digunakan  untuk  memperoleh  dokumen  bukti  aktivitas  siswa  dan  guru  dalam bentuk foto dan video saat pembelajaran berlangsung
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisa data yang digunakan adalah :
3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif
Data  ini  berupa  hasil  belajar  yang  mengukur  kompetensi  belajar  siswa kompetensi  pengetahuan  dan  keterampilan.  Jika  penilaian  menggunakan  skor
tertinggi  maksimal  100,  maka  dapat  diketahui  rumus  untuk  menentukan  skor pada siswa. Menurut Poerwanti 2008: 6.15 skala 100 berangkat dari persentase
yang menggantikan skor prestasi sebagai proporsi penguasaan peserta didik pada suatu  perangkat  tes  dengan  batas  minimal  angka  0
–  100  persen  .  Adapun
langkah-langkah PAP sebagai berikut:
3.6.1.1 Data hasil belajar siswa di analisis dengan menggunakan rumus:
Keterangan: N= Nilai
B= Skor yang diperoleh St=Skor maksimal
Poerwanti 2008: 6.15
3.6.1.2 Menentukan batas minimal nilai keberhasilan
N=
� �
x skala 0-100
Nilai  keberhasilan  adalah  nilai  yang  menggambarkan  proporsi  dan kualifikasi  penguasaan  peserta  didik  terhadap  kompetensi  yang  telah
dikontrakkan  dalam  pembelajaran  Poerwanti,  2008:6.16.  Penentuan  batas minimal nilai keberhasilan peserta tes dapat menggunakan pedoman yang ada.
Adapun  untuk  menentukan  kriteria  keberhasilan  hasil  belajar  kompetensi sikap adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Nilai Keberhasilan Sikap
Nilai Keberhasilan Sikap Modus
Predikat
4,00 Sangat  Baik SB
3,00 Baik B
2,00 Cukup C
1,00 Kurang K
Permendikbud, 2014: 11 Nilai kekeberhasilan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk predikat,
yakni  predikat  Sangat  Baik  SB,  Baik  B,  Cukup  C,  dan  Kurang  K. Keberhasilan Belajar untuk sikap KD pada KI-1 dan KI-2 ditetapkan dengan
modus predikat Baik B. Nilai  keberhasilan  kompetensi  pengetahuan  dan  keterampilan  dituangkan
dalam bentuk angka dan huruf, yakni 4,00 – 1,00 untuk angka yang ekuivalen
dengan huruf A sampai dengan D sebagaimana tertera pada tabel berikut:
Tabel 3.2 Nilai Keberhasilan Pengetahuan dan Keterampilan
Nilai Keberhasilan Pengetahuan dan Keterampilan
Rentang Angka Huruf
3,85 – 4,00
A 3,51
– 3,84 A-
3,18 – 3,50
B+ 2,85
– 3,17 B
2,51 – 2,84
B- 2,18
– 2,50 C+
1,85 – 2,17
C 1,51
– 1,84 C-
1,18 – 1,50
D+ 1,00 -  1,17
D Permendikbud, 2014:12
Kriteria keberhasilan belajar minimal untuk kompetensi pada kategori KI- 3  dan  KI-4  adalah  B-  2.67.    Untuk  KD  pada  KI-1  dan  KI-2,  keberhasilan
seorang siswa dilakukan dengan memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI- 2  untuk  seluruh  matapelajaran,  yakni  jika  profil  sikap  siswa  secara  umum
berada  pada  kategori  baik  B  menurut  standar  yang  ditetapkan  satuan pendidikan yang bersangkutan.
Untuk  KD  pada  KI-3  dan  KI-4,  seorang  siswa  dinyatakan  belum  tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator
nilai  2.67  dari  hasil  tes  formatif.  Seorang
siswa
dinyatakan  sudah  tuntas
belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai  ≥2.67  dari  hasil  tes  formatif.  Bagi
siswa
yang  belum  tuntas  untuk kompetensi  tertentu  harus  mengikuti  pembelajaran  remedial,  sedangkan  bagi
yang sudah tuntas boleh mempelajari kompetensi berikutnya. Pada  penelitian  ini  batas  minimal  muatan  IPS  kelas  VC  SD  Hj.
IsriatiBaiturrahman  01  Semarang  yaitu  70.  Perhitungan  ini  harus  disesuaikan dengan  kriteria  keberhasilan  belajar  siswa  SD  Hj.  IsriatiBaiturrahman  01
Semarang.
Tebel 3.3 Kriteria Ketuntasan Belajar Siswa
Kriteria Ketuntasan Kualifikasi
≥70 Tuntas
70 Tidak Tuntas
Skala  nilai  pada  Kurikulum  2013  menggunakan  skala  1-4.  Ada  dua  cara untuk mendapatkan nilai dalam skala 1-4, yaitu:
a. Mengkonversi langsung dari skor
Rumus:
�� � �� �        �  �
b. Mengkonversi dari skala 0-100
Rumus:
� ��
Kurinasih, 2014:56 3.6.1.3
Menghitung persentase keberhasilan belajar klasikal
Nilai keberhasilan adalah nilai yang menggambarkan proporsi dan kualifikasi penguasaan  peserta  didik  terhadap  kompetensi  yang  telah  dikontrakan  dalam
pembelajaran.  Untuk  menentukan  batas  minimal  nilai  keberhasilan  peserta  tes dapat  menggunakan  pedoman  yang  ada.  Hasil  perhitungan  dibandingkan  dengan
kriteria keberhasilan belajar siswa  yang dikelompokkan ke dalam kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria sebagai berikut.
Persentase  keberhasilan  belajar  klasikal  siswa  dapat  dihitung  dengan  rumus sebagai berikut:
Keterangan: p = persentase keberhasilan belajar klasikal siswa
Aqib, 2011:41 Berdasakan Permendikbud no. 81A 2013:55 disebutkan bahwa remedial
klasikal  sesuai  dengan  kebutuhan  apabila  lebih  dari  75  siswa  memperoleh nilai kurang dari 2.67. Menurut Djamarah 2010:108 apabila 75 dari jumlah
siswa  yang  mengikuti  proses  pembelajaran  mencapai  taraf  keberhasilan minimal,  maka  proses  belajar  mengajar  berikutnya  dapat  membahas  pokok
bahasan  baru.  Berdasarkan  pendapat  diatas,  dalam  penelitian  ini  peneliti menentukan batas keberhasilan klasikal juga 75 .
� �
�  � �
�   � �
Tabel 3.4 Tabel kualifikasi kriteria keberhasilan
Kriteria Keberhasilan
Klasikal Kriteria Keberhasilan Individual
Kualifikasi Sikap
Modus Pengetahuan
Rerata Keterampilan
Optimum
≥ 75 ≥ 3 B  ≥ 2.67≥ 70
≥ 2.67≥ 70 Berhasil
75 3 B
2.6770 2.67
70  Tidak Berhasil
3.6.1.4 Menghitung mean atau rerata kelas
Menghitung  mean  untuk  mencari  rata-rata  hasil  belajar  siswa menggunakan rumus:
Me= x̅ =
Keterangan: x̅= nilai rata-rata
∑X= jumlah semua nilai siswa ∑N=jumlah siswa
Aqib, 2011: 40
3.6.2 Analisis Diskriptif Kualitatif