3.4.1.2. Metode Monte Carlo
Secara ideal, emisi yang dilepaskan oleh industri diukur secara langsung. Kenyataannya banyak kendala, pengukuran emisi dari tiap sumber dianggap tidak praktis,
sehingga dilakukan estimasi yang biasanya didasarkan pada karakteristik dari sumber yang representatif, yang dinyatakan dalam faktor emisi.
Emisi suatu pencemar dipengaruhi antara lain oleh teknologi yang digunakan, media penyebaran, serta aktivitas industri jenis bahan baku atau produksi yang dihasilkan.
Dengan demikian, emisi yang dilepaskan merupakan perkalian antara data aktivitas dengan faktor emisi, dimana faktor emisi tersebut berkaitan dengan teknologi yang
digunakan serta media penyebaran. Pada penentuan nilai faktor emisi serta data aktivitas, tentu saja ada ketidakakuratan. Walaupun ada referensi yang digunakan dalam aplikasi
perhitungan, tetapi nilai tersebut perlu dikoreksi kembali yaitu dengan menggunakan ketidakpastian uncertainty. Diharapkan nilai yang dihasilkan akan lebih akurat. Metode
Monte Carlo yaitu salah satu metode untuk menganalisis penyebaran ketidakpastian uncertainty propagation IPCC, 2000.
Metode Monte Carlo telah banyak digunakan dalam penelitian-penelitian. Metode ini pada dasarnya merupakan statistical sampling dengan proses pengambilan sampel
yang acak randomness dan berulang repetitive. Dalam simulasi Monte Carlo tersebut, proses dilakukan secara iterasi sehingga didapat nilai yang konstan tidak berubah-ubah.
Informasi ketidakpastian ini tidak digunakan untuk validasi, tetapi untuk menambah keakuratan prediksi.
Metode Monte Carlo digunakan untuk menghitung ketidakpastian pada data aktivitas misalnya jumlah produksi atau bahan mentah serta faktor emisi untuk masing-
masing sumber emisi. Metode Monte Carlo ini akan dilakukan dengan perangkat lunak
Crystal Ball.
3.4.2. Analisis System Dynamics
Model system dynamics digunakan untuk mempresentasikan faktor-faktor yang mempengaruhi pencemaran serta akibat dari pencemaran tersebut. Model dapat pula
digunakan untuk memprediksi dampak pencemaran yang terjadi. Empat 4 variabel stok yang akan diperhitungkan pada simulasi system dynamics dampak pencemaran
dioksinfuran, yaitu produksi, emisi, populasi yang terpapar, serta net benefit. Emisi dioksinfuran dipengaruhi oleh produksi serta faktor emisi, sedangkan untuk konsentrasi
ambien dipengaruhi oleh emisi. Perbandingan besarnya konsentrasi ambien dan konsentrasi ambien standar akan menentukan laju degradasi yang terjadi yang akan
berimplikasi pada nilai total degradasi. Variabel stok populasi terpapar dipengaruhi oleh konsentrasi dioksin serta slope dose response. Sedangkan variabel nilai kasus kanker,
nilai mortalitas, social cost, serta keuntungan produksi akan mempengaruhi manfaat bersih yang dalam jangka panjang dihitung dengan present value net benefit PV NetBen
dari emisi yang dilepaskan oleh industri. Besaran nilai PVNetBen ini akan ditentukan oleh seberapa besar tingkat suku bunga yang digunakan discount rate. Dalam
implementasi system dynamics ini akan dibahas skenario utama yaitu tanpa intervensi fungsional ataupun struktural sebagai baseline dan skenario dengan intervensi-intervensi
fungsional ataupun struktural. Validasi dilakukan terhadap validasi struktur dan validasi output Muhammadi
et al., 2001. Validasi struktur yaitu keyakinan terhadap konstruksi model valid secara
ilmiah, yaitu secara teori. Validasi output atau validasi kinerja merupakan keyakinan sejauhmana kinerja model sesuai dengan kinerja sistem nyata, yaitu dengan memvalidasi
kinerja model dengan data empiris. Salah satu cara uji validasi output yaitu dilakukan uji statistik dengan AME Absolute Means Error untuk melihat penyimpangan nilai
simulasi dan nilai empiris, dengan persamaan yang digunakan:
100 x
X X
X AME
E E
s
− =
3.1 X
s
= rata-rata hasil simulasi X
E
= rata-rata data empirik Batas penyimpangan yang dapat diterima adalah
≤ 10 untuk penelitian dalam laboratorium hampir semua variabel dapat dikontrol dan
≤ 30 untuk penelitian lapangan Muhammadi et al., 2001; Soesilo, 2005.
Uji sensitivitas adalah intervensi parameter input model danatau struktur model untuk melihat seberapa jauh kepekaannya terhadap perubahan output model
Muhammadi et al., 2001. Hasil uji ini dalam bentuk perubahan perilaku dan digunakan
untuk menganalisis efek intervensi terhadap model. Perangkat lunak yang digunakan pada metode system dynamics ini adalah VENSIM.
3.4.3. Analisis Kebijakan