2.2 KAJIAN EMPIRIS
Sampai saat ini, penelitian tindakan kelas tentang keterampilan berbicara banyak dilakukan. Banyaknya penelitian tentang berbicara dapat dijadikan salah
satu bukti bahwa keterampilan berbicara di sekolah sangat menarik untuk diteliti. Keterampilan berbicara harus dikuasai setiap orang, karena sangat bermanfaat
dalam kehidupan kita sehari-hari. Untuk itu, penelitian tentang berbicara masih menarik untuk diadakan penelitian lebih lanjut. Hal ini terbukti dengan banyaknya
penelitian yang telah dilakukan berkenaan dengan topik penelitian tentang peningkatan keterampilan berbicara, khususnya penelitian tentang bermain drama.
Putri 2012 dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Role Playing untuk Meningkatkan Keterampilan
Berbicara dalam Drama Siswa Kelas V SD Negeri 168 Pekanbaru. Penelitian ini terdiri atas dua siklus. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan
keterampilan bermain drama dengan menggunakan model pembelajaran bermain peran role playing pada siswa kelas V. Keterampilan meningkat dari siklus I
dengan rata-rata kelas sebesar 67,9 dengan kategori cukup. Siklus II dengan rata- rata kelas sebesar 83,5 dengan kategori baik.
Aqip 2009 dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan Kemam- puan Bermain Drama dengan Metode Role Playing pada Siswa Kelas V SD
Negeri Wandan Kemiri Klambu Grobogan. Penelitian ini terdiri atas dua siklus. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan bermain drama
dengan menggunakan metode Role Playing pada siswa kelas V. Keterampilan
meningkat dari siklus I dengan rata-rata kelas sebesar 63,7 dan termasuk kategori cukup. Siklus II dengan rata-rata kelas sebesar 76,6 dan termasuk kategori baik.
Sholihah 2009 dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan Kemam- puan Bermain Drama dengan Pendekatan Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif
Menyenangkan Siswa Kelas V MI Assyafiiyyah Dukuhdamu Lebaksiu Tegal. Penelitian ini terdiri atas dua siklus. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya
peningkatan kemampuan bermain drama dengan menggunakan pendekatan pembelajaran aktif kreatif efektif menyenangkan pada siswa kelas V. Keteram-
pilan meningkat dari siklus I dengan rata-rata kelas sebesar 69,18. Siklus II dengan rata-rata kelas sebesar 79,77.
Persamaan penelitian Putri dengan penelitian ini adalah keduanya sama- sama menggunakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan keterampilan
bermain drama. Persamaan yang selanjutnya yaitu pada metode pembelajaran yang digunakan yaitu sama-sama menerapkan role playing. Persamaan selanjut-
nya yaitu keduanya sama-sama melakukan penelitian pada siswa SD kelas V. Adapun yang menjadi pembeda adalah peneliti menggunakan media yaitu
multimedia sebagai alat bantu dalam penelitian sedangkan Putri tidak meng- gunakan media dalam penelitiannya.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Aqip, dapat dilihat beberapa persamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti. Persamaan pertama yaitu
keduanya sama-sama menggunakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan keterampilan bermain drama. Persamaan yang kedua yaitu pada metode pem-
belajaran yang digunakan yaitu sama-sama menggunakan metode role playing.
Persamaan selanjutnya yaitu keduanya sama-sama melakukan penelitian pada siswa SD kelas V. Adapun yang menjadi pembeda adalah peneliti menggunakan
media yaitu multimedia sebagai alat bantu dalam penelitian sedangkan Aqip tidak menggunakan media dalam penelitiannya.
Persamaan penelitian Sholihah dengan penelitian ini adalah keduanya sama-sama menggunakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan
keterampilan bermain drama. Persamaan selanjutnya yaitu keduanya sama-sama melakukan penelitian pada siswa SDMI kelas V. Adapun yang menjadi pembeda
terletak pada metodependekatan yang digunakan. Penelitian Sholihah meng- gunakan pendekatan pembelajaran aktif kreatif efektif menyenangkan sedangkan
peneliti menggunakan metode role playing. Perbedaan selanjutnya yaitu Sholihah tidak menggunakan media dalam penelitiannya sedangkan peneliti menggunakan
multimedia sebagai alat bantu dalam penelitiannya. Berdasarkan beberapa penelitian tentang peningkatan keterampilan
bermain drama, peneliti menggabungkan metode role playing dengan multimedia dalam upaya meningkatkan keterampilan berbicara dalam bermain drama pada
siswa kelas V SDN Purwoyoso 06. Metode Ini bermanfaat bagi siswa khususnya siswa SD antara lain melibatkan seluruh siswa, dapat berpartisipasi dan
mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerja sama, siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh, permainan
merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda, guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui
pengamatan pada waktu melakukan permainan, dan permainan merupakan
pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemecahan masalah yang muncul pada proses
pembelajaran dan dapat menjadi pelengkap bagi penelitian-penelitian sebelumnya.
2.3 KERANGKA BERPIKIR