2.1.3. Dampak Pencemaran DioksinFuran pada Faktor Sosial-Ekonomi
Pencemaran juga berdampak pada sosial atau masyarakat, misalnya terhadap pendapatan income. Hubungan antara kerusakan lingkungan akibat pencemaran dengan
pendapatan digambarkan dengan Kurva Kuznet Lingkungan yang dikenal dengan “kurva U terbalik“ inverted U Gambar 6. Kerusakan lingkungan akan meningkat dengan
meningkatnya pendapatan per kapita, namun setelah mencapai titik tertentu, kerusakan lingkungan akan menurun meskipun pendapatan naik. Pencapaian titik tertentu tersebut,
yaitu ketika kebutuhan dasar telah terpenuhi, perhatian terhadap lingkungan menjadi meningkat. Hal ini menyebabkan kemauan untuk mengurangi pencemaran menjadi
tinggi, sehingga kerusakan lingkungan mulai berkurang.
Pendapatan Income
Pencemaran Kerusakan lingkungan
Gambar 6 Kurva Kuznet lingkungan
Keterkaitan antara pendapatan dan lingkungan dalam hal ini pencemaran juga telah dikaji oleh Hung 2005. Pendapatan akan mempengaruhi kualitas lingkungan
secara langsung ataupun tidak langsung. Makin tinggi pendapatan, maka kebutuhan demand juga makin meningkat. Di lain pihak, adanya proses teknologi ataupun
peraturan-peraturan mengenai pencemaran, dapat mengurangi pencemaran. Secara langsung, pencemaran dapat mengurangi produktivitas tenaga kerja human capital serta
mengurangi produktivitas dari kapital man-made capital itu sendiri. Misalnya, berkurangnya produktivitas tenaga kerja yang disebabkan berkurangnya hari kerja karena
masalah kesehatan. Contoh lain adalah, adanya pencemaran yang mengakibatkan peralatan produksi menjadi mudah rusak berkarat, sehingga mengurangi produksi.
Menurut Suparmoko 1997, pencemaran lingkungan juga berkaitan dengan jumlah penduduk. Keterkaitan antara pencemaran lingkungan, jumlah penduduk,
pertumbuhan ekonomi, dan sumberdaya alam dapat dijelaskan dalam Gambar 7. Kenaikan jumlah penduduk perlu didukung oleh penyediaan barang dan jasa yang lebih
besar. Peningkatan barang dan jasa meningkatkan produksi, dan menggunakan sumberdaya alam lebih besar. Peningkatan produksi yang tidak terkendali selanjutnya
akan meningkatkan pencemaran. Oleh karena itu, pencemaran merupakan fenomena yang selalu ada sebagai akibat dari kegiatan ekonomi
.
Barang dan Jasa
Penduduk Pertumbuhan Ekonomi
Pencemaran Lingkungan
Menipisnya Sumberdaya Alam Sumber: Suparmoko 1997
Gambar 7 Hubungan antara jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, sumberdaya alam dan lingkungan
Dalam penentuan nilai ekonomi dan keterkaitannya dengan masalah kesehatan, berdasarkan kajian Syahril et al. 2002 nilai dari kasus kematian dapat dihitung dengan
Value of Statistical Life VOSL , yaitu:
t t
w VOSL =
1+d
∑
2.11 w
= rata-rata penghasilan individual tahunan annual individual income d =
discount rate t
= rata-rata periode kerja individual average individual working period
Rabl dan Spadaro 1998 serta Rufo dan Rufo Jr 2004 juga melakukan kajian dengan pendekatan VOSL untuk perhitungan dampak dioksinfuran secara ekonomi. Rabl
dan Spadaro 1998 menggunakan nilai VOSL sebesar 3,1 Mega European Currency Unit
MECU ~ 3,5 juta, Sedangkan pada kajian Rufo dan Rufo Jr 2004, nilai VOSL yang digunakan adalah 153.000–358.000, dan VOI Value of Injury adalah
477–2.870. Pendekatan pada kajian ini berdasarkan benefit transfer VOSL untuk India yang dilakukan oleh Simon et al. 1999 dalam Rufo dan Rufo Jr., 2004. Estimasi VOSL
disesuaikan berdasarkan perbedaan harga, perbedaan kurs mata uang dan perbedaan pendapatan antara Filipina dan India.
