Sedangkan peningkatan persentase ketuntasan klasikal hasil belajar siswa pada prasiklus, siklus I, dan siklus II disajikan dalam diagram sebagai berikut:
Gambar 4.21 Diagram Persentase Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Siswa
Peningkatan hasil belajar ini cukup signifikan karena dipengaruhi oleh peningkatan keterampilan guru dan aktivitas siswa pada pembelajaran bermain
drama menggunakan metode role playing dengan multimedia.
4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian
Implikasi hasil penelitian ini yaitu adanya peningkatan yang terjadi pada pembelajaran bermain drama yang meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa,
dan keterampilan bermain drama melalui metode role playing dengan multimedia pada siswa kelas V SDN Purwoyoso 06 Semarang. Impikasi yang didapat dari
hasil penelitian ini ada tiga yaitu implikasi teoretis, implikasi praktis, dan impli- kasi paedagogis.
Implikasi teoretis penelitian ini adalah untuk menambah wawasan guru dalam mengelola pembelajaran bermain drama menggunakan metode role playing
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
80,00 90,00
Prasiklus Siklus I
Siklus II
34,15 68,29
85,37
dengan multimedia. Guru juga dapat lebih memahami kebutuhan dan kondisi siswa dalam pembelajaran sehingga dapat menciptakan situasi pembelajaran yang
kondusif bagi siswa. Selain itu juga dapat membuka wawwasan akan beragamnya metode dan media pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran.
Implikasi praktis penelitian ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan tentang penelitian tindakan kelas, sehingga dapat memotivasi guru dan peneliti
lain untuk melakukan penelitian sejenis untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran. Penelitian ini juga dapat dijadikan refrensi untuk mengembangkan
pembelajaran yang menyenangkan. Implikasi paedagogis penelitian ini adalah memberikan gambaran tentang
kaitan hasil penelitian dengan pembelajaran. Peningkatan hasil pembelajaran dipe- ngaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut yaitu keberhasilan guru dalam me-
ngelola pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, dan siswa itu sendiri. Faktor-faktor tersebut saling berkaitan satu sama lain. Oleh
karena itu, faktor-faktor tersebut harus dikembangkan dengan baik untuk mening- katkan kualitas proses pembelajaran. Pada penelitian ini, setelah diterapkannya
metode role playing dengan multimedia keterampilan guru, aktivitas siswa, dan keterampilan bermain drama siswa meningkat.
167
BAB V PENUTUP
5.1 SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang penerapan metode role playing dengan multimedia untuk meningkatkan keterampilan bermain drama
siswa kelas V SDN Purwoyoso 06 Semarang, disimpulkan bahwa: 5.1.1 Keterampilan guru dalam pembelajaran bermain drama menggunakan
metode role playing dengan multimedia mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I, skor yang diperoleh 22 dengan kategori
baik. Pada siklus II, skor yang diperoleh 28 dengan kategori sangat baik. Keterampilan guru telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan
yaitu sekurang-kurangnya mendapatkan kategori baik dengan skor 16 ≤
skor 24. Hal ini menunjukkan bahwa metode role playing dengan multimedia dapat me-ningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran.
5.1.2 Aktivitas siswa dalam pembelajaran bermain drama menggunakan metode role playing dengan multimedia mengalami peningkatan pada setiap
siklusnya. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I, rerata skor yang diperoleh
19,12 dengan kategori baik. Pada siklus II, rerata skor yang diperoleh 21,73 dengan kategori sangat baik. Aktivitas siswa telah mencapai
indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu sekurang-kurangnya men- dapatkan kategori baik dengan skor 14
≤ skor 21. Hal ini menunjukkan