Analisis Hasil Pengolahan Horisontal PT. Taman Safari Indonesia, Cisarua Bogor, Tahun 2006

kegiatan bauran pemasaran. Tingkat tiga adalah faktor-faktor Taman Safari Indonesia dalam menyusun strategi bauran pemasaran. Tingkat empat adalah subfaktor penyusun strategi bauran pemasaran yaitu penjabaran dari fa ktor pada tingkat tiga.

8.3. Analisis Hasil Pengolahan Horisontal PT. Taman Safari Indonesia, Cisarua Bogor, Tahun 2006

Pengolahan hirisontal ini dilakukan untuk menyusun dan melihat prioritas relatif dalam suatu tingkat terhadap elemen lainnya yang berada satu tingkat di atasnya. Pengolahan horisontal ini belum memperlihatkan keseluruhan kaitan setiap elemen suatu hirarki. 8.3. 1. Analisis Pengolahan Horisontal Elemen Tujuan PT. Taman Safari Indonesia, Cisarua Bogor, Tahun 2006 Hasil pengolahan tingkat dua memperlihatkan prioritas yang ingin dicapai oleh pihak manajemen terhadap tujuan pemasaran yang ingin dicapai oleh PT. Taman Safari Indonesia. Hasil pembobotan ini disajikan dalam Tabel 28. Tabel 28. Hasil Pengolahan Horisontal Elemen Tujuan Pemasara n PT Taman Safari Indonesia, Cisarua Bogor, Tahun 2006 Tujuan Bobot Prioritas Meningkatkan Penjualan tiket 0.750 1 Mempertahankan dan Meningkatkan Citra Perusahaan 0.250 2 Rasio Inkonsistensi 0.00 Pengolahan tingkat dua ini telah memenuhi persyaratan Rasio Inkonsistensi, yaitu di bawah 10 persen. Tabel 28 menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan memprioritaskan kepada tujuan meningkatkan penjualan tiket dengan bobot 0.750. Sedangkan tujuan mempertahankan dan meningkatkan citra perusahaan dengan bobot 0.250 menjadi prioritas kedua. Taman Safari Indonesia memprioritaskan tujuan meningkatkan penjualan tiket sebagai prioritas pertama berdasarkan sasaran jangka pendek untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan terlebih dahulu sebelum mempertahankan dan meningkatkan citra perusahaan yang merupakan sasaran jangka panjang. Untuk mencapai tujuan meningkatkan penjualan tiket di Taman Safari Indonesia maka sistem pemasaran harus lebih ditingkatkan. 8.3. 2. Analisis Hasil Pengolahan Horisontal Elemen Bauran Pemasaran PT. Taman Safari Indonesia, Cisarua Bogor, Tahun 2006 Hasil pengolahan ini merupakan pengolahan hirarki pada tingkat tiga untuk mengetahui faktor-faktor yang diprioritaskan dalam bauran pemasaran terhadap masing-masing tujuan. Hasil pembobotan disajikan pada Tabel 29. Tabel 29. Hasil Pengolahan Horisontal Elemen Bauran Pemasaran PT. Taman Safari Indonesia, Cisarua Bogor, Tahun 2006 Tujuan Bauran Pemasaran RI Produk Jasa Harga Promosi Place Tempat People Proses Bukti Fisik MPT MMCP 0.207 0.186 0.108 0.151 0.297 0.238 0.127 0.100 0.090 0.138 0.069 0.088 0.103 0.092 0.05 0.09 Ket : MPT = Meningkatkan penjualan tiket MMCP = Mempertahankan dan Meningkatkan Citra Perusahaan Pengolahan secara horisontal pada tingkat tiga ini secara keseluruhan memenuhi persyaratan rasio inkonsistensi, yaitu dibawah 10 persen. Tabel 29, menunjukkan bahwa untuk tujuan meningkatkan penjualan tiket MPT kontribusi yang terbesar dalam bauran pemasaran adalah faktor promosi dengan bobot 0.297. Faktor promosi menjadi prioritas pertama karena perusahaan menyadari bahwa nama Taman Safari Indonesia dimata masyarakat sudah tidak asing lagi, akan tetapi produkjasa yang ada didalamnya belum diketahui masyarakat. Sering masyarakat beranggapan bahwa Taman Safari adalah kebun binatang biasa saja, tanpa mengetahui apa saja produkjasa yang disajikan disana. Promosi berfungsi untuk menginformasikan keberadaan dan keunggulan