Klasifikasi Strategi Strategi Pengembangan Organisasi

pengharapan, kepercayaan, perilaku para pegawai termasuk pimpinan Siagian 1995. Sementara itu, pengertian strategi ada beberapa macam sebagaimana dikemukakan oleh para ahli dalam buku karya mereka masing-masing. Strategi adalah cara untuk mencapai tujuan dengan daya dan sarana yang dapat dihimpun Soekarton 1992. Sedangkan Siagian 1995 menyebutkan bahwa strategi merupakan cara-cara yang sifatnya mendasar dan fundamental yang akan dipergunakan oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan dan berbagai sasarannya. Strategi adalah cara berpikir manusia secara sistematis. Kenneth Primozic et al. 1991 dalam Siagian 1995 menggolongkan berpikir manusia yakni secara mekanik, institusi dan strategik. Ketiga cara berpikir tersebut menurutnya bahwa cara strategik lebih kreatif dan dinamis selaras dengan permasalahan yang ditemukan. Wahyudi 1996 mengemukakan bahwa karakteristik masalah strategik menyangkut orientasi ke masa depan; berhubungan dengan unit-unit kegiatan yang kompleks; perhatian manajemen puncak; pegaruh jangka panjang; alokasi sumber-sumber daya. Berkenaan dengan banyak pilihan sebagai alternatif pemecahan masalah, semakin kecil tingkat kesalahan yang timbul di masa depan.

2.4.2 Klasifikasi Strategi

Menurut teori manajemen strategi, strategi perusahaanorganisasi antara lain diklasifikasikan berdasarkan jenis perusahaanorganisasi. Selain itu juga dikenal strategi perusahaanorganisasi yang diklasifikasikan atas dasar tingkatan tugas. Strategi-strategi yang dimaksud adalah strategi generik yang akan dijabarkan menjadi strategi utamainduk. Strategi induk ini selanjutnya dijabarkan menjadi strategi tingkat fungsional perusahaanorganisasi, yang sering disebut dengan strategi fungsional Umar 2005. Pada dasarnya setiap perusahaanorganisasi mempunyai strategi dalam berusaha. Namun mungkin saja terjadi seorang pimpinan perusahaanorganisasi tidak menyadarinya. Dalam mengkaji strategi perusahaan, perlu diketahui bahwa bentuk strategi akan berbeda-beda antar industri, antar perusahaanorganisasi, dan bahkan antar situasi. Namun, ada sejumlah strategi yang sudah banyak diketahui umum dan dapat diterapkan pada berbagai bentuk industri dan ukuran perusahaanorganisasi. Strategi-strategi ini dikelompokkan ke dalam strategi generik. Ada 3 tiga model strategi generik yaitu menurut Porter 1980, Wheelen and Hunger 2000 dan David 2000 dalam Umar 2005. Menurut David 2000 dalam Umar 2005, pada prinsipnya strategi generik dapat dikelompokkan atas 4 empat kelompok strategi yaitu : 1. Strategi integrasi vertikal Vertical Integration Strategy Strategi ini menghendaki agar perusahaan melakukan pengawasan yang lebih terhadap distributor, pemasok, danatau para pesaingnya, misalnya melalui target, akuisisi atau membuat perusahaan sendiri. 2. Strategi intensif Intensive Strategy Strategi ini memerlukan usaha-usaha yang intensif untuk meningkatkan posisi persaingan perusahaan melalui produk yang ada. Tabel 2. Penjabaran strategi generik menjadi strategi utama Strategi Generik Strategi Utama Strategi Integrasi Vertikal Vertical Integration Strategy a. Strategi integrasi ke depan forward integrative straight b. Strategi integrasi ke belakang backward integration strategy c. Strategi integrasi horizontal horizontal integration strategy Strategi Intensif Intensive Strategy a. Strategi pengembangan pasar market development strategy b. Strategi pengembangan produk product development strategy c. Strategi penetrasi pasar market penetration strategy Strategi Diversifikasi Diversification Strategy a. Strategi diversifikasi konsentrik concentrix diversification strategy b. Strategi diversifikasi konglomerat conglomerate diversification strategy c. Strategi diversifikasi horizontal horizontal diversification strategy Strategi Bertahan Defensive Strategy a. Strategi usaha patungan joint venture strategy b. Strategi penciutan biaya retrenchment strategy c. Strategi penciutan usaha divestiture strategy d. Strategi likuidasi liquidation strategy Sumber : David 2000 dalam Umar, 2005. 