kebodohan dan penderitaan orang lain. Dari definisi yang dikemukakan dapat terlihat bahwa pembangunan ekonomi
adalah merupakan suatu proses, di mana dengan proses itu akan terlihat adanya perubahan yang besar dalam struktur sosial, sikap mental yang telah terbiasa,
pertumbuhan ekonomi serta pemberantasan kemiskinan dan pengangguran. Ketimpangan dalam pendapatan perkapita melalui perluasan kesempatan kerja yang
memadai, pendidikan juga dengan cara membebaskan masyarakat dari sikap ketergantungan terhadap orang lain serta mengangkat kesadaran akan harga diri.
2.8. Penelitian Terdahulu
Ronal d Sitanggang 2007, dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Program Pengembangan Prasarana Perdesaan P2D dalam Pengembangan Wilayah
Melalui Pemberdayaan Masyarakat di Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun” menyimpulkan bahwa faktor-faktor kekuatan dalam pemberdayaan
masyaraakat melalui Program P2D antara lain adalah sebagai berikut. a Keinginan yang kuat dari masyarakat untuk mau berpartisipasi dalam proses pembangunan
desanya, b Kesadaran warga untuk membayat PBB mengalami peningkatan, c Berfungsinya lembaga pemberdayaan masyarakat deesa, d Potensi sumber daya
alam khususnya sektor pertanian. Penelitian Lurinim Purba 2007, yang berjudul “Pengaruh Partisipasi
Masyarakat Terhadap Program Bantuan Pembangunan Desa Di Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun” menyimpulkan bahwa pengaruh partisipasi
keberhasilan program bantuan pembangunan desa. a. Partisipasi masyarakat pada
Universitas Sumatera Utara
aspek perencanaan, pemanfaatan, dan sosialisasi berpengaruh positif terhadap keberhasilan pada kegiatan fisik, artinya peningkatan partisipasi aspek perencanaan,
pemanfaatan dan sosialisasi searah dengan peningkatan keberhasilan program bantuan pembangunan desa pada kegiatan fisik. Sedangkan partisipasi pada aspek
pelaksanaan tidak berpengaruh terhadap keberhasilan kegaitan fisik. b. Partisipasi masyarakat pada aspek perencanaan dan pemanfaatn berpengaruh positif terhadap
keberhasilan pada kegiatan PKK, artinya peningkatan partisipasi aspek perencanaan dan pemanfaatn searah dengan peningkatan keberhasilan program bantuan
pembangunan desa pada kegiatan PKK. Sedangkan partisipasi pada aspek pelaksanaan dan sosialisasi tidak berpengaruh terhadap keberhasilan kegiatan PKK.
Hasil kajian pusat penelitian pembangunan pedesaan dan kawasan P3KP Universitas Gajah Mada salah satu cara untuk mengetahui kulaitas partisipasi
masyarakat dapat dilihat dari bentuk-bentuk keterlibatan seseorang dalam berbagai tahap proses pembangunan yang terencana mulai dari perumusan tujuan sampai
dengan penilaian. Bentuk-bentuk partisipasi sebagai usaha terorganisir oleh warga masyarakat untuk mempengaruhi bentuk dan jalannya public policy. Sehingga
kualitas dari herarki partisipasi masyarakat dilihat dalam keaktifan atau kepasifan apatis dari bentuk parisipasi masyarakat.
Hasil penelitian Jhon Pieter Sitorus yang berjudul “Partispasi Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan Kecamatan Balige” menyimpulkan bahwa secara
umum rendahnya aspirasi masyarakat yang direalisasikan dalam rencana pembangunan yang dibiayai anggaran pembangunan menunjukkan belum
optimalnya pelaksanaan konsep perencanaan pembangunan dalam era otonomi
Universitas Sumatera Utara
daerah yaitu kombinasi perencanaan top-down dan botton-up, a Tingkat pendidikan dan pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap partisipasi masyarakat.
b Partispasi masyarakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap perencanaan pembangunan desa.
2.9. Kerangka Pemikiran