Isriati Baiturrhaman 01 Semarangmelalui model Role Playingdengan media Audiovisual.
b. Mendeskripsikan peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran Tema
Sejarah Peradaban Indonesia muatan IPS di kelas VC SD Hj. Isriati Baiturrhaman 01 Semarangmelalui model Role Playing dengan media
Audio visual. c.
Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Tema Sejarah Peradaban Indonesiamuatan IPS di kelas VC SD Hj.
Isriati Baiturrhaman 01 Semarangmelalui model Role Playingdengan media Audiovisual.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat, memberikan solusi nyata untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, dapat menjadi pertimbangan bagi
pendidik untuk menggunakan model pembelajaran yang inovatif dalam pembelajaran IPS atau pembelajaran lain. Hasil penelitian ini diharapkan akan
memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khusunya di pendidikan sekolah dasar.
1.4.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat secara praktis, bagi : 1.4.2.1
Guru
Dengan menerapkan model pembelajaran Role Playing dengan media Audio Visual pembelajaran dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman
baru pada guru tentang pembelajaran yang inovatif, meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar untuk meyelenggarakan sistem
pembelajaran yang menarik dan bervariasi. 1.4.2.2
Siswa Dengan menerapkan model pembelajaran Role Playing dengan media
Audio Visual siswa dapat menerima pengalaman belajar yang bervariasi sehingga dapat memberi kesan pembelajaran yang kuat dan tahan lama dalam
ingatan siswa, meningkatkan minat, meningkatkan kerjasama kelompok, dan mempunyai rasa percaya diri untuk terjun langsung memerankan sesuatu yang
akan dibahas dalam proses belajar. 1.4.2.3
Sekolah Dengan menerapkan model pembelajaran Role Playing dengan media
Audio Visual dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di SD Hj. Isriati Baiturrahman 01 Semarang.
17
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Hakikat Belajar
2.1.1.1 Pengertian Belajar
Belajar merupakan proses internal yang komplek, yang melibatkan dalam proses intenal tersebut adalah seluruh mental yang meliputi ranah-ranah kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Belajar dalam idealisme berarti kegiatan psiko-fisik- sosio menuju perkembangan pribadi seutuhnya. Belajar sebagai konsep
mendapatkan pengetahuan dalam praktiknya banyak dianut Suprijono 2012: 3. Belajar adalah suatu proses mental dan emosional atau berpikir dan
merasakan. Seseorang dikatakan belajar bila pikiran dan perasaannya aktif. Aktivitas pikiran dan perasaan itu sendiri tidak dapat diamati orang lain, akan
terapi terasa oleh yang yang seang belajar Anitah 2009: 1.4 Belajar adalah suatu aktivitas atau proses untuk memperoleh pengetahuan,
meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengkokohkan kepribadian. Dalam konteks menjadi tahu atau proses memperoleh pengetahuan,
menurut pemahaman sains konvensional, kontak manusia dengan alam diistilahkan dengan pengalaman. Pengalaman yang terjasi berulang kali
melahirkan pengetahuan knowledge Suyono 2011: 9.