3. Strategi diversifikasi Diversification Strategy Strategi ini dimaksudkan untuk menambah produk-produk baru. Strategi ini makin kurang popular, paling tidak ditinjau dari sisi tingginya tingkat kesulitan manajemen dalam mengendalikan aktivitas perusahaan yang berbeda-beda. 4. Strategi bertahan Defensive Strategy Strategi ini bermaksud agar perusahaan melakukan tindakan-tindakan penyelamatan agar terlepas dari kerugian yang lebih besar, yang pada ujung- ujungnya adalah kebangkrutan. Setelah disusun strategi generik, maka strategi ini dapat dioperasionalkan dengan menjabarkan atas strategi utama. Jabaran strategi generik menjadi strategi utama menurut David 2000 dalam Umar 2005 dapat dilihat pada Tabel 2 di atas. Selain strategi yang harus dimiliki organisasi, visi dan misi juga harus dimiliki. Visi adalah bagaimana rupa yang seharusnya dari suatu organisasi kalau berjalan dengan baik Helgeson 1996 dalam Salusu 1996. Lebih lanjut Salusu menjelaskan bahwa visi keberhasilan dapat dijelaskan sebagai suatu deskripsi tentang bagaimana seharusnya rupa dari suatu organisasi pada saat ia berhasil dengan sukses melaksanakan strateginya dan menemukan dirinya yang penuh potensi yang mengagumkan.Visi suatu organisasi juga merupakan suatu imajinasiwawasan ke depan dari organisasi tersebut yang menerobos dimensi waktu didasarkan atas argumen rasional. Visi tertulis disebut dengan mission statement atau pernyataan misi. Suatu pernyataan misi yang baik adalah bagian penting untuk membuat, mengaplikasikan dan mengevaluasi strategi. Mengembangkan dan mengomunikasikan pernyataan misi, merupakan tahapan yang terpenting di dalam manajemen strategik. Sedangkan misi adalah maksud dan kegiatan utama yang membuat organisasi tersebut mempunyai jati diri yang khas yang membedakannya dari organisasi lain yang bergerak dalam bidang usaha sejenis. Dalam melaksanakan misi tersebut dibutuhkan sumber daya manusia yang memadai baik dalam jenis, jumlah dan mutu sumber daya manusia tersebut. Pernyataan misi dapat bervariasi bentuk, panjang, isi dan spesifikasinya. Penyusunan misi organisasi dipengaruhi oleh beberapa unsur yang harus dipertimbangkan oleh pembuat atau perencana strategi agar misi tersebut dapat benar-benar mencerminkan apa yang ingin dilakukan oleh organisasi. Unsur tersebut adalah aspek sejarah organisasi, keinginan pimpinan puncak, perubahan lingkungan, keterbatasan sumber daya, keunggulan yang dimiliki untuk bersaing. 2.4.3 Implementasi Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik. Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam merumuskan strategi Salusu 1996 yaitu : 1. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa depan dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita- citakan dalam lingkungan tersebut. 2. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan misinya. 3. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan key success factors dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya. 4. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi. 5. