b. Untuk  membentuk  kemampuan  siswa  dalam  menyelesaikan  suatu
masalah secara sistematik c.
Terciptanya  kondisi  pembelajaran  di  mana  siswa  merasa  bahwa  belajar itu merupakan suatu kebutuhan
d. Diperolehnya hasil yang tinggi
e. Untuk  melatih  siswa  dalam  mengkomunikasikan  ide-ide,  khususnya
dalam menulis artikel ilmiah f.
Untuk mengembangkan karakter siswa
2.1.6.3 Prinsip-prinsip Pendekatan Saintifik
Prinsip  pendekatan  saintifik  dalam  kegiatan  pembelajaran  adalah  sebagai berikut:
a. Pembelajaran berpusat pada siswa
b. Pembelajaran membentuk student self concept
c. Pembelajaran terindar dari verbalisme
d. Pembelajaran  merupakan  kesempatan  pada  siswa  untuk  mengasimilasi
dan mengakomodasi  konsep, hukum, dan prinsip e.
Pembelajaran  mendorong  terjadinya  peningkatan  kemampuan  perpikir siswa
f. Pembelajaran  meningkatkan  motivasi  belajar  siswa  dan  motivasi
mengajar guru g.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam komunikasi
h. Adanya    proses  validasiterhadap  konsep,  hukum,  dan  prinsip  yang
dikonstruksikan siswa dalam struktur kognitifnya
2.1.6.4 Langkah-langkahUmum PembelajaranDengan Pendekatan Saintifik
Langkah-langkah  pendekatan  ilmiah  scientific  approach  dalam  proses pembelajaran  pada  kurikulum  2013  untuk  semua  jenjang  dilaksanakan  dengan
menggunakan  pendekatan  ilmiah    saintifik  meliputi  :  menggali  informasi melalui  observing  pengamatan,  questioningbertanya,  experimenting  percobaan,
kemudian  mengolah  data  atau  informasi,  menyajikan  data  atau  informasi, dilanjutkan dengan menganalisis,  assocating menalar, kemudian menyimpulkan,
dan menciptakan serta membentuk jejaring networking. Pendekatan  ilmiah  scientific  approach  mempunya  kriteria  pada  proses
pembelajaran sebagai berikut: a.
Materi  pembelajaran  berbasis  pada  fakta  atau  fenomena  yang  dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu
b. Penjelasan  guru,  respons  siswa,  dan  interaksi  edukatif  guru-siswa
terbebas  dari  prasangka  yang  serta-merta,  pemikiran  subjektif,  atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis
c. Mendorong  dan  menginspirasi  siswa  bebpikir  secara  kritis,  analitis,
dan  tepat  dalam  mengidentifkasi,  memahami,  memecahkan  masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran
d. Mendorong  dan  menginspirasi  siswa  mampu  berpikir  hipotetik  dalam
melihat  perbedaan,  kesamaan,  dan  tautan  satu  sama  lain  dari  materi pembelajaran
e. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan,
danmengembangkan  pola  pikir  yang  rasionaldan  objektif  dalam merespons materi pembelajaran
f. Berbasis  pada  konsep,  teori,  dan  fakta  empiris  yang  dapat
dipertanggung jawabkan. g.
Tujuan  pembelajaran  dirumuskan  secara  sederhana  dan  jelas,  namun menarik sistem penyajiannya.
2.1.6.4.1 Mengamati
Kegiatan  pertama  pada  pendekatan  ilmiah  scientific  approach  adalah pada  langkah  pembelajaran  mengamati    observing.  Metode  observasi  adalah
salah  satu  strategi  pembelajarn  yang  menggunaka  pendekatan  kontekstual  dan media  asli  dalam  rangka  membelajarkan  siswa  yang  mengutamakan
kebermaknaan  proses  belajar.  Metode  observasi  mengedepankan  pengamatan langsung  pada  objek  yang  akan  dipelajari  sehingga  siswa  mendapatkan  fakta
berbentuk  data  objektif  yang  kemudian  dianalisis  sesuai  tingkatperkembanga siswa Hosnan 2014: 39.
