Pengertian Model Pembelajaran Model Role Playing bermain peran

dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta kata empiris yang dapat obeservasi untuk memperoleh informasi berupa pengetahuan. Istilah asosiasi pad apembelajaran merujuk pada kemampuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukkannya menjadi penggalang memori. Associating atau mengasosiasi dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud No 81a tahun 2013 adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan, baik terbatas dari kegiata mengumpulkan eksperimen ataupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi tersebut. 2.1.6.4.5 Mengkomunikasikan pembelajaran Pada pendekatan saintifik, guru diharapkan memberi kesempatan pada peserta didik untuk mengkomikasikan apa yang telah mereka pelajari. Pada tahapan ini, diharapkan pesrta didik dapat mengkomunikasiakan hasil pekerjaan yag telah disusun baik secara bersama dalam kelompok atau secara individu dari hasil kesimpulan yang telah dibuat bersama.

2.1.7 Model Pembelajaran

2.1.7.1 Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menggambarakan prosedur sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar Trianto, 2007: 2. Joyce dan Weil dalam Trianto, 2007: 1 menyatakan bahwa model belajar merupakan model belajar dengan model tersebut guru dapat membantu siswa untuk mendapatkan atau memperoleh informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide diri sendiri. Pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan pola yang digunakan guru dalam proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai.

2.1.7.2 Model Role Playing bermain peran

Menurut Fogg Role playing atau bermain peran adalah sejenis permainan gerak yang didalamnya ada tujuan aturan dan edutainment. Dalam Role Playing siswa dikondisikan pada situasi tertentu di luar kelas meskipun saat itu pembelajaran terjadi di dalam kelas. Selain itu role playing sering kali dimaksudkan sebagai bentuk aktivitas dimana pembelajar membayangkan dirinya seolah-olah berada di luar kelas dan memainkan orang lain. Role playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankan diri sebagai tokoh hidup atau benda mati. Pada strategi role playing titik tekannya terletak pada keterlibatan emosional dan pengamatan indra ke dalam suatu situasi permasalahan yang secara nyata dihadapi. Siswa diperlakukan sebagai subjek pembelajaran yang secara aktif melakukan pembelajarab yang secara aktif melakukan praktik-praktik berbahasa bersama teman-temannya pada situasi tertentu Miftahul Huda, 2013: 208-209. Role playing adalah suatu aktivitas pembelajaran yang terencana dan dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran yang spesifik sesuai dengan tema pada seriap mata pelajaran. Siswa dilatih untuk merasakan sesuatu yang dirasakan oleh orang lain melalui bermain peran atau memerankan perilaku orang lain Mulyadi, 2011:136. Berbagai pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa model Role Playing adalah model yang memberikan kesempatan pada siswa untuk praktik menempatkan diri mereka dalam peran-peran yang akan dimainkannya sesuai dengan materi pembelajaran yang akan dipelajari.

2.1.7.3 Kelebihan model Role Playing

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBANTUAN MULTIMEDIA DI SD HJ. ISRIATI BAITURRAHMAN 01 KOTA SEMARANG

0 18 231

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TIPE VAK DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS V.C SD HJ. ISRIATI BAITURRAHMAN

0 7 347

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIC AUDITORY VISUAL INTELEGENCY (SAVI) DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn PADA SISWA KELAS IV A SD HJ. ISRIATI BAITURRAHMAN 1 SEMARANG

0 14 365

MENINGKATKAN KESIAPAN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VB SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN 1 SEMARANG TAHUN AJARAN 20142015

1 51 321

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BAHASA JAWA MELALUI MODEL ARIAS SISWA KELAS IIB SD HJ ISRIATI BAITURRAHMAN 1 SEMARANG

2 42 246

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV D SD HJ ISRIATI BAITURRAHMAN 1 SEMARANG

1 16 325

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL ARIAS BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IIA SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN 1 KOTA SEMARANG

0 6 320

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI TIME TOKEN BERBASIS FLASHCARD PADA SISWA KELAS IIIB SD HJ. ISRIATI BAITURRAHMAN 1 KOTA SEMARANG

7 118 290

PENGELOLAAN KELAS AKSELERASI DI SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN I PENGELOLAAN KELAS AKSELERASI DI SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN I SEMARANG.

0 0 15

PENDAHULUAN PENGELOLAAN KELAS AKSELERASI DI SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN I SEMARANG.

0 0 15