Sedangkan program kerja BIT secara umum tahun 2006 – 2010 dapat
dilihat pada Tabel 16 di bawah ini. Tabel 16 Program utama BIT tahun 2006 - 2010
No. Program
I. Tahun 2006
1. Pembinaan wirausaha baru berbasis teknologi 2. Peningkatan kompetensi karyawan
3. Peningkatkan networking dan pendanaan inkubator
II. Tahun 2007
1. Pembinaan wirausaha baru berbasis teknologi 2. Peningkatan kompetensi karyawan
3. Peningkatan networking dan pendanaan inkubator
III. Tahun 2008
1. Pembinaan wirausaha baru berbasis teknologi 2. Peningkatan kompetensi karyawan
3. Peningkatan sarana dan prasarana
IV. Tahun 2009
1. Pembinaan wirausaha baru berbasis teknologi 2. Sosialisasi Lembaga Intermediasi
3. Pembentukan Lembaga Intermediasi di 24 kota di Indonesia
V. Tahun 2010
1. Pembinaan wirausaha baru berbasis teknologi 2. Pengembangan Lembaga Intermediasi menjadi Pusat Inovasi di 24 kota di
Indonesia 3. Penyusunan panduan pendirian inkubator teknologi di Indonesia
Sumber: BIT, 2010
5. Sumberdaya manusia
Sumberdaya berupa SDM merupakan salah satu selain dana yang sangat dibutuhkan dalam organisai atau perusahaan. Karena dengan adanya SDM, akan
sangat membantu di setiap langkah atau pekerjaan yang berada di organisasi. Dan sekarang ini hampir semua organisasi membutuhkan SDM yang kualitasnya baik
dan profesionalisme. Tabel 17 SDM BIT tahun 2006
– 2010
No. Pendidikan Tahun
2006 2007
2008 2009
2010
1. S3
- -
1 1
1 2.
S2 4
7 7
7 10
3. S1
10 7
10 10
10 4.
Diploma 2
2 2
2 2
5. SMA
5 5
5 5
5 6.
SMP 2
2 2
2 2
7. SD
- -
- -
- Total
23 23
26 26
30 Sumber: BIT, 2010
SDM yang dimiliki oleh BIT sampai dengan tahun 2010 berjumlah 30 orang yang terdiri dari beberapa tingkatan pendidikan. Perkembangan jumlah
SDM dari BIT tahun 2006 – 2010 dapat dilihat pada Tabel 17 di atas. Dilihat dari
tabel diatas jumlah SDM yang dimiliki oleh BIT cukup memadai, yang masih kurang untuk meningkatkan layanan BIT adalah SDM yang professional dimana
jumlahnya masih minim. Masalah SDM yang professional ini bukan saja menjadi masalah bagi BIT, tetapi hampir semua inkubator di Indonesia, jumlah SDM
professional rata-rata masih minim.
6. Insentif
Kesungguh-sungguhan dari setiap organisasi atau perusahaan tergantung juga pada insensif untuk individu karyawan atau anggota yang ingin memajukan
organisasi tersebut. Berkaitan dengan insentif bagi karyawan di BIT dibandingkan dengan
inkubator yang lain sudah cukup memadai. Seperti kita ketahui sistem pendanaan operasional rutin dari BIT dari APBN, dimana salah satu struktur dari anggaran
tersebut dimungkinkan adanya insentif bagi karyawan BIT yang diberikan setiap bulan dengan besaran tergantung dari jabatan didalam struktur proyek. Rata-rata
insentif yang diterima oleh karyawan BIT sebesar 1,2 – 1,5 juta rupiahbulan
diberikan selama 10 bulan setiap tahunnya dan insentif ini merupakan pendapatan diluar gaji pokok karyawan.
7. Manajemen
Manajemen menurut Terry 1997 dalam Herujito 2011
manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari planning, organizing, actuating dan controlling
yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditentukan dengan menggunakan manusia dan sumber daya yang lainnya, dan aktivitas utama atau fungsi utama
manajemen adalah : a. Perencanaan planning
Perencanaan kegiatan yang dilakukan oleh BIT seperti yang telah dijelaskan diatas adalah mengikuti sistem perencanaan kegiatan dan anggaran nasional.
b. Pengorganisasian organizing Pengorganisasian kegiatan di lingkungan BIT mengikuti pengorganisasian
kegiatan BPPT yang dilakukan dengan memakai sistem perekayasa, dimana pembagian tugas didalam kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
1 Kepala Program Program Director Program inisiator yang memberikan arahan tentang garis-garis besar kegiatan
program rancang bangun maupun servicing termasuk : state of the art, strategi pembiayaan program maupun pelaksanaannya. Bersama Chief Engineer, Program
Manager dan para Group Leader merangkum, mengintegrasikan dan
menyimpulkan hasil dari program. Kepala Program bertanggung jawab kepada Kepala BPPT.
