pembelajaran role playing berpengaruh terhadap hasil belajar PKn siswa kelas V SD Gugus 1 Tampaksiring.
http:download.portalgaruda.orgarticle.php?article=145625val=1342
Penelitian  yang  dila kukan Ganing, Ni Gym, dkk dengan judul ―  Pengaruh
Model  Pembelajaran  Kooperatif  Role  Playing  Berbantuan  Powerpoint  Terhadap Keterampilan  Menyimak  Pada  Bahasa  Indonesia  Siswa  Kelas  VI‖  Berdasarkan
hasil  analisis  data,  diperoleh  thitung  =  4,68  dan  ttabel  =  1,96  dalam  taraf signifikansi 5 dan derajat kebebasan 96. Dengan membandingkan hasil thitung
dan  ttabel  dapat  disimpulkan  bahwa  thitung    ttabel  4,68    1,96  maka  Ha diterima  Ho  ditolak.  Berdasarkan  hasil  perhitungan  uji-t  menunjukkan  bahwa
terdapat  perbedaan  yang  signifikan  antara  hasil  keterampilan  menyimak  pada pelajaran  Bahasa  Indonesia  siswa  yang  mengikuti  pembelajaran  role  playing
berbantuan  PowerPoint  dengan hasil belajar siswa  yang mengikuti  pembelajaran konvensional  pada  siswa  kelas  VI  Semester  1  SD  No.  10  Kesiman.  Sehingga
dapat  disimpulkan  bahwa  penerapan  model  pembelajaran  Kooperatif  tipe  Role Playing  memberikan  pengaruh  yang  signifikan  terhadap  hasil  keterampilan
menyimak siswa
kelas VI
SD No.
10 Kesiman
Tahun ajaran
20132014. http:ejournal.undiksha.ac.idindex.phpJJPGSDarticleviewFile2186
1900
2.3 Kerangka Berpikir
Kurikulum  2013  bertujuan  untuk  mempersiapkan  manusia  Indonesia  agar memiliki  kemampuan  hidup  sebagai  pribadi  dan  warga  negara  yang  beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu  berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat,  berbangsa,  bernegara,  dan  peradaban  dunia.  Pembelajaran  di sekolah dasar diorganisasikan secara tematik terpadu. Salah satu muatanya adalah
mata  pelajaran  IPS,  yang  memiliki  tujuan  dan  fungsi  membekali  siswa  untuk mampu
berkomunikasi dengan
sesama warga
masyarakat, mampu
mengidentifikasi,  menganalisis,  dan  menyusun  alternatif  pemecahan  masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat. Namun terdapat permasalahan
yang  terjadi  di  kelas  dalam  pelaksanaan  proses  pembelajaran  muatan  IPS  yang mengakibatkan  hasil  belajar  yang  dicapai  oleh  siswa  kurang  maksimal
Diantaranya adalah guru belum optimal dalam menggunakan media pembelajaran, dan menerapkan model fariatif selama proses pembelajaran. Siswa hanya sebagai
pendengar  saat  guru  menyampaikan  materi,  siswa  merasa  bosan  dalam  proses pembelajaran.  Sehingga  siswa  belum  maksimal  dalam  menerima  materi  yang
disampaikan guru. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka melalui penerapan model Role
Playing  dengan  media  Audio  Visual.  Karena  model  Role  Playing  memberikan kesempatan  pada  siswa  untuk  berperan  sesuai  pembelajaran  yang  sedang
dilakukan,  dibantu  dengan  media  Audio  Visual  karena  dengan  melihat  dan mendengar  siswa  lebih  mudah  untuk  memahami  apa  yang  sedang  dipelajari.
Sehingga  dengan  menerapkan  model  Role  Playing    dengan  media  Audio  Visual dapat  mengatasi  masalah  yang  terjadi,  dan  dapat  meningkatkan  aktivitas  guru,
aktivitas  siswa,  serta  hasil  belajar  sesuai  dengan  pencapaian  yang  diharapkan. Berikut  adalah  skema  kerangka  berpikir  dalam  pembelajaran  Tema  Sejarah
Peradaban.
Bagan 2.2 Alur Kerangka Berpikir
Kegiatan Awal
1. Guru
Keterampilan guru dalam menggunakan variasi belum optimal
karena belum menggunakan model dan media variatif dalam
pembelajaran yang berpusat pada siswa. Keterampilan guru dalam
menjelaskan hanya menggunakan ceramah.
2. Siswa
Aktivitas motorik siswa kurang diajak berperan dalam proses pembelajaran
sehingga siswa meras bosan. 3.
Hasil belajar yang meliputi Kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan belum optimal ditunjukkan dengan hanya 37
siswa mencapai KKM
Tindakan
Menerapkan  pendekatan  saintifik  dengan  model  Role  Playing  dengan  media  audio visualdengan langkah-langkah sebagai berikut :
1 Persiapan  atau  pemanasan.  Guru  memperkenalkan  permasalahan,    dengan
menampilkan  audio  visual  dan  siswa  mengisi  lembar  pengamatan  media  mengamati, menanya,  mengumpulkan  informasi:  2Memilih  pemain  partisipanGuru  memilih  pemain
yang  sesuai  untuk  memainkannya  jika  murid  pasif  atau  diduga  memiliki  keterampilan berbicara  yang  rendah  atau  murid  sendiri  yang  mengusulkan;  3Menata  panggung  ruang
kelas  Guru  menata  ruang  kelas  untuk  pelaksanaan  proses  bermain  peran;  4  Menyiapkan pengamat  observer  Guru  membagi  kelompok  dan  menunjuk  kelompok  sebagai  pengamat
untuk  mengamati  pelaksanaan  bermain  peran  dengan  menggunakan  lembar  diskusi;  5 Memainkan peran. Permainan dilaksanakan secara spontan. Guru membagikan sekenario pada
siswa yang dipilih untuk bermain peran mengumpulkan informasi, mengasosiasi; 6 Diskusi dan  evaluasi.  Siswa  bersama  guru  mendiskusikan  permainan  tadi  dan  melakukan  evaluasi
terhadap  peran-peran  yang  dilakukan;  7  Permainan  peran  ulang.Siswa  begantian  pemain, yang  semula  menjadi  pengamat  diberi  kesempatan  untuk  mencoba  memainkan  peran;  8
Diskusi dan evaluasi kedua. Diskusi kedua dilaksanakan untuk mendiskusikan permainan tadi dan  melakukan  evaluasi  terhadap  peran-peran  yang  dilakukan;  9  Berbagi  pengalaman  dan
diskusi.Siswa  dan  guru  mendiskusikan  peran  yang  telah  dilakukan  sebagai  pelajaran  tentang kehidupan mengkomunsikasikan.
Kondisi Akhir
1. Keterampilan guru meningkat minimal baik dengan skor
≥ 5 2.
Aktivitas siswa meningkat minimal baik dengan skor ≥ 5
3. Hasil belajar meningkat dengan ketuntasan minimal
≥75 mencapai KKM 70
2.4 Hipotesis