Cerita Misteri “Yuyu Sawah” Cerita Misteri “Ula Siluman” Cerita Misteri “Gamelan Nyalawadi”

makna kata yang tidak sebenarnya atau bermakna konotatif, yang menyerupai, dengan ditunjukkan dengan kata “kaya sing diarani”.

d. Cerita Misteri “Yuyu Sawah”

Sakwise ngeterake adhine menyang Puskesmas bengine Pak Mukani ora bisa turu. Lan ing antarane sadhar lan ora sadhar, dheweke kaya wong lagi ngimpi. PS, No 18 hlm 30 Terjemahan kutipan: Setelah mengantarkan adiknya ke Puskesmas malamnya Pak Mukani tidak bisa tidur. Dan diantara sadar dan tidak sadar, dirinya seperti orang sedang mimpi. Berdasarkan kutipan di atas dapat diketahui adanya kata-kata yang bermakna tidak sebenarnya atau bermakna konotatif. Hal itu ditunjukkan dengan kata “kaya wong lagi ngimpi” yang mempunyai arti seperti orang yang sedang mimpi. Dapat disimpulkan bahwa dalam cerita misteri “Yuyu Sawah” kata-kata yang digunakan pengarang adalah dominan bermakna sesungguhnya atau bermakna denotatif, tetapi ada juga makna kata yang tidak sebenarnya atau bermakna konotatif, yang menyerupai, dengan ditunjukkan dengan kata “kaya wong lagi ngimpi”.

e. Cerita Misteri “Ula Siluman”

Katon ing ngisor mripat luhe dleweran kaya bubar nangis. Atiku kaya didhodhog. PS, No 29 hlm 42 Terjemahan kutipan: Terlihat di bawah mata air matanya bercucuran seprti habis menangis. Hatiku seperti diketuk. Berdasarkan kutipan di atas dapat diketahui adanya kata-kata yang bermakna tidak sebenarnya atau bermakna konotatif. Hal itu ditunjukkan dengan kata “kaya didhodhog” yang mempunyai arti seperti diketuk. Dapat disimpulkan bahwa dalam cerita misteri “Ula Siluman” kata-kata yang digunakan pengarang adalah dominan bermakna sesungguhnya atau bermakna denotatif, tetapi ada juga makna kata yang tidak sebenarnya atau bermakna konotatif, yang menyerupai, dengan ditunjukkan dengan kata “kaya didhodhog”.

f. Cerita Misteri “Gamelan Nyalawadi”

Byarr... Kaya ngapa kagetku karo David bareng dumadakan lampu ruwangan iku urip dhewe. PS, No 36 hlm 30 Terjemahan kutipan: Byarr... Seperti apa kagetku dengan David saat tiba-tiba lampu ruangan itu menyala sendiri. Nganti seprene aku isih kelingan kedadeyan iku lan kaya-kaya ora bakal ilang saka pangeling-eling. PS, No 36 hlm 30 Terjemahan kutipan: Sampai sekarang aku masih teringat kejadian itu dan seperti tidak akan hilang dari ingatan. Berdasarkan kutipan di atas dapat diketahui adanya kata-kata yang bermakna tidak sebenarnya atau bermakna konotatif. Hal itu ditunjukkan dengan kata “kaya ngapa kagetku” yang mempunyai arti seperti apa kagetku, dan kata “kaya-kaya ora bakal” yang mempunyai arti seperti tidak akan. Dapat disimpulkan bahwa dalam cerita misteri “Gamelan Nyalawadi” kata-kata yang digunakan pengarang adalah dominan bermakna sesungguhnya atau bermakna denotatif, tetapi ada juga makna kata yang tidak sebenarnya atau bermakna konotatif, yang menyerupai, dengan ditunjukkan dengan kata “kaya ngapa kagetku” dan “kaya-kaya ora bakal”.

2. Berikut ini adalah cerita misteri menggunakan bahasa Jawa krama dan Jawa

Ngoko, yang mendominasi bahasa dalam cerita misteri ini adalah bahasa Jawa ngoko, dan juga kata-katanya dominan bermakna sebenarnya atau denotatif.

a. Cerita Misteri “Manungsa Tekek”