yang dimiliki suatu produkjasa kepada konsumen sehingga hal tersebut cukup mendapat perhatian dalam mewujudkan tujuan meningkatkan penjualan tiket. Prioritas kedua pada tujuan meningkatkan penjualan tiket adalah faktor produkjasa dengan bobot 0.207. Produkjasa yang ada di Taman Safari Indonesia adalah seluruh atraksi-atraksi wisata yang disajikan. Perusahaan harus lebih memperhatikan setiap produkjasa, agar kualitasnya lebih baik. Faktor placetempat berada pada posisi ketiga dengan bobot 0.127. Kemudaha n konsumen untuk dapat menikmati semua jasa yang ditawarkan perusahaan merupakan sesuatu yang sangat penting. Taman Safari Indonesia telah berusaha untuk melayani pengunjung dengan menyediakan Bis Taman Safari bagi pengunjung yang tidak membawa kendaraan, semua aksesibilitas untuk menikmati wisata di Taman Safari harus lebih ditingkatkan. Prioritas keempat adalah faktor harga dengan bobot 0.108. Penerapan harga yang baik akan memberikan nilai yang baik bagi suatu produkjasa yang ditawarkan suatu perusahaan. Prioritas kelima adalah bukti fisik dengan bobot 0.103. Bukti fisik merupakan lingkungan fisik perusahaan dimana layanan diciptakan, penyediaan dan pelanggan berinteraksi. Pihak perusahaan perlu juga memperhatikan faktor bukti fisik karena berhubungan dengan fasilitas apa yang diharapkan pelanggan sehingga dapat meningkatkan kenyamanan berkunjung yang diinginkan. Prioritas keenam dengan tujuan meningkatkan penjualan tiket adalah faktor peopleorang dengan bobot 0.090. Orang atau karyawan merupakan unsur bauran pemasaran yang memiliki peran penting, karena terlibat langsung dengan pelayanan terhadap pengunjung. Perusahaan dalam mempertahankan dan meningkatkan pengunjung salah satunya dengan meluncurkan serangkaian program-program yang fokus pada orang-orang di dalam Taman Safari Indonesia. Karyawan dilibatkan dalam proses me mulihkan perusahaan melalui pengembangan peningkatan kesadaran akan pentingnya pelanggan. Prioritas ketujuh adalah faktor proses dengan bobot 0.069. Taman Safari Indonesia juga harus memperhatikan keseluruhan kegiatan kerja yang meliputi prosedur, tugas- tugas, jadwal-jadwal, mekanisme, kegiatan dan rutinitas untuk melayani pengunjung dengan diatur dalam manajemen proses. Berdasarkan hasil pengolahan tingkat tiga untuk tujuan mempertahankan dan meningkatkan citra perusahaan menunjukkan bahwa faktor promosi menempati prioritas pertama dengan bobot 0.238. Promosi diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan citra perusahaan, karena dapat menginformasikan perkembangan perusahaan. Pada saat sekarang ini promosi Taman Safari Indonesia belum begitu gencar. Pada jangka panjang Tama n Safari ingin menjadi taman satwa dan taman rekreasi terkenal di dunia, untuk mencapainya perlu promosi lebih ditingkatkan lagi. Prioritas kedua adalah faktor produkjasa dengan bobot 0.189. Mempertahankan dan meningkatkan citra perusahaan dapat melalui produkjasa yang ditawarkan. Produkjasa yang ada di Taman Safari Indonesia perlu untuk disesuaikan dengan keinginan para pengunjung. Karena dengan wisata yang sesuai keinginan pengunjung dapat menyebabkan pengunjung melakukan kunjunga n kembali. Faktor harga berada pada prioritas ketiga dengan bobot 0.151. Penerapan harga yang sesuai akan dapat memberikan citra yang baik bagi Taman Safari Indonesia. Prioritas keempat yaitu faktor peopleorang dengan bobot 0.138. Orang atau karyawan yang melayani pengunjung dengan baik dapat juga memberikan citra yang baik bagi perusahaan. Karyawan Taman Safari sebaiknya memahami apa