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Menurut David 2009, cara menentukan strategi utama adalah dengan melakukan tiga tahapan three-stage kerangka kerja dengan matriks sebagai model analisisnya. Perangkat atau alat yang berbentuk matriks-matriks itu telah sesuai dengan segala ukuran dan tipe organisasi perusahaan organisasi, sehingga alat tersebut dapat dipakai untuk membantu para ahli strategi dalam mengidentifikasi, mengevaluasi dan memilih strategi-strategi yang paling tepat. Secara garis besar 3 tiga tahapan menentukan strategi utama David 2009 disajikan pada Gambar 5. Tahap 1 : The Input Stage External factor Evaluation EFE Matrix Internal factor Evaluation IFE Matrix Competitive Profile CP Matrix Tahap 2 : The Matching Stage Threats- Opportunities- Weaknesses- Strength TOWS Matrix Strategi Position and Action Evaluation SPACEMatrix Boston Consulting Group BCG Matrix Internal-External IE Matrix Grand Strategy Matrix Tahap 3 : The Decision Stage Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM Gambar 5 Tahapan menentukan strategi utama David 2009 Setelah dipahami akan strategi yang dapat dipakai tersebut, maka ada beberapa tahap yang dapat dilakukan dalam penerapan pengembangan organisasi atau organization development OD tersebut. Proses penerapan OD dilakukan dalam 4 empat tahap Siagian 2005 yaitu : 1. Tahap pengamatan sistem manajemen atau tahap pengumpulan data. Dalam tahap ini adalah mengamati sistem dan prosedur yang berlaku di organisasi termasuk unsur-unsur di dalamnya seperti struktur, manusianya, peralatan, bahan bahan yang digunakan dan bahkan situasi keuangannya. Data utama yang diperlukan adalah : a. Fungsi utama tiap unit organisasi. b. Peran masing masing unit dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi Proses pengambilan keputusan serta pelaksanaan tindakan dalam masing masing unit. c. Kekuatan dalam organisasi yang mempengaruhi perilaku antar kelompok dan antar individu dalam organisasi. 2. Tahap diagnosis dan umpan balik. Dalam tahap ini mutu pengorganisasian, serta kegiatan operasional masing masing unsur dalam organisasi dianalisis dan dievaluasi. Ada beberapa kriteria yang umum digunakan dalam mengevaluasi kualitas unsur-unsur tersebut, diantaranya : a. Kemampuan beradaptasi, yaitu kemampuan mengarahkan kegiatan dan tenaga dalam memecahkan masalah yang dihadapi. b. Tanggungjawab, yaitu kesesuaian antara tujuan individu dan tujuan organisasi. c. Identitas, yaitu kejelasan misi dan peran masing masing unit. d. Komunikasi, yaitu kelancaran arus data dan informasi antar-unit dalam organisasi; e. Integrasi, yaitu hubungan baik dan efektif antar-pribadi dan antar- kelompok, terutama dalam mengatasi konflik dan krisis. f. Pertumbuhan, yaitu iklim yang sehat dan positif, yang mengutamakan eksperimen dan pembaruan, serta yang selalu menganggap pengembangan sebagai sasaran utama. 3. Tahap pembaruan dalam organisasi. Dalam tahap ini dirancang pengembangan organisasi dan dirumuskan strategi memperkenalkan perubahan atau pembaruan. Strategi ini bertujuan meningkatkan efektivitas organisasi dengan cara mengoreksi kekurangan serta kelemahan yang dijumpai dalam proses diagnostik dan umpan balik. 4. Tahap implementasi pembaruan. Tahap akhir dalam penerapan OD adalah pelaksanaan rencana pembaruan yang telah digariskan dan disetujui. Kegiatan implementasi perubahan meliputi : a. Perubahan struktur. b. Perubahan proses dan prosedur. c. Penjabaran kembali secara jelas tujuan sera sasaran organisasi. d. Penjelasan tentang peranan dan misi masing masing anggota dalam organisasi. Setelah segala sesuatunya berjalan dalam masa yang telah ditentukan bersama maka selanjutnya adalah perlu diadakan evaluasi atau diagnosis organisasi, hal ini sangat diperlukan guna mengetahui akan segala kekurangan dalam perjalanan organisasi selama ini sehingga pada kedepannya dapat dilakukan suatu perbaikan dan pada akhirnya organisasi dapat berjalan sesuai dengan tujuannya yang menciptakan organisasi modern yang siap dalam menjawab tuntutan zaman dan berkualitas.

2.5 Kelayakan Organisasi