berada di desa Rantau Panjang selalu memasok ayam pedaging dan ikan lele dari desa tetangga di wilayah kota Subulussalam. Setelah dua tahun kegiatan ini berjalan, masyarakat sudah mampu mencukupi kebutuhan tersebut dari kelompok tani yang mereka kelola. b. Desa Jambi Baru Kecamatan Sultan Daulat Kelompok yang menerima bantuan program desa mandiri pangan yang dari desa Jambi Baru berjumlah anggota kelompok 30 orang. Dengan hasil kesepakatan dari anggota kelompok lalu munculah Rencana usaha kelompok RUK dengan membudidayakan ayam petelur. Setelah dua tahun berjalan masyarakat desa bisa tercukupi kebutuhan tersebut dari kelompok tani yang mengelola budidaya ayam petelur tersebut. c. Desa Pulo Mbelen Kecamatan Sultan Daulat Desa Pulo Mbelen mempunyai kelompok yang menerima bantuan program desa mandiri pangan yang berjumlah anggota kelompok 40 orang. Dengan hasil kesepakatan dari anggota kelompok lalu munculah Rencana usaha kelompok RUK dengan membudidayakan Jagung. Dari hasil penanaman perdana kelompok dari dari desa Pulo Mbelen memperlihatkan hasilnya dengan hasil panen perhektar 6 ton, setelah berjalan pada tahap penanaman kedua budidaya jagung terjadi banjir yang merendam jagung kelompok tani yang Universitas Sumatera Utara usianya mencapai 2 bulan, kelompok tani mengalami gagal panen secara menyeluruh yang diakibatkan dengan iklim yang tidak bagus. Menurut hasil diskusi dengan tokoh masyarakat pada umumnya untuk penenaman jagung kedua sudah sesuai dengan iklim tetapi terjadi ketidaktertauran iklim sehingga para anggota kelompok tidak bisa memprediksi kapan jadwal tanam yang bagus, sehingga mengakibatkan kegagalan. Namun diharapkan pada masa mendatang dengan adanya perencanaan yang matang pada tahap awal diharapkan budidaya jagung akan berhasil didesa Pulo Mbelen. Universitas Sumatera Utara 88

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil penelitian ini menolak hipotesis pertama, yaitu tidak adanya pengaruh karakteristik umur, pendidikan, dan pendapatan terhadap partisipasi masyarakat dalam program desa mandiri pangan pada aspek sosialisasi, aspek perencanaan, aspek pelaksanaan dan aspek pemanfaatan di Kota Subulussalam. Hal ini disebabkan oadanya kegiatan sosialisasi yang efektif sehingga mampu mengubah pola pikir masyarakat dari berbagai tingkatan umur, pendidikan dan pendapatan tentang pentingnya mewujudkan program desa mandiri pangan demi terciptanya pertumbuhan ekonomi masyarakat desa. 2. Hasil penelitian ini berhasil mendukung hipotesis kedua, yaitu bahwa ada pengaruh variabel partisipasi masyarakat yang terdiri dari : aspek sosialisasi, aspek perencanaan, aspek pelaksanaan dan aspek pemanfaatan secara simultan terhadap program bantuan desa mandiri pangan di Kota Subulussalam. 3. Hasil penelitian ini berhasil mendukung hipotesis ketiga, yaitu bahwa ada pengaruh variabel aspek sosialisasi secara parsial terhadap keberhasilan program bantuan desa mandiri pangan di Kota Subulussalam. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Partisipasi Masyarakat dan Program Pengendalian DBD yang Dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan Terhadap Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Kelurahan Bagan Deli Belawan Tahun 2012

4 64 200

Partisipasi Masyarakat Desa Terhadap Pembangunan Prasarana Transportasi Darat (Studi Deskriptif: Pada Desa Hutatinggi, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara)

2 58 96

Peranan Pemerintah Desa Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan (Studi Kasus di Desa Pulau Kumpai Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi)

34 202 85

DAMPAK PROGRAM AKSI DESA MANDIRI PANGAN TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT (Survey Pada Anggota Kelompok Afinitas Desa Mandiri Pangan Di Desa Girijaya Kecamatan Kersamanah Kabupaten Garut).

0 1 1

PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM DESA MANDIRI PANGAN TERHADAP KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT DESA DI KABUPATEN PURWAKARTA (Studi Kasus di Desa Margaluyu dan Desa Batutumpang.

0 0 4

STUDI PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PROGRAM DESA MANDIRI PANGAN DI DESA MUNTUK, KABUPATEN BANTUL - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

1 0 147

6. Pendapatan Sebulan - Pengaruh Partisipasi Masyarakat Terhadap Kebrhasilan Program Desa Mandiri Pangan di Kota Subulussalam

0 0 45

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pemberdayaan - Pengaruh Partisipasi Masyarakat Terhadap Kebrhasilan Program Desa Mandiri Pangan di Kota Subulussalam

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Partisipasi Masyarakat Terhadap Kebrhasilan Program Desa Mandiri Pangan di Kota Subulussalam

0 0 10

PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP KEBERHASILAN PROGRAM DESA MANDIRI PANGAN DI KOTA SUBULUSSALAM TESIS

0 0 17