yang diinginkan pengunjung sehingga dapat melayaninya dengan baik. Faktor placetempat dengan bobot 0.100 berada pada prioritas kelima. Keberadaan Tempat pada Taman Safari yang memiliki aksesibilitas yang baik dapat memberikan citra yang baik. Prioritas keenam ditempati oleh faktor bukti fisik dengan bobot 0.092. Faktor bukti fisik mewakili desain dan layout bangunan. Desain yang dibangun sebaiknya disesuaikan agar para pengunjung dapat merasa nyaman berkunjung ke Taman Safari Indonesia. Bukti fisik juga dapat mempertahankan dan meningkatkan citra perusahaan. Prioritas terakhir adalah faktor proses dengan bobot 0.088. Manajeme n proses yang sebaiknya diterapkan perusahaan adalah tentang kebijakan keterlibatan karyawan dan keleluasaan karyawan, sehingga layanan terhadap pengunjung lebih baik dan dapat memberikan citra yang baik. 8.3. 3. Analisis Hasil Pengolahan Horisontal Elemen Taktik PT. Taman Safari Indonesia, Cisarua Bogor, Tahun 2006 Hasil pengolahan horisontal tingkat empat ini membahas mengenai prioritas masing-masing taktik dari elemen ketiga yaitu elemen pemasaran yang sesuai dengan tujuan pemasaran yang ingin dicapai oleh PT. Taman Safari Indonesia. 8.3. 3. 1. Analisis Hasil Pengolahan Horisontal Elemen Taktik Untuk Tujuan Meningkatkan Penjualan Tiket PT. Taman Safari Indonesia, Cisarua Bogor, Tahun 2006 Hasil pengolahan horisontal tingkat empat elemen taktik dalam bauran pemasaran untuk tujuan meningkatkan penjualan tiket, hasil pembobotan ini disajikan dalam Tabel 30 berikut ini. Tabel 30. Hasil Pengolahan Horisontal Elemen Taktik untuk Tujuan Meningkatkan Penjualan Tiket PT. Taman Safari Indonesia, Cisarua Bogor, Tahun 2006 Tujuan Bauran Pemasaran Taktik Bobot Prioritas Rasio Inkonsistensi Meningkatkan Penjualan Tiket Produkjasa Kualitas Atraksi Wisata Kuantitas jasa yang ditawarkan Merek atraksi wisata Jumlah hewan Variasi hewan 0.286 0.113 0.105 0.146 0.349 2 4 5 3 1 0.04 Harga Harga dilihat dari biaya operasional Harga dilihat dari harga pesaing 0.750 0.250 1 2 0.00 Promosi Iklan Diskon Sponsor 0.131 0.529 0.340 3 1 2 0.02 PlaceTempat Kemudahan mencapai lokasi Udara Kenyamanan Keindahan alam Kebersihan 0.256 0.200 0.131 0.183 0.231 1 3 5 4 2 0.09 People Keramahan dan kesopanan Kesigapan melayani pengunjung Pengetahuan karyawan Jaminan keamanan 0.138 0.337 0.215 0.310 4 1 3 2 0.04 Proses Kecepatan transaksi Kemudahan pembayaran Tanggapan terhadap keluhan 0.139 0.426 0.436 3 2 1 0.00 Bukti Fisik Desain dan layout Fasilitas bermain Luas parkir Fasilitas restoran Sarana toilet Sarana peribadatan 0.158 0.277 0.129 0.158 0.092 0.187 3 1 4 3 5 2 0.05 Keseluruhan hasil pengolahan horisontal tingkat empat untuk tujuan meningkatkan penjualan tiket ini telah memenuhi persyaratan rasio inkonsistensi, yaitu dibawah 10 persen. Dalam faktor Produkjasa taktik yang menjadi prioritas pertama adalah variasi hewan dengan bobot 0.349. Taman Safari Indonesia beranggapan bahwa dengan variasi hewan yang lebih banyak diharapkan dapat menarik pengunjung untuk berkunjung ke Taman Safari Indonesia. Jumlah variasi hewan yang ada di Taman Safari Indonesia adalah 257 spesies, sehingga masih diperlukan lagi penambahan variasi hewan dari seluruh dunia agar dapat melengkapi koleksinya. Penambahan variasi yang terus-menerus menyebabkan adanya perubahan-perubahan di Taman Safari Indonesia, sehingga pengunjung ingin melakukan kunjungan kembali untuk melihat perubahan tersebut. Prioritas kedua pada faktor produkjasa adalah kualitas atraksi wisata dengan bobot 0.286. Kualitas atraksi wisata