3.3 Aspek Kajian
1. Analisis Fungsi-Fungsi Balai Inkubator Teknologi
a. Fungsi sebagai organisasi : sejarah, struktur organisasi, nilai, visi, misi, aturan, profesionalisme, rencana kerja, sumberdaya SDM dan dana, insentif,
manajemen, teknologi, sarana dan prasarana. b. Fungsi sebagai inkubator : 1 adanya panduan sistem seleksi dan staf untuk
menentukan keberhasilankelulusan dalam jangka waktu tertentu, misalnya 2- 3 tahun; 2 kapasitas suatu inkubator antara 15-20 tenant yang dapat dibina
dalam inkubator in wall dan antara 20-40 tenant yang dibina diluar inkubator out wall; 3 calon tenant potensial hendaknya dari usaha rintisan mulai dari
awal atau pemula; 4 inkubator harus dikelola secara bisnis. Selain itu akan dilihat fasilitas dasar untuk tenant yaitu dikenal dengan istilah 7 S yatu : 1
space yaitu ruang perkantoran; 2 shared office fasilities yaitu penyediaan
sarana perkantoran yang bisa dipakai bersama, misalnya sarana fax, telepon, foto copy, ruang rapat, komputer dan sekretaris; 3 Service yaitu bimbingan
dan konsultasi manajemen : marketing, finance, production, technology dan sebagainya; 4 support yaitu bantuan dukungan penelitian dan pengembangan
usaha dan akses penggunaan teknologi; 5 skill development yaitu pelatihan, penyusunan rencana usaha, pelatihan manajemen dan sebagainya; 6 seed
capital yaiu penyediaan dana awal usaha serta upaya memperoleh akses
permodalan kepada lembaga-lembaga keuangan dan 7 sinergy yaitu penciptaan jaringan usaha baik antar usaha baik usaha lokal maupun
internasional.
c. Fungsi sebagai lembaga intermediasi : 1 layanan layanan pengembangan
teknologi; 2 layanan pengembangan SDM; 3 layanan intermediasi jejaring bisnispasar; 4 layanan fasilitasi akses pembiayaan
2. Analisis Faktor Internal dan Eksternal Balai Inkubator Teknologi
Tabel 12 Aspek penelitian faktor internal dan eksternal Balai Inkubator Teknologi
Faktor Internal Faktor Eksternal
1 Kekuatan
a Jumlah SDM yang memadai b Jumlah Sarana dan prasarana usaha
yang memadai c Jumlah dana operasional rutin kantor
yang memadai d Jumlah layanan yang memadai
e Komitmen dalam pengelolaan lembaga intermediasi yang kuat
2 Kelemahan
a Dana untuk pembinaan UKM yang terbatas dan bersifat jangka pendek
b SDM yang profesional dan full time masih terbatas
c Networking yang masih lemah d Belum mempunyai program
pelayanan yang utuh e Kegiatan sangat tergantung pada
program pemerintah yang bersifat jangka pendek
f Pemanfaatan sarana dan prasarana belum optimalKapasitas dan
spesialisasi SDM
1 Peluang
a Jumlah UKM yang sangat besar b Daya saing UKM yang lemah
c Potensi daerah yang sangat besar d Potensi pasar dalam dan luar negeri
yang besar
e Teknologi hasil lembaga litbang yang cukup banyak dan bisa dimanfaatkan
2 Ancaman
a Dukungan pemerintah yang tidak optimal dan kontinyu
b Belum ada kebijakan secara khusus mengenai lembaga intermediasi
c Produk impor yang lebih murah dan sejenis dengan yang diproduksi UKM
d Iklim usaha yang kurang sehat
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Karakteristik dan Kondisi Balai Inkubator Teknologi
Balai Inkubator Teknologi BIT adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis UPT milik lembaga pemerintah pusat yang berada di bawah naungan Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi BPPT. BPPT adalah lembaga pemerintah non-departemen yang berada dibawah koordinasi Menteri Negara Riset dan
Teknologi yang mempunyai tugas melaksanakan pemerintah di bidang pengkajian dan penerapan teknologi. BIT didirikan pada bulan April 2001, berada di bawah
koordinasi Deputi Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi. BIT berlokasi di kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahun dan Teknologi Puspiptek Serpong,
Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Tujuan didirikannya BIT adalah sebagai wahana untuk menciptakan
enterpreneur inovatif dari kalangan mitra ABG Academic, Business,
Government sehingga dapat menjadi unit usaha baru yang berbasis teknologi atau
inovasi yang memiliki daya saing, tangguh dan mandiri. Disamping itu BIT juga
berperan sebagai lembaga intermediasi untuk meningkatkan daya saing UKM. 4.1.1 Aspek Legal
Aspek legal merupakan hal yang penting dalam pengelolaan suatu organisasi karena dalam aspek ini tercermin komitmen manajemen dalam
pengelolaan organisasi, yang dituangkan dalam dasar hukum yang lebih formal dan diwujudkan dalam wadah organisasi. BIT sebagai suatu organisasi juga
mempunyai aspek legal atau dasar hukum pembentukannya. Dasar hukum pembentukan BIT adalah 1 Keppres No. 1032001 Tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen; 2 Keppres No. 30 2003 Tentang Perubahan Atas Keputusan
Presiden No. 1032001 Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen; 3
Keputusan Ka. BPPT No. 102 tahun 2006 tentang Struktur Organisasi BPPT.