Adanya pencemaran juga akan berimplikasi terhadap biaya. Biaya ekstra yang harus dikeluarkan oleh suatu perusahaan untuk mengurangi tingkat pencemaran disebut
abatement cost . Pengurangan ini dilakukan melalui perubahan teknologi misalnya,
menambahkan penyaring pada pengeluaran debu, penjadualan misalnya, mengurangi jam operasi atau perubahan bahan baku Hung, 2005; Fauzi, 2004. Pada analisis
ekonomi pencemaran, dibuat pengukuran Marginal Abatement Cost MAC. Kurva MAC menghubungkan antara besarnya biaya untuk pengurangan pencemaran atau biaya
penghematan jika pencemaran dikurangi. Sedangkan Marginal Damage MD menggambarkan besarnya biaya akibat kerusakan yang diakibatkan oleh pencemaran.
Biaya kerusakan ini diakibatkan oleh dampak pencemaran pada lingkungan kerusakan lahan, kesehatan dan sebagainya. Hubungan besaran-besaran tersebut digambarkan
sebagai kurva MDC dan MAC seperti pada Gambar 8.
Rp.
Marginal Damage
MD
Marginal Abatement
Cost MAC
ς ς
o
Tingkatemisi pencemaran
Biaya
a b
c d
MAC
t
Gambar 8 Tingkat pencemaran yang efisien Biaya pengurangan marginal MAC akan meningkat seiring dengan pengurangan
pencemaran. Kenaikan biaya tersebut dihasilkan dari pengurangan tingkat pencemaran, antara lain dihasilkan melalui inovasi teknologi, pengganti teknik produksi yang
membutuhkan tambahan biaya. Secara ideal, tingkat pencemaran yang efisien pada titik ς dicapai bila kerusakan kurva marginal MD berpotongan dengan kurva biaya
pengurangan marginal MAC. Untuk tingkat pencemaran di atas ς ς ς, maka
masyarakat harus menanggung akibat dari kerusakan lingkungan. Sebaliknya, untuk tingkat pencemaran di bawah
ς ς ς, maka industri yang harus membayar lebih mahal untuk pengendalian pencemaran tersebut. Titik
ς
o
adalah titik dimana industri melepaskan pencemaran sebesar
ς
o
dengan tidak mengeluarkan biaya sedikitpun untuk mengurangi pencemaran MAC = 0. Hal ini dapat terjadi bila diasumsikan tidak ada
intervensi pemerintah untuk mengendalikan pencemaran. Bila ada intervensi pemerintah berupa pajak ataupun denda, maka kurva MAC
akan bergeser ke kiri, MAC
t
Gambar 8. Permasalahan yang timbul selanjutnya adalah nilai pajak atau denda yang harus dibayarkan. Pajak atau denda yang ditetapkan terlalu
tinggi akan memberatkan industri, sedangkan bila terlalu rendah tidak akan mendorong industri untuk mengurangi pencemarannya. Dengan demikian, pemerintah dapat
menetapkan pajak berdasarkan tingkat harga yang efisien secara social, yaitu pada titik perpotongan kedua kurva tersebut. Penerapan pajak akan mengurangi kerusakan sebesar
c + d dan pemerintah memperoleh penerimaan sebesar a + b. Dengan demikian, pajak atau denda dapat merupakan pembayaran transfer dari industri ke masyarakat melalui
pemerintah. Denda dapat diberlakukan untuk industri yang mengeluarkan emisi lebih besar dari batas ambang yang telah ditetapkan.
Selain biaya pencemaran, adanya pencemaran dapat pula menimbulkan dampak yang dapat dihitung secara ekonomi. Menurut Sanim 2004,
ada dua pendekatan dasar untuk menentukan dampak pencemaran pada ekonomi atau nilai lingkungan valuation
yaitu pendekatan kurva permintaan yang berdasarkan pada Willingness to Pay WTP dan pendekatan yang tidak mendasarkan pada kurva permintaan. Pendekatan ini tidak
memberikan penilaian ekonomi sejati, tetapi tetap sangat berguna dalam aplikasi. Salah satu pendekatan penilaian yaitu dengan Analisis Manfaat Biaya ABM atau Cost Benefit
Analysis digunakan untuk menyusun suatu kebijakan yang memungkinkan pengambilan
keputusan memilih diantara berbagai alternatif dalam pengelolaan atau pemanfaatan suatu sumberdaya
.
2.2. Teknologi Mengurangi Pencemaran DioksinFuran