2 Chief Engineer Insinyur Kepala Melaksanakan pemantauan kualitas hasil program dari segi teknis seperti
pemenuhan persyaratan desain, penetapan SDM yang kompeten dan berkualitas untuk program. Chief Engineer bertanggung jawab kepada Kepala Program dan
dapat mempunyai asisten sejumlah maksimal 4 empat orang. 3 Program Manager Manajer Program
Melaksanakan tugas manajemen program yang meliputi perencanaan program termasuk jadwal pencapaian sasaran serta aliran pendanaan. Program Manager
bertanggung jawab kepada Kepala Program. Program Manager dapat mempunyai asisten sejumlah Satuan Kerja yang terlibat dalam program sebanyak-banyaknya 4
empat orang asisten. 4 Group Leader Ketua Kelompok
Mengkoordinasikan para Leader dalam pelaksanaan kegiatan penelitian terapan, pengembangan, perekayasaan dan pengoperasian seperti diinstruksikan
dalam Program Manual sebagai pemadu beberapa bidang spesifik dalam satu kelompok tertentu yang ia pimpin. Mengintegrasikan hasil pemaduan kelompok
ini dengan kelompok lainnya di bawah pimpinan Chief Enginer. 5 Leader Ketua Sub Kelompok
Memimpin para Engineering Staff dalam pelaksanaan kegiatan penelitian terapan, pengembangan, perekayasaan dan pengoperasian seperti diinstruksikan
dalam Program Manual untuk spesifik bidang tertentu. Merangkum
menyimpulkan semua hasil pekerjaan para Engineering Staff di bawah koordinasinya, di bawah pimpinan Group Leader.
6 Engineering Staff Staf Perekayasa Melaksanakan kegiatan penelitian terapan, pengembangan, perekayasaan dan
pengoperasian seperti diinstruksikan dalam Program Manual untuk spesifik bidang tertentu, dibawah koordinasi Leader.
KEPALA PROGRAM MANAJER PROYEK
INSINYUR KEPALA
WBS 1 Ketua Kelompok 1
WP 1.1. Ketua Sub Kelompok 11 • Staf Perekayasa
• Staf Perekayasa WP 1.2. Ketua Sub Kelompok 12
• Staf Perekayasa • Staf Perekayasa
WBS 3 Ketua Kelompok 3
WP 3.1. Ketua Sub Kelompok 31 • Staf Perekayasa
• Staf Perekayasa WP 3.2. Ketua Sub Kelompok 32
• Staf Perekayasa • Staf Perekayasa
WBS 2 Ketua Kelompok 2
. . .
Gambar 10 Struktur organisasi sistem perekayasa BIT, 2010 c. Pengarahan leadingActuating
Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan actuating merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Fungsi actuating lebih
menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.
Kegiatan actuating yang dilakukan BIT adalah : 1 Melakukan rapat koordinasi dan pengarahan kepada semua pegawai di
lingkungan BIT yang dilaksanakan setiap hari senin. 2 Melakukan evaluasi dan pengarahan akhir minggu yang dilaksanakan setiap
hari jumat. 3 Memberikan reward kepada pegawai yang berpretasi.
Pelaksanaan actuating yang dilakukan oleh BIT tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan yang disusun dapat terlaksana dan dengan
hasil yang baik, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan inkubator secara optimal sesuai dengan
peran, tugas dan tanggung jawabnya. Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan actuating ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk
mengerjakan sesuatu jika : 1 Merasa yakin akan mampu mengerjakan.
2 Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya. 3 Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih
penting, atau mendesak. 4 Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan
5 Hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis. d. Pengontrolan controlling
Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Pengontrolan yang dilakukan di
BIT dengan menggunakan sistem kerekayasaan. Dimana setiap berkala mulai tingkatan ES sampai CE memberikan report. Sistem pelaporan dan monitoring
jalannya kegiatan program dilaksanakan secara bertahap melalui Technical Notes TN
yang ditulis oleh para Engineering
Staff , Technical Report
TRMemorandum TM yang ditulis oleh para Leader, Technical Document TD yang ditulis oleh para Group Leader dan Program Document PD yang
ditulis oleh Chief Engineer. Disamping itu ditulis pula laporan Progress Control Monitoring
PCM yang ditulis oleh Program Manager.
8. Teknologi