Memasukkan nilai-nilai kebalikan beserta bilangan 1 sepanjang Melaksanakan langkah 3, 4 dan 5 untuk semua tingkat dan gugus

Tabel 4. Nilai Skala Banding Berpasangan NILAI SKALA DIFINISI PENJELASAN 1 Kedua elemen sama pentingnya Dua elemen mempengaruhi sama kuat pada sifat itu 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada lainnya Pengalaman atau pertimbangan sedikit menyokong satu elemen diatas lainnya 5 Elemen yang satu jelas lebih penting dibandingkan dengan elemen yang lain Pengalaman atau pertimbangan dengan kuat disokong dan dominasinya terlihat dalam praktek 7 Suatu elemen sangat lebih penting dibanding elemen yang lainnya Satu elemen dengan disokong dan dominasinya terlihat dalam praktek 9 Satu elemen mutlak lebih penting dibanding elemen yang lainnya Sokongan elemen yang satu atas yang lain terbukti memiliki tingkat penegasan tertinggi 2,4,6,8 Nilai-nilai diantara dua pertimbangan yang berdekatan Kompromi diperlukan di antara dua pertimbangan Kebalikan nilai-nilai di atas Bila nilai-nilai diatas dianggap membandingkan antara elemen A dan B maka nilai-nilai kebalikan 12, 13, 14, ..., 19 digunakan untuk membandingkan kepentingan B terhadap A Sumber: Saaty, 1980

5. Memasukkan nilai-nilai kebalikan beserta bilangan 1 sepanjang

diagonal utama dan dibawah diagonal utama diisi dengan nilai-nilai kebalikannya Angka 1 sampai 9 digunakan bila Fi lebih mendominasi atau mempengaruhi sifat G dibandingkan dengan sifat Fj. Sedangkan bila Fi kurang mendominasi sifat G dibandingkan sifat Fj, maka digunakan angka kebalikannya. Matriks dibawah diagonal utama diisi dengan nilai-nilai kebalikannya. Contoh, bila elemen F 13 memiliki nilai 6, maka nilai elemen F 31 adalah 16.

6. Melaksanakan langkah 3, 4 dan 5 untuk semua tingkat dan gugus

dalam hirarki Pembandingan dilanjutkan untuk semua elemen pada setiap tingkat keputusan yang terdapat dalam hirarki, berkenaan dengan kriteria elemen diatas. Ada dua macam matriks pembandingan yang dipakai dalam PHA, yaitu : a. Matriks Pendapatan Individu MPI pada gambar 10, merupakan matriks hasil pembandingan yang dilakukan oleh individu dimana elemennya disimbolkan oleh a ij , yaitu elemen matriks baris ke –i dan kolom ke-j. Nilai-nilai dalam MPI dapat diubah-ubah oleh individu yang bersangkutan sehingga diperoleh hasil yang memuaskan, namun apabila ada MPI yang tidak memenuhi persyaratan rasio inkonsistensi maka MPI tersebut tidak diikutsertakan dalam analisis. G A1 A2 A3 ... An A1 A2 A3 ... ... An a11 a21 a31 . . an1 a12 a22 a32 . . an2 a13 a23 a33 . . an3 ... ... ... . . .. a1n a2n a3n . . Ann Gambar 10. Matriks Pendapatan Individu MPI Sumber: Saaty, 1980 b. Matriks Pendapatan Gabungan MPG pada gambar 11, merupakan matriks baru yang elemennya G ij berasal dari rata-rata geometrik pendapatan yang rasio inkonsistensinya lebih kecil atau sama dengan 0,1 dan setiap elemen pada baris dan kolom yang sama dari MPI yang satu dengan yang lainnya tidak terjadi konflik. Syarat-syarat MPG yang bebas dari konflik adalah : 1 Pendapatan masing-masing individu pada baris dan kolom yang sama memiliki selisih kurang dari empat satuan antara nilai dari pendapat individu yang tertinggi dengan yang terendah. 2 Tidak terdapat angka kebalikan resiprokal pada baris dan kolom yang sama. G G1 G2 G3 ... Gn G1 G2 G3 ... Gn g11 g21 g31 ... Gn1 g12 g22 g32 ... gn2 g13 g23 g33 ... Gn3 ... ... ... ... ... g1n g2n g3n ... gnn Gambar 11. Matriks Pendapatan Gabungan MPG Sumber: Saaty, 1980 Rumus matematika yang digunakan untuk memperoleh rata-rata geometrik adalah : Gij = k a m m k ij ∏ = 1 Dimana: Gij = Elemen MPG baris ke-i kolom ke-j a ij k = Elemen baris ke-i kolom ke-j dari MPI ke-k k = Indeks MPI dari individu ke-k yang memenuhi syarat m = Jumlah MPI yang memenuhi persyaratan m m k ∏ = 1 = Perkalian elemen ke- k sampei ke- m

7. Mensintesis prioritas untuk melakukan pembobotan vektor-vektor