menilai keterampilan siswa dalam bermain drama pada kelas V SDN Purwoyoso 06 Semarang.
2.1.5 Pembelajaran Bermain Drama di Sekolah
Pembelajaran drama di sekolah dapat ditafsirkan dua macam, yaitu: pengajaran teori drama atau pengajaran apresiasi drama. Masing-masing juga
terdiri atas dua jenis, yaitu: pengajaran teori tentang teks naskah drama, dan pengajaran tentang teori pementasan drama. Pengajaran apresiasi dibahas naskah
drama dan apresiasi pementasan drama Waluyo, 2001:153. Dalam pementasan drama, dibahas pementasan drama di kelas untuk
demonstrasi dan pementasan untuk sekolah yang ditonton oleh seluruh siswa di sekolah itu. Pementasan pertama dilakukan oleh guru bahasa Indonesia,
sedangkan pementasan jenis kedua biasanya dilakukan oleh teater sekolah atau atas kerjasama guru bahasa Indonesia, teater sekolah, dan OSIS Waluyo,
2003:156. Dalam pembelajaran drama dan sastra, kiranya memang tidak cukup
diberikan pengetahuan tentang drama. Mereka harus mampu mengapresiasi unsur yang termasuk afektif dan mementaskan psikomotorik Waluyo, 2003: 161.
Melalui pembelajaran bermain drama siswa dapat mengembangkan keterampilan kebahasaannya dan membantu mereka dalam menambah wawasan
hidup dan kehidupan yang lebih luas. Selain itu, drama dapat membantu siswa dalam pemahaman dan penggunaan bahasa yang sedang dipelajarinya. Hal ini,
menunjang salah satu fungsi bahasa, yaitu untuk berkomunikasi.
2.1.6 Metode Pembelajaran
Mengajar bukan hanya menyampaikan bahan pelajaran pada siswa, tetapi merupakan suatu proses upaya dalam membimbing dan memfasilitasi siswa
supaya dapat belajar secara efektif dan efisien. Keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang dikembangkan oleh guru. Oleh karena
itu, guru harus memiliki kemampuan dalam memilih, mengembangkan, dan menerapkan berbagai metode mengajar dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Hamdani 2011:80 metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pembelajaran. Sedangkan menurut Sanjaya 2006:147 metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.
Dalam melaksanakan proses pembelajaran yang aktif, seorang guru harus menentukan metode pembelajaran yang tepat. Ketepatan efektivitas penggunaan
metode pembelajaran bergantung pada kesesuaian metode pembelajaran dengan beberapa faktor, yaitu: tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, kemampuan
guru, kondisi siswa, sumber atau fasilitas, situasi kondisi dan waktu Hamdani, 2011:83.
Sedangkan menurut Anitah 2009:5.6-5.10 faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih metode pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. tujuan pembelajaran atau kompetensi siswa; 2. karakteristik bahan pelajaranmateri pelajaran;
3. waktu yang digunakan; 4. kondisi siswa;
5. fasilitas, media, dan sumber belajar. Selain memperhatikan faktor pemilihan metode pembelajaran, seorang
guru juga harus memperhatikan beberapa prinsip dalam penggunaan metode pembelajaran. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut Anitah, 2011:5.5:
1. metode pembelajaran harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa lebih jauh terhadap materi pelajaran curiosity;
2. metode pembelajaran harus memungkinkan dapat memberikan peluang untuk berekspresi yang kreatif dalam aspek seni;
3. metode pembelajaran harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan masalah;
4. metode pembelajaran harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji kebenaran sesuatu;
5. metode pembelajaran harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan inkuiri terhadap sesuatu topik permasalahan;
6. metode pembelajaran harus memungkinkan siswa mampu menyimak; 7. metode pembelajaran harus memungkinkan siswa untuk belajar
secara mandiri independent study; 8. metode pembelajaran harus memungkinkan siswa untuk belajar
secara bekerja sama cooperative learning; 9. metode pembelajaran harus memungkinkan siswa untuk lebih
termotivasi dalam belajarnya.
Sehubungan dengan penerapan metode pembelajaran dalam proses pembelajaran di dalam kelas, terdapat beberapa macam metode pembelajaran
yang dapat diterapkan guru yaitu: 1 ceramah; 2 tanya jawab; 3 diskusi dis- kusi kelompok; 4 demonstrasi dan eksperimen; 5 tugas belajar dan resitasi;
6 kerja kelompok; 7 sosiodrama role playing; 8 pemecahan masalah problem solving; 9 sistem regu; 10 karyawisata field-trip; 11 manusia
sumber resource person; 12 survey masyarakat; 13 simulasi; 14 studi kasus; 15 tutorial; 16 curah gagasan; 17 studi bebas; 18 kelompok tanpa
pemimpin; 19 latihan drill; dan 20 latihan kepekaan Hamdani, 2011:83. Setiap metode pembelajaran mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-
masing. Kelemahan metode pembelajaran dapat disiasati dengan cara penggunaan media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran.
Berdasarkan uraian para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan oleh guru dalam membelajarkan
siswa agar terjadi interaksi dan proses belajar yang efektif dalam pembelajaran. Pada saat menerapkan metode dalam pembelajaran seorang guru harus menye-
suaikannya dengan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, kondisi siswa, sumber atau fasilitas, situasi dan kondisi pembelajaran. Terdapat beberapa metode
pembelajaran yang dapat diterapkan guru dalam proses belajar mengajar di kelas. Metode pembelajaran tersebut tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Oleh karena itu, guru harus mampu meminimalisasi kekurangan yang ada pada masing-masing metode pembelajaran. Dalam pelaksanaan pene-
litian ini, peneliti memilih metode role playing untuk diterapkan pada pem- belajaran bermain drama.
2.1.7 Metode Role Playing