Cerita misteri “Gamelan Nyalawadi”

Setelah itu dengan cepat Priyamantingan cepat-cepat mengeluarkan kain putih. Boneka kencana yang sudah ada di genggaman lalu dibungkus pakai kain mori. “Bendanya sudah terpegang, ayo cepat pulang, keburu pagi” ajak dari Priyamantingan ke Sastragandhul yang bisanya hanya bilang iya. Kutipan di atas adalah peristiwa dimana Priyamantingan berhasil mencuri boneka kencana dari rumah Pak Suhernala, setelah itu boneka tersebut menjelma menjadi manusia dan berkelahi dengan Priyamantingan. Cerita selanjutnya adalah peleraian atau akhir cerita, dimana akhirnya Priyamantingan dapat dikalahkan dan meninggal ditangan boneka kencana. Hal ini dapat dilihat dari kutipan di bawah ini. Weruh kedadeyan kang kaya mangkono mau Priyamantingan nedya oncat, nanging keselak wis kedhisikan sampur sing dibabitake sakayange kapernah sirahe. Priyamantingan nggembor kelaran terus tiba glangsaran kejet-kejet ngemasi. Loro-lorone padha pating gloso koncatan nyawa. PS,-2010 no 32 hlm 30 Terjemahan kutipan: Melihat kejadian yang seperti tersebut tadi Priyamantingan lalu meloncat, tetapi keburu kedahuluan selendang yang dilepaskan mengenai kepalanya. Priyamantingan berteriak kesakitan lalu tiba-tiba sekarat. Keduanya meninggal dunia. Kutipan di atas adalah peleraian atau akhir cerita atau peleraian dimana Priyamantingan dan Sastragandhul berkelahi dengan boneka kencana milik Pak Suhernala, akhirnya Priyamantingan dan Sastragandhul dapat dikalahkan dan mati ditangan boneka kencana.

e. Cerita misteri “Gamelan Nyalawadi”

Cerita misteri “Gamelan Nyalawadi” diawali atau pendahuluan cerita dengan adanya sekumpulan mahasiswa yang mempunyai kegiatan ekstra di kampus. Hal ini dapat ditunjukkan oleh bagian kutipan cerita di bawah ini. Sore iku kaya biyasane saben dina Setu aku mangkat latihan wushu ing kampus kang dumunung ig Jalan Diponegoro 52, Salatiga. Mulaine jam lima nganti jam pitu, latihane ing sak mburine gedhong balairung. PS,-2010 no 36 hlm 29 Terjemahan kutipan: Sore itu seperti biasanya setiap Sabtu berangkat latihan wushu di kampus yang bertempat di Jalan Diponegoro 52, Salatiga. Mulainya jam lima sampai jam tujuh, latihannya di belakang gedung balairung. Kutipan di atas merupakan kutipan pendahuluan atau awal cerita. Kehidupan sekumpulan mahasiswa yang mempunyai kegiatan ekstra di kampus. Kegiatan ekstra di kampus meliputi latihan wushu, pecinta alam dan lain-lain. Cerita selanjutnya yaitu cerita dimana konflik mulai muncul. Dalam tahap ini gamelan yang berada di gedung balairung terdengar padahal hari sabtu tidak ada jadwal latihan gamelan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan kutipan di bawah ini. Dak toleh kiwa tengen wis sepi mamring saka ruwang gamelan lamat-lamat keprungu swara gamelan ditabuh, aku ora patia nggatekake. “Malem minggu ngene penake ngapa ya, Wid?”pitakone David marang aku.. PS,-2010 no 13 hlm 42 Terjemahan kutipan: Saya tengok kiri kanan sudah sepi senyap dari ruang gamelan lama kelamaan kedengaran suara gamelan ditabuh, saya tidak terlalu memperhatikan. “Malam minggu begini enaknya ngapain ya, Wid?” tanya David kepada aku... Kutipan di atas adalah peristiwa dimana Widi penasaran dengan gamelan yang ada di gedung balairung padahal hari sabtu tidak ada jadwal latihan gamelan. Cerita selanjutnya adalah cerita konflik memuncak, dimana Widi dan David melihat hal yang aneh dan menakutkan di ruang gamelan. Hal ini dapat dilihat dari kutipan di bawah ini. Aku lan David mung pandheng- pandhengan. Dumadakan, “Guunggg...”gong kang ana sisih kiwa muni tanpa ngerti sapa sing nabuh. Nalika dak tamatake gong iku katon obah-obah. Ora krasa aku dadi mrinding, David mung ndlongop sajak ora percaya marang apa kang disawang. PS,-2010 no 36 hlm 30 Terjemahan kutipan: Saya dan David hanya lihat-lihatan. Tiba- tiba, “Guunggg...”gong yang berada di sebelah kiri bergerak tanpa tahu siapa yang menabuh. Ketika saya lihat gong tersebut kelihatan gerak-gerak. Tidak kerasa Saya jadi merinding, David hanya melamun seperti tidak percaya pada apa yang dilihat. Kutipan di atas adalah peristiwa dimana Widi dan David melihat hal aneh dan menakutkan, ketika gamelan bunyi tanpa ada orang didalamnya, dan lampu nyala mati tanpa ada orang di dalamnyaa . Cerita selanjutnya adalah peleraian atau akhir cerita, dimana Widi dan David pada lari karena takut akan hal yang baru saja ditemuinya. Hal ini dapat dilihat dari kutipan di bawah ini. Aku lan David njeng-girat, lagi eling yen kedadeyan iki mau ora lumrah. Sanalika aku lan David mlayu kamigilanen. David mlayu menyang ngarep liwat dalan ngarep gedhong fakultas ekonomi. Walah....jebul tenan kandhane kancaku sing melu karawitan, gamelan iku dudu sak baene gamelan. PS,-2010 no 36 hlm30 Terjemahan kutipan: Saya dan David berdiri, baru ingat jika kejadian ini tadi tidak wajar. Seketika Saya dan David lari ketakutan. David lari ke depan melewati depan jalan gedung fakultas ekonomi. Ternyata... memang benar kata temanku yang ikut gamelan, gamelan tersebut bukan sembarang gamelan. Kutipan di atas adalah peleraian atau akhir cerita atau peleraian dimana Widi dan David sama-sama lari karena takut akan hal yang baru saja dialaminya. Widi lari lewat depan gedung fakultas ekonomi, sedangkan David lari menerobos parkiran, dan ternyata benar gamelan tersebut bukan sembarang gamelan.

f. Cerita misteri “Arwah Gentayangan”