yang baik juga dapat membuat pengunjung untuk berkunjung kembali. Jumlah hewan merupakan prioritas ketiga dari faktor produkjasa dengan bobot 0.146. Taman Safari Indonesia terus berusaha untuk menambah jumlah hewannya dengan cara melakukan kerjasama dengan beberapa kebun binatang yang ada di seluruh dunia. Penambahan jumlah hewan juga dilakukan dengan pengembang biakan sendiri. Kuantitas jasa yang ditawarkan dan merek atraksi wisata berada pada prioritas keempat dan kelima dengan bobot masing-masing 0.113 dan 0.105. Hal ini bukan berarti kuantitas jasa yang ditawarkan dan merek atraksi wisata tidak penting, tetapi perusahaan menganggap bahwa keduanya tidak akan berarti tanpa variasi hewan, kualitas atraksi wisata dan jumlah hewan. Harga dilihat dari biaya operasional merupakan prioritas utama dalam faktor harga dengan bobot 0.750. Taman Safari Indonesia berusaha untuk menetapkan harga sesuai dengan biaya operasional ditambah keuntungan yang diinginkan. Biaya operasional Taman Safari Indonesia sangat besar, karena produk wisatanya bersumber dari hewan yang memerlukan biaya perawatan yang besar. Penetapan harga ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan tiket tanpa mengalami kerugian. Penetapan harga dilihat dari harga pesaing mendapatkan prioritas kedua dengan bobot 0.250. Diskon merupakan prioritas pertama dari faktor promosi dengan bobot 0.259. Diskon atau pemotonga n harga diharapkan dapat meningkatkan penjualan tiket Taman Safari Indonesia. Diskon yang pernah dilakukan perusahaan adalah pada hari ulang tahun Taman Safari Indonesia dengan pemotongan harga tiket sampai 50 persen. Prioritas kedua adalah sponsor dengan bobot 0.340. Menjadi sponsor berbagai acara dan mengiklankan atraksi wisata diharapkan dapat lebih memperkenalkan atraksi wisata yang ada di Taman Safari Indonesia, sehingga penjualan tiket dapat meningkat. Iklan merupakan prioritas terakhir dari faktor promosi dengan bobot 0.131. Perusahaan memiliki taktik utama untuk strategi placetempat yaitu kemudahan mencapai lokasi dengan bobot 0.256. Kemudahan mencapai lokasi ini telah diperhatikan perusahaan yaitu bekerja sama dengan masyarakat sekitar untuk menyediakan odong-odong. Odong-odong ini bermaksud mempermudah bagi pengunjung yang tidak membawa kendaraan ke Taman Safari Indonesia. Odong- odong ini merupakan angkutan dari jalan raya puncak menuju lokasi Taman Safari Indonesia. Kemudahan mencapai Taman Safari diharapkan dapat meningkatkan penjualan tiket. Kebersihan mendapat prioritas kedua dengan bobot 0.231. Lingkungan tempat yang bersih merupakan perhatian serius bagi Taman Safari Indonesia. Setiap tempat dan sudut-sudut Taman Safari Indonesia selalu dibersihkan pada pagi hari. Udara, keindahan alam dan kenyamanan berada pada prioritas ketiga, keempat dan kelima. Masing-masing bobot pada ketiga taktik tersebut 0.200, 0.183 dan 0.131. Ketiga taktik terakhir ini dipertahankan perusahaan dengan menjaga kondisi alam disekitar Taman Safari Indonesia agar tetap alami. Letak Taman Safari Indonesia dikaki gunung sangat mendukung untuk ketiga taktik tersebut. Dengan ketiga taktik terakhir diharapkan dapat menarik pengunjung dan meningkatkan penjualan tiket. Taktik yang diprioritaskan untuk faktor people adalah kesigapan melayani pengunjung dengan bobot 0.337. Taman Safari Indonesia telah berusaha untuk melayani setiap pengunjung dengan baik. Karyawan disuruh untuk melayani pengunjung dengan cepat dan tepat. Kesigapan karyawan Taman Safari Indonesia diharapkan dapat memberikan kepuasan bagi