Cerita misteri “Menungsa Tekek”

Lagi bae Jono mingkem, asu kuwi ngancap banjur wus...nyrudug lan nyakot kempol sikil kiwane Jono. Jono tetep bisa ngadeg jejeg karo nyepatani asu iku, “Asu keparat, ora urus, awas yen kena sida dakgebugi nganti mati kowe. PS,-2010 no 9 hlm 43 Terjemahan kutipan: Baru saja Jono diam, anjing tadi lari lalu menabrak dan menggigit paha kaki kirinya Jono. Jono tetap bisa berdiri tegap dengan berusaha melepaskan anjing itu, “Anjing keparat, tidak urusan, awas jika kena jadi aku pukul kamu sampai mati.. Kutipan di atas adalah konflik memuncak, dimana Siluman anjing tersebut berkelahi dengan Jono dan menggigit kaki Jono. Cerita selanjutnya adalah akhir cerita atau peleraian dimana Siluman anjing menjelaskan kepada tokoh utama tentang apa yang sedang terjadi. Hal ini dapat dilihat dari kutipan di bawah ini. Durung rampung anggone dheweke ngomong, aku munggel omongane, “Sepurane bae ya aku sakanca sing gawe gelane atimu.” “Ya, dakapura, nanging kowe kudu dadi sandraku ing kene nganti esuk”. PS,-2010 no 9 hlm 44 Terjemahan kutipan: Belum selesai dia berbicara, aku memotong pembicaraannya, “Maafkan aku dan teman-teman yang sudah membuat sakit hatimu.” Ya, saya maafkan, tapi kamu harus menjadi tawananku disini sampai pagi hari. Kutipan di atas adalah peleraian atau akhir cerita atau peleraian dimana akhirnya tokoh utama meminta maaf atas kejadian yang akhir-akhir ini terjadi kepada siluman anjing.

j. Cerita misteri “Menungsa Tekek”

Terdapat awal cerita dimana diceritakan awal mula kehidupan suami istri. Hal ini dapat ditunjukkan dengan kutipan di bawah ini. Wis oleh wolung wulan iki Wahyu lan si Indri sisihane, manggon ana omah kontrakan sing ora adoh saka daleme budhene Indri kang gedhe magong- magrong lan mapan ing satengahing kutha. PS,-2010 no 10 hlm 29 Terjemahan kutipan: Sudah dapat delapan bulan ini Wahyu dan istrinya Indri bertempat tinggal di rumah kontrakan yang tidak jauh dari rumahnya bibinya Indri yang besar sekali dan berada di tengah kota. Kutipan di atas adalah peristiwa dimana diceritakan awal kehidupan suami istri yang baru delapan bulan mengontrak rumah. Cerita selanjutnya adalah cerita munculnya konflik, dimana Pak Wangsa ingin membeli tekek-tekek yang ada di rumahnya Wahyu . Hal ini dapat dilihat dari kutipan di bawah ini. “Lho, Pak Wisnu napa lagi ngertos yen regine tekek-tekek niku dinane niki saweg ngetren, ngantos jutaan rupiah. Kinten-kinten tekek-tekeke Pak Wisnu sing tingale nembe tangkar-tumangkar wau yen disade kenging kangge tumbas griya”. PS,-2010 no 10 hlm 29 Kutipan terjemahan: “Lho, Pak Wisnu apa baru tahu jika harganya tekek-tekek itu sekarang ini sedang ngetren, sampai jutaan rupiah. Kira-kira tekeknya Pak Wisnu yang kayaknya sedang kawin tadi jika dijual bisa buat beli rumah. Kutipan di atas adalah peristiwa dimana Pak Wangsa ingin membeli tekek- tekek yang ada dirumahnya Wisnu. Cerita selanjutnya adalah konflik memuncak, karena Wisnu tidak menjual tekek-tekeknya akhirnya Pak Wangsa terpaksa mencuri tetapi ketahuan. Hal ini dapat dilihat dari kutipan di bawah ini. Kaya ngapa kagete Wisnu bareng disenteri jebul Pak Wangsa lan tanggane sebelahe maneh sing jeneng Pak Kabul sing bendinane dadi kuli bangunan. PS,-2010 no 10 hlm 30 Terjemahan kutipan: Seperti apa kagetnya Wisnu ketika disenteri ternyata Pak Wangsa dan tetangga sebelahnya yang bernama Pak Kabul yang sehari-harinya jadi kuli bangunan. Kutipan di atas adalah konflik memuncak, dimana Wisnu mempergoki Pak Wangsa dan Pak Kabul sedang berada di atap rumahnya untuk mencuri tekek. Cerita selanjutnya adalah akhir cerita atau peleraian Indri memberi tahu kepada Wisnu jika dia adalah manusia tekek. Hal ini dapat dilihat dari kutipan di bawah ini. “Nyuwun sewu ya mas Wisnu sing banget dak tresnani, aku sejatine kinodrat dadi menungsa tekek. Dulur-dulurku uga padha dadi menungsa tekek. PS,-2010 no 10 hlm 43 Terjemahan kutipan: “Mohon maaf ya masa Wisnu yang sangat aku sayangi, aku sejatinya ditakdirkan jadi manusia tekek. Saudara-saudaraku juga sama jadi manusia tekek. Kutipan di atas adalah peleraian atau akhir cerita atau peleraian Indri akhirnya memberi tahu kepada Wisnu jika sebenarnya dia adalah manusia tekek, karena perbuatan almarhumah ibunya.

k. Cerita misteri “Tikungan Maut”