Analisis System Dynamics Model Dampak Pencemaran Untul Penyusunan Kebijakan Pengendalian DioksinFuran( Studi Kasus Industri Logam Di Kawasan Cilegon)

a. subsitusi bahan baku atau bahan tambahan pada proses produksi b. modifikasi pengoperasian pabrik misalnya, kondisi pembakaran yang baik dengan memperhatikan waktu dan temperatur c. mengubah desain pabrik Sedangkan cara sekunder adalah langkah untuk menghilangkanmengurangi emisi dioksinfuran yang keluar ke lingkungan. Langkah ini antara lain meliputi: a. mengadsorpsi dioksinfuran pada karbon aktif b. menggunakan dry scrubber dengan karbon aktif pada fabric filter c. selective catalytic reduction SCR menggunakan katalis TiO 2 Selain pengaturan baku mutu dioksin, beberapa negara mengeluarkan perundangan khusus untuk dioksin yang mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan dioksin, misalnya di Jepang. Contoh perundangan mengenai dioksinfuran yang telah diterapkan di Jepang adalah sebuah dokumen yang berjudul Law concerning special measures againts dioxins Enviromental Agency of Japan, 1999. Secara keseluruhan, dokumen di atas isinya cukup lengkap, antara lain mengatur tanggung jawab masing-masing instansi pemerintah pusatdaerah, pengusaha dan masyarakat; standar untuk diberlakukannya kebijakan dioksin serta TDI; rencana pemerintah untuk mereduksi emisi dioksin; dan fasilitas serta hukuman yang diberikan bila melanggar emisi yang telah ditentukan.

2.5. Analisis System Dynamics

Pencemaran dioksinfuran bila dilihat secara sistematis memberi dampak yang kompleks ditinjau dari aspek fisik, lingkungan, sosial, dan ekonomi. Penyelesaian suatu dampak dapat dilakukan melalui pendekatan sistem. Pendekatan sistem adalah suatu cara penyelesaian persoalan yang dimulai dengan identifikasi terhadap sejumlah kebutuhan- kebutuhan sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari sistem yang dianggap efektif. Pendekatan sistem umumnya ditandai oleh dua hal yaitu mencari semua faktor penting untuk mendapatkan solusi dalam penyelesaian masalah; serta pembuatan model kuantitatif untuk membantu keputusan secara rasional. Dalam model ditunjukkan hubungan-hubungan baik langsung maupun tidak langsung dalam kaitannya dengan hubungan sebab akibat. Oleh karena itu, suatu model adalah abstraksi dari realitas dan dapat dikatakan lengkap apabila dapat mewakili berbagai aspek dari realitas yang sedang dikaji Eriyatno, 2003. System dynamics digunakan untuk menganalisis perubahan perilaku sejalan dengan perubahan waktu dari sebuah sistem yang kompleks Ford, 1999, dalam hal ini perubahan lingkungan, sosial serta ekonomi yang disebabkan adanya emisi atau pencemaran dioksinfuran. Melalui system dinamics dapat dilihat perubahan sistem terutama unuk mengkaji efektivitas perencanaan dari kebijakan yang dibuat. Penggunaan system dinamics dalam penelitian-penelitian telah banyak dilakukan. Pembuatan model dan simulasi model sebagai bagian dari metode system dinamics juga menerapkan beberapa tahapan kegiatan yaitu pembuatan konsep, pembuatan model, simulasi model, validasi model, serta analisis kebijakan Muhammadi et al., 2001. Identifikasi permasalahan dan timbulnya suatu masalah menjadi tahap pertama untuk membangun pola yang disebut mental model. Kemudian dibangun model komputer yang dituangkan dalam diagram alir atau stock flow diagram SFD. Semua data baik yang diperoleh secara primer maupun sekunder menjadi masukan SFD. Data tersebut dimasukkan ke SFD dapat berupa stock level, flow rate, auxillary, dan tetapan konstanta. Selanjutnya dilakukan simulasi dengan variabel waktu time range. Model selanjutnya divalidasi untuk membandingkan hasil simulasi dengan karakteristik data empirik, sehingga model dapat dinyatakan sebagai model yang valid.

2.6. Analisis Kebijakan