pengunjung, sehingga pengunjung ingin melakukan kunjungan kembali. Prioritas kedua adalah jaminan keamanan dengan bobot 0.310. Keamanan bagi pengunjung yang berada dilokasi Taman Safari Indonesia dijamin perusahaan dengan memberikan asuransi jiwa. Selain asuransi jiwa, setiap atraksi wisata telah memiliki standar keamanan masing- masing dari karyawan ataupun tulisan yang berupa peraturan-peraturan. Pengunjung yang merasa aman berkunjung ke Taman Safari Indonesia diharapkan dapat meningkatkan penjualan tiket. Pengetahuan karyawan dan keramahan dan kesopanan berada pada prioritas terakhir dengan masing-masing bobot 0.215 dan 0.138. Perusahaan memberikan program pendidikan dan penyuluhan bagi karyawan untuk meningkatkan taktik tersebut. Faktor proses memberikan prioritas pertama pada tanggapan terhadap keluhan dengan bobot 0.436. Keluhan para pengunjung berusaha ditanggapi perusahaan dengan cepat dan sigap. Tanggapan dari perusahaan diharapkan dapat memberikan kesenangan bagi pengunjung karena merasa dihargai. Kemudahan pembayaran berada pada prioritas kedua dengan bobot 0.426. Pembayaran tiket di Taman Safari Indonesia dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan uang tunai atau dengan kartu kredit. Kecepatan transaksi berada pada prioritas terakhir dengan bobot 0.139. Taman Safari Indonesia berusaha memberikan pelayanan yang cepat bagi pengunjung dengan cara menyediakan loket pengambilan tiket atau loket masuk sebanyak tiga loket. Selain itu perusahaan memberikan layanan yang cepat dengan menyediakan bis Taman Safari bagi pengunjung. Pengunjung diusahakan untuk mudah dan cepat dapat menikmati wisata di Taman Safari Indonesia. Taktik ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan tiket. Fasilitas bermain mendapatkan prioritas pertama pada faktor bukti fisik dengan bobot 0.277. Taman Safari Indonesia telah menyediakan fasilitas bermain yang cocok untuk anak-anak, dewasa maupun keluarga. Fasilitas bermain perlu untuk ditingkatkan dan diperbanyak. Sarana peribadatan berada pada prioritas kedua dengan bobot 0.187. Perusahaan telah memiliki satu mesjid yang berada di lingkungan tempat rekreasi wisata. Prioritas ketiga adalah fasilitas restoran dan desain dan layout dengan bobot yang sama 0.158. Tama n Safari Indonesia membuat desain dan layout dengan maksud untuk mempermudah pengunjung untuk menikmati setiap atraksi wisata yang ada. Fasilitas restoran sudah tersedia, sehingga pengunjung dapat dengan mudah untuk menikmati makanan-makan yang tersedia di Taman Safari Indonesia. Prioritas keempat dan kelima adalah luas parkir dan sarana toilet dengan masing-masing bobot 0.129 dan 0.092. Luas parkir telah tersedia untuk pengunjung hampir diseluruh tempat atraksi wisata. Sarana toilet juga tersedia disetiap sudut didaerah atraksi wisata. Taktik-taktik yang ada di faktor fisik diharapkan dapat meningkatkan penjualan tiket. 8.3. 3. 2. Analisis Hasil Pengolaha n Horisontal Elemen Taktik Untuk Tujuan Mempertahankan dan Meningkatkan Citra Perusahaan Hasil pengolahan horisontal tingkat empat elemen taktik dalam bauran pemasaran untuk tujuan mempertahankan dan meningkatkan citra perusahaan. Hasil pembobotan ini disajikan dalam Tabel 31. Keseluruhan hasil pengolahan horisontal tingkat empat untuk tujuan mempertahankan dan meningkatkan citra perusahaan ini telah memenuhi persyaratan Rasio Inkonsistensi, yaitu dibawah 10 persen. Faktor produkjasa taktik yang menjadi prioritas pertama adalah kualitas atraksi wisata dengan bobot 0.499. Taktik kualitas atraksi wisata berada pada