Pengamatan  atau  observasi  adalah  menggunakan  panca  indera  untuk memperoleh  informasi.    Pengamatan  yang  dilakukan  tiadak  terlepas  dari
keterampilan  lain,  seperti  melakukan  pengelompokkan  dan  membandingkan Abdullah Sani, 2014: 54-55
2.1.6.4.2 Menanya
Kegiatan belajar adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa  yang diamati  dimulai  dari pertanyaan  faktual sampai  ke petanyaan  yang bersifat hipotetik. Bertanya merupakan salah satu pintu masuk
untuk  memperoleh  pengetahuan  karena  itu  bertanya  dalam  kegiatan pembelajaran  merupakan  kegiatan  guru  untuk  mendorong,  membimbing,
menilai, kemampuan berpikir siswa. Pertanyaan  juga  dapat  diajukan  oleh  siswa  atau  setelah  mempelajari  sebuah
konsep yang dipelajari.  Melalui kegiata bertanya dikembangkan rasa ingin tahu peserta  didik.  Pertanyaan  menjadi  dasar  untuk  mencari  informasi  yang  lebuh
lanjut  dan  beragam  dari  sumber  yang  ditentukan  guru  sampai  yang  ditentukan peserta didik.
Fungsi bertanya dalam kegiatan pembelajaran : a.
Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tetang suatu tema atau topik pembelajaran.
b. Mendorong  dan  menginspirasi  peserta  didik  untuk  aktif  belajar,  serta
mengembangka pertanyaan dari dan untuk diri sendiri. c.
Mendiaknosis  kesulitan  belajar  peserta  didik  sekaligus  menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya.
d. Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta
didik  untuk  menunjukkan  sikap,  keterampilan,  dan  pemahamannya  atas substansi pembelajaran yang diberikan.
e. Membangkitkan peserta didik adalam berbicara, mengajukan pertanyaan,
dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
f. Mendorong  partisipasi  peserta  didik  dalam  berdiskusi,  beragumen,
mengembangkan kemampuan berpikir, menarik kesimpulan. g.
Membangun  sikap  keterbukaan  untuk  saling  memberi  dan  menerima pendapat  atau  gagasan,  memperkaya  kosakata,  serta  mengembangkan
toleransi sosial dalam kehidupan berkelompok. h.
Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat serta sikap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.
i. Melatih  kesantunan  dalam  berbicara  dan  membangkitkan  kemampuan
berempati satu sama lain. 2.1.6.4.3
Mengumpulkan informasi Kegiatan  mengumpulkan  informasi  dilakukan  dengan  menggali  dan
mengumpulkan  informasi  dari  berbagai  sumber  melalui  berbagai  cara.  Dalam Permendikbud  No.  81  A  Tahun  2013,  aktifitas  mengumpulkan  informasi
dilakukan melalui eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek  kejadian  aktivitas  wawancara  dengan  nara  sumber,  dan  sebagainya.
Sedangkan menurut  Wagiran  2014:26  Kegiatan  ―mengumpulkan  informasi‖
merupakan  tindak  lanjut  dari  kegiatan  bertanya.  Kegiatan  ini  dilakukan  dengan menggali  dan  mengumpulkan  informasi  dari  berbagai  sumber  melaui  berbagai
cara.Untuk  itu  siswa  dapat  membaca  buku  lebih  banyak,  memperhatikan fenomena atau objek lebih teliti atau bahkan melakukan eksperimen
2.1.6.4.4 Mengasosiasikan mengolah informasi menalar
Istilah  ―menalar‖  dalam  kerangka  proes  pembelajaran  dengan  pendekatan ilmiah  yang  dianut  dalam  Kurikulum  2013  untuk  menggambarkan  bahwa  guru
dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Penalaran adalah proses berpikir yang logis  dan  sistematis  atas  fakta-fakta  kata  empiris  yang  dapat  obeservasi  untuk
memperoleh  informasi  berupa  pengetahuan.  Istilah  asosiasi  pad  apembelajaran merujuk  pada  kemampuan  mengelompokkan  beragam  ide  dan  mengasosiasikan
beragam peristiwa untuk kemudian memasukkannya menjadi penggalang memori. Associating  atau  mengasosiasi  dalam  kegiatan  pembelajaran  sebagaimana
disampaikan  dalam  Permendikbud  No  81a  tahun  2013  adalah  memproses informasi  yang  sudah  dikumpulkan,  baik  terbatas  dari  kegiata  mengumpulkan
eksperimen  ataupun  hasil  dari  kegiatan  mengamati  dan  kegiatan  mengumpulkan informasi.  Kegiatan  ini  dilakukan  untuk  menemukan  keterkaitan  satu  informasi
dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi tersebut. 2.1.6.4.5
Mengkomunikasikan pembelajaran Pada pendekatan saintifik, guru diharapkan memberi kesempatan pada peserta
didik  untuk  mengkomikasikan  apa  yang  telah  mereka  pelajari.  Pada  tahapan  ini, diharapkan  pesrta  didik  dapat  mengkomunikasiakan  hasil  pekerjaan  yag  telah
disusun  baik  secara  bersama  dalam  kelompok  atau  secara  individu  dari  hasil kesimpulan yang telah dibuat bersama.
2.1.7 Model Pembelajaran