sumber b. media Model Dampak Pencemaran Untul Penyusunan Kebijakan Pengendalian DioksinFuran( Studi Kasus Industri Logam Di Kawasan Cilegon)

UDARA, 15090.584, 72 AIR, 81.813, 0 TANAH , 432.181, 2 PRODUK, 3545.167, 17 RESIDU, 1979.782, 9 Insenerasi Limbah Produksi besi dan non besi Pembangkitan Tenaga Pemanasan Produksi Produk Mineral Transpor Pembakaran tak Terkendali Produksi Barang Kimia dan Barang Konsumsi Lain-lain a b Gambar 1 Estimasi emisi dioksinfuran di Indonesia tahun 2000 yang berasal dari:

a. sumber b. media

Penelitian-penelitian yang pernah dilakukan tentang pencemaran dioksinfuran banyak terfokus pada masalah bahaya dioksinfuran bagi kesehatan serta masalah teknologi untuk mengurangi emisi. Di Indonesia, penelitian yang pernah di lakukan masih terbatas pada estimasi emisi dioksinfuran Suminar, 2003, studi penyusunan baku mutu dioksinfuran Kimia FMIPA UI, 2004, serta model pengendalian dan prediksi limbah dioksin pada pabrik kertas Soesilo, 2005. Hal yang berkaitan dengan kebijakan ataupun peraturan pencemaran masih belum dikaji. Salah satu kendala pada penelitian dioksinfuran antara lain diperlukan biaya analisis yang mahal. Tingkat konsentrasi untuk dioksinfuran yang sangat rendah membutuhkan alat yang sangat sensitif. Untuk mengatasi kendala tersebut, pendekatan pemodelan diharapkan dapat dijadikan salah satu alternatif pemecahan. Penelitian-penelitian dioksinfuran dengan menggunakan model, pada umumnya masih merupakan kajian yang terpisah-pisah. Penelitian-penelitian atau kajian mengenai dioksinfuran untuk perhitungan dampak pencemaran pada ekonomi juga masih belum banyak dilakukan. Padahal, dengan mengetahui besarnya nilai kerusakan lingkungan akibat emisi dioksinfuran, dapat dijadikan dasar bagi pengambil keputusan untuk membuat kebijakan. Diharapkan dengan mengetahui nilai kerugian ekonomi yang diakibatkan emisi dioksinfuran, maka seluruh lapisan masyarakat akan lebih menyadari besarnya kerugian yang diakibatkan pencemaran tersebut. Pada penelitian ini akan dilakukan estimasi emisi dioksinfuran pada industri produksi logam besi dan non besi dan akan dikembangkan dalam bentuk model dampak pencemaran dioksinfuran terhadap lingkungan, sosial dan ekonomi. Berdasarkan inventarisasi yang telah dilakukan Suminar 2004, industri logam besi dan non besi bukan merupakan sumber penghasil emisi dioksinfuran utama di Indonesia, tetapi ke-4, yaitu sebesar 948 gTEQ pada tahun 2000. Penelitian yang menggunakan sumber emisi dioksinfuran yang berasal dari industri logam besi dan non besi hingga saat ini belum pernah diteliti, dibandingkan dengan sumber-sumber lain, maka dari itu penelitian ini berkonsentrasi pada industri logam besi dan non besi. Keuntungan penelitian dengan pemodelan adalah kebutuhan biaya relatif lebih rendah, dan setiap variabel yang dianalisis dapat dikuantifikasikan, sehingga setiap alternatif kebijakan yang akan diambil lebih mudah untuk dibandingkan. Idealnya, emisi dioksinfuran diukur secara langsung dari sumber, tapi hal tersebut sangat sulit dilakukan, maka dilakukan estimasi emisi. Estimasi emisi ini harus dilakukan dengan akurat, perhitungan keakuratan dapat dilakukan dengan menggunakan teori ketidakpastian atau uncertainty IPCC, 2000 dan perhitungan konsentrasi ambien akan dilakukan dengan metode dispersi. Estimasi dan dampak pencemaran akan dipetakan melalui suatu model dinamik dimana hasil simulasi dapat dijadikan dasar untuk pembuatan skenario kebijakan. Usulan kebijakan yang dihasilkan berdasarkan dari kuantifikasi variabel- variabel yang terkait. Informasi ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan sebagai penunjang pembuat keputusan dan kebijakan.

1.2. Tujuan Penelitian