prioritas pertama karena Taman Safari Indonesia berpendapat bahwa untuk mempertahankan dan meningkatkan citra perusahaan dalam jangka panjang, harus bisa mempertahankan kualitas atraksi wisatanya. Atraksi wisata yang berkualitas dapat mencapai misi perusahaan yaitu menjadi model bagi taman satwa dan taman rekreasi lainnya. Variasi hewan dan merek atraksi wisata berada pada prioritas kedua dan ketiga dengan bobot masing-masing 0.191 dan 0.146. Penambahan variasi hewan dari seluruh dunia yang terus menerus diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan citra perusahaan dimata pengunjung. Merek atraksi juga diperhatikan agar citra Taman Safari Indonesia lebih baik. Kuantitas jasa yang ditawarkan dan jumlah hewan berada pada prioritas keempat dan kelima dengan masing-masing bobot 0.092 dan 0.072. Tabel 31. Hasil Pengolahan Horisontal Elemen Taktik untuk Tujuan Mempertahankan dan Meningkatkan Citra Perusahaan PT. Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor, Tahun 2006 Tujuan Bauran Pemasaran Taktik Bobot Prioritas Rasio Inkonsistensi Mempertahankan dan Meningkatkan Citra Perusahaan Produkjasa Kualitas Atraksi Wisata Kuantitas jasa yang ditawarkan Merek atraksi wisata Jumlah hewan Variasi hewan 0.499 0.092 0.146 0.072 0.191 1 4 3 5 2 0.05 Harga Harga dilihat dari biaya operasional Harga dilihat dari harga pesaing 0.750 0.250 1 2 0.00 Promosi Iklan Diskon Sponsor 0.138 0.453 0.409 3 1 2 0.00 PlaceTempat Kemudahan mencapai lokasi Udara Kenyamanan Keindahan alam Kebersihan 0.166 0.242 0.148 0.301 0.143 3 2 4 1 5 0.08 People Keramahan dan kesopanan Kesigapan melayani pengunjung Pengetahuan karyawan Jaminan keamanan 0.126 0.218 0.165 0.491 4 2 3 1 0.07 Proses Kecepatan transaksi Kemudahan pembayaran Tanggapan terhadap keluhan 0.446 0.421 0.132 1 2 3 0.00 Bukti Fisik Desain dan layout Fasilitas bermain Luas parkir Fasilitas restoran Sarana toilet Sarana peribadatan 0.154 0.317 0.121 0.164 0.107 0.138 3 1 5 2 6 4 0.08 Kuantitas jasa yang ditawarkan juga terus ditambah agar pengunjung dapat menikmati jasa-jasa lain yang ditawarkan. Jumlah hewan pada masing-masing jenis juga terus dilakukan penambahan. Semua atraksi-atraksi pada faktor produkjasa ini bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan citra perusahaan. Taktik utama yang diprioritaskan untuk faktor harga adalah harga dilihat dari biaya operasional dengan bobot 0.750. Dalam mempertahankan dan meningkatkan citra Taman Safari Indonesia menetapkan harganya dilihat dari biaya operasional. Prioritas kedua adalah harga dilihat dari harga pesaing dengan bobot 0.250. Faktor promosi memberikan prioritas utama pada taktik diskon dengan bobot 0.453. Diskon atau potongan harga diberikan pada pengunjung dengan maksud untuk menarik pengunjung sebanyak-banyaknya ke Taman Safari Indonesia. Pengunjung diharapkan dapat memberikan informasi yang baik tentang Taman Safari Indonesia kepada orang lain, sehingga dapat mempertahankan dan meningkatkan citra Taman Safari Indonesia. Prioritas kedua adalah sponsor dengan bobot 0.409. Perusahaan sering ikut mensponsori berbagai acara. Ikut serta dalam mensponsori berbagai acara diharapkan dapat memperkenalkan Taman Safari Indonesia sesungguhnya kepada orang lain. Iklan merupakan prioritas terakhir dengan bobot 0.138. Iklan yang dilakuka n Taman Safari Indonesia dapat memberikan informasi pada orang lain tentang Taman Safari sesungguhnya, sehingga citra perusahaan dapat dipertahankan dan bahkan ditingkatkan. Keindahan alam merupakan prioritas pertama dari faktor placetempat