Nilai tambah Unit usaha dan tenaga kerja Ekspor non migas UKM

Karakteristik UKM di Indonesia pada umumnya mempunyai daya tahan untuk hidup dan mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kinerjanya selama krisis ekonomi. Hal ini disebabkan oleh fleksibilitas UKM dalam melakukan penyesuaian proses produksinya, mampu berkembang dengan modal sendiri, mampu mengembalikan pinjaman dengan bunga tinggi dan tidak terlalu terlibat dalam hal birokrasi. UKM di Indonesia dapat bertahan di masa krisis ekonomi disebabkan oleh 4 empat hal, yaitu : 1 sebagian UKM menghasilkan barang-barang konsumsi consumer goods, khususnya yang tidak tahan lama; 2 mayoritas UKM lebih mengandalkan pada non-banking financing dalam aspek pendanaan usaha; 3 pada umumnya UKM melakukan spesialisasi produk yang ketat, dalam arti hanya memproduksi barang atau jasa tertentu saja; dan 4 terbentuknya UKM baru sebagai akibat dari banyaknya pemutusan hubungan kerja di sektor formal. Peranan UKM yang penting sebagai penopang perekonomian, menjadikan UKM sebagai penggerak utama perekonomian di Indonesia selama ini. Berkaitan dengan hal ini, paling tidak terdapat beberapa fungsi utama UKM dalam menggerakan ekonomi Indonesia, yaitu 1 sektor UKM sebagai penyedia lapangan kerja bagi jutaan orang yang tidak tertampung di sektor formal; 2 sektor UKM mempunyai kontribusi terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto PDB; dan 3 sektor UKM sebagai sumber penghasil devisa negara melalui ekspor berbagai jenis produk yang dihasilkan sektor ini. Kinerja UKM di Indonesia dapat ditinjau dari beberapa asek, yaitu 1 nilai tambah; 2 unit usaha, tenaga kerja dan produktivitas; 3 nilai ekspor. Ketiga aspek tersebut dijelaskan sebagai berikut K-KUKM, 2010 :

1. Nilai tambah

Kinerja perekonomian Indonesia yang diciptakan oleh UKM tahun 2009 bila dibandingkan tahun sebelumnya digambarkan dalam angka Produk Domestik Bruto PDB UKM dengan nilai PDB UKM atas dasar harga berlaku mencapai 2.993.151,7 milyar rupiah. UKM memberikan kontribusi 23,45 dari total PDB Indonesia.

2. Unit usaha dan tenaga kerja

Pada tahun 2009 jumlah populasi UKM mencapai 587.809 unit usaha atau 2,2 persen terhadap total unit usaha di Indonesia. Sementara jumlah tenaga kerjanya mencapai 6,2 juta orang.

3. Ekspor non migas UKM

Hasil produksi UKM yang diekspor ke luar negeri mengalami peningkatan dari 161.543,5 milyar rupiah pada tahun 2008 menjadi 147.878,7 milyar rupiah pada tahun 2009. Tabel 1 Perkembangan jumlah dan kinerja UMKM dan UB pada tahun 2007 – 2009 No. Indikator Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Jumlah unit Pangsa Jumlah unit Pangsa Jumlah unit Pangsa 1. Unit usaha : - Usaha mikro - Usaha kecil - Usaha menengah A. UMKM B. Usaha Besar 49.608.953 498.565 38.282 50.145.800 4.463 98,92 0,99 0,08 99,99 0,01 50.847.771 522.124 39.717 51.409.612 4.650 98,90 1,02 0,08 99,99 0,01 52.176.795 546.675 41.133 52.764.603 4.677 98,88 1,04 0,08 99,99 0,01 2 Tenaga kerja : - Usaha mikro - Usaha kecil - Usaha menengah A. UMKM B. Usaha besar 84.452.002 3.278.793 2.761.135 90.491.930 2.535.411 90,78 3,52 2,97 97,27 2,73 87.810.366 3.519.843 2.694.069 94.024.278 2.756.205 90,73 3,64 2,78 97,15 2,85 90.012.694 3.521.073 2.677.565 96.211.332 2.674.671 91,03 3,56 2,71 97,30 2,70 3. PDB atas dasar harga berlaku : - Usaha mikro - Usaha kecil - Usaha menengah A. UMKM B. Usaha besar 1.209.622,5 386.404,3 511.841,3 2.107.868,1 1.637.681,2 32,29 10,32 13,67 56,28 43,72 1.510.055,8 472.830,3 630.339,9 2.613.226,1 2.080.582,9 32,17 10,07 13,43 55,67 44,33 1.751.644,6 528.244,2 713.262,9 2.993.151,7 2.301.709,2 33,08 9,98 13,47 56,53 43,47 4. Total ekspor non migas : - Usaha mikro - Usaha kecil - Usaha menengah A. UMKM B. Usaha besar 12.917,5 31.619,5 95.826,8 140.363,8 654.508,3 1,63 3,98 12,06 17,66 82,34 16.464,8 40.062,5 121.481,0 178.008,3 805.532,1 1,67 4,07 12,35 18,10 81,90 14.375,3 36.839,7 111.039,6 162.254,5 790.835,3 1,51 3,87 11,65 17,02 82,98 Keterangan : dalam miliar rupiah Sumber : Kementerian KUKM, 2010

2.1.3 Permasalahan Usaha Kecil dan Menengah