dengan bobot 0.301. Keindahan alam yang dimiliki Taman Safari Indonesia dapat menarik pengunjung untuk datang ke Taman Safari Indonesia. Mempertahankan keindahan alam ini dilakukan pihak perusahaan dengan tetap menjaga sifat alami lingkungan disekitar perusahaan. Keindahan alam ini bisa memberikan citra yang baik bagi Taman Safari Indonesia. Udara, kemudahan mencapai lokasi dan kenyamanan masing-masing berada pada prioritas kedua, ketiga dan keempat dengan bobot masing masing 0.242, 0.116 dan 0.148. Udara yang segar, lokasi yang mudah dicapai dan tempat yang nyaman yang dimiliki Taman Safari Indonesia harus dipertahankan. Prioritas terakhir adalah kebersihan dengan bobot 0.143. Lingkungan perusahaan selalu dijaga untuk selalu bersih. Semua taktik yang ada pada faktor produkjasa dapat mempertahankan dan meningkatkan citra yang baik bagi perusahaan. Taktik utama pada faktor people adalah jaminan keamana n dengan bobot 0.491. Jaminan keamanan yang diberikan Taman Safari Indonesia bagi pengunjung, seperti pemberian asuransi jiwa dan keamanan pada tempat-tempat atraksi lain dapat memberikan citra yang baik bagi perusahaan. Prioritas kedua adalah kesigapan melayani pengunjung dengan bobot 0.218. Pengunjung yang dilayani dengan baik dapat memberikan citra yang baik juga bagi perusahaan. Prioritas ketiga dan keempat adalah pengetahuan karyawan dan keramahan dan kesopanan dengan masing-masing bobot 0.165 dan 0.126. Taman Safari Indonesia memberikan pendidikan bagi karyawannya agar wawasan dan pengetahuan mengenai lingkungan perusahaan dapat lebih ditingkatkan. Pengetahuan karyawan dengan lingkungan perusahaan dapat meningkatkan pelayanan bagi pengunjung. Kerama han dan kesopanan para karyawan dapat memberikan citra yang baik bagi perusahaan. Faktor proses memberikan prioritas utama pada kecepatan transaksi dengan bobot 0.446. Transaksi yang cepat dilakukan perusahaan kepada pengunjung untuk mendapat pelayanan pada atraksi wisata. Pengunjung yang mendapatkan pelayanan transaksi yang cepat akan merasa dihargai, sehingga citra perusahaan dapat dipertahankan. Kemudahan pembayaran dan tanggapan kepada keluhan berada pada prioritas ketiga dan keempat, masing-masing mendapat bobot 0.421 dan 0.132. Kemudahan pembayaran di Taman Safari Idonesia dapat dilakukan dengan uang tunai maupun kartu kredit. Keluhan pengunjung berusaha untuk selalu ditanggapi, sehingga perusahaan dapat dengan cepat memperbaiki keluhan pengunjung. Taktik-taktik pada faktor proses ditujukan untuk mempertahankan citra perusahaan. Fasilitas bermain mendapat prioritas pertama pada faktor bukti fisik dengan bobot 0.317. Fasilitas bermain pada Taman Safari Indonesia telah tersedia, akan tetapi masih perlu ditingkatkan. Prioritas kedua berada pada fasilitas restoran dengan bobot 0.164. Lingkungan Taman Safari Indonesia telah memiliki beberapa restoran yang dapat dikunjungi para pengunjung. Desain dan layout, sarana peribadatan dan luas parkir masing-masing berada pada prioritas ketiga, keempat dan kelima. Bobot masing-masing 0.154, 0.138 dan 0.121. Desain dan layout semua bangunan dan tempat atraksi wisata dibangun dengan rancangan agar mudah untuk dinikmati pengunjung. Sarana peribadatan di Taman Safari Indonesia telah tersedia, seperti masjid. Parkir dilingkungan Taman Safari sudah tersedia dengan luas. Taktik-taktik yang ada pada faktor bukti fisik diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan citra perusahaan.

8.3. 4. Analisis Hasil Pengolahan Vertikal PT. Taman Safari Indonesi, Cisarua Bogor, Tahun 2006