yang cukup penting, yaitu berfungsi sebagai lembaga konservasi eks-situ, wahana pendidikan, penelitian dan teknologi konservasi serta tempat rekreasi yang
berwawasan lingkungan. Perkembangbiakan dan pemeliharaan yang dilakukan oleh Taman Safari Indonesia, Cisarua Bogor dilakukan untuk menyelamatkan
sumberdaya genetik dan populasi satwa, dimana Taman Safari Indonesia tetap menjaga kemurnian jenis, menjaga keanekaragaman genetik dan menjaga
ketersediaan sumber daya jenis satwa secara lestari. Taman Safari Indonesia yang dibangun sejak tahun 1986 adalah “Taman
Margasatwa Terbuka” satu-satunya di Indonesia yang memperagakan satwa-satwa langka dari seluruh dunia di dalam suasana yang mendekati habitat alaminya
Divisi Humas TSI, 2005. Selain itu, TSI memiliki lokasi yang cukup strategis karena jarak yang cukup dekat dengan wilayah Jabotabek. Hal ini menjadikan TSI
merupakan salah satu objek wisata yang cukup penting di Indonesia.
1. 2. Perumusan Masalah
Potensi wisata yang memadukan kebun binatang dan wisata alam sering belum diandalkan sebagai suatu aset yang mampu mendatangkan penghasilan.
Banyak potensi wisata alam yang belum tergarap secara optimal, padahal kawasan wisata alam dapat mendatangkan penghasilan yang cukup besar, membuka
peluang usaha dan kerja, serta dapat berfungsi sebagai sarana hiburan, menjaga kelestarian alam serta perlindungan dan pelestarian populasi jenis hewan yang
terancam punah karena kehilangan habitat. Kebutuhan masyarakat akan rekreasi alam terbuka menciptakan
persaingan yang tinggi pada objek wisata di daerah Bogor. Masing-masing bidang usaha pariwisata menawarkan keunggulan dan daya tariknya untuk
mempertahankan dan me narik pengunjung. Bogor memiliki beberapa obyek wisata yang dapat diunggulkan, seperti Taman Safari Indonesia-Cisarua yang
menampilkan keanekaragaman hewan dari berbagai negara; Taman Buah Mekarsari-Cileungsi yang berisi beragam buah-buahan dan dapat langsung
dikonsumsi oleh para pengunjung; Kebun Raya Bogor yang memiliki koleksi tumbuh-tumbuhan yang ada di Indonesia maupun luar negeri. Selain tempat-
tempat wisata tersebut, masih banyak lagi tempat-tempat wisata di Bogor yang mempunyai keunggulan objek wisata tersendiri. Untuk lebih meningkatkan
potensi wisata agar dapat mendatangkan penghasilan perlu adanya strategi pemasaran yang tepat.
Tabel 3. Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Taman Safari Indonesia Tahun, 2000 – 2004
Tahun Jumlah Wisatawan orang Perubahan
2000 2001
2002 2003
2004 1.158.383
1.250.403 1.033.693
843.716 729.803
7.94 -17.33
-18.37 -13.50
Rata-rata 1.003.199
-10.31 Sumber: Divisi Humas Taman Safari Indonesia, 2005
Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa dari tahun 2000 sampai 2004, jumlah rata-rata kunjungan wisatawan Nusantara ke Taman Safari Indonesia adalah
sebesar 1.003.199 orang per tahun dengan penurunan rata-rata sebesar -10.31 persen per tahun. Jumlah kunjungan terbanyak dicapai pada tahun 2001 dengan
jumlah wisatawan 1.250.403 orang, dimana terjadi pertumbuhan sebesar 7.94 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan pada tahun 2002 sampai 2004 terjadi
penurunan jumlah wisatawan sebesar -17.33 persen pada tahun 2002, -18.37 persen pada tahun 2003 dan -13.5 persen pada tahun 2004. Melihat kenyataan
tersebut, Taman Safari Indonesia sebagai salah satu bidang usaha ya ng bergerak di bidang agrowisata harus tanggap dengan keadaan ini.
Daerah puncak banyak memiliki tempat wisata, antara lain Lembah Karmel, Kota Bunga, Kebun Raya Cibodas, Apple Green dan Taman Safari
Indonesia. Banyaknya jumlah tempat wisata ini menimbulkan ancaman bagi Taman Safari Indonesia mengingat daerah puncak merupakan daerah yang banyak
dikunjungi wisatawan untuk berakhir pekan atau mengisi waktu liburan. Walaupun jenis atau bentuk wisata yang ditawarkan oleh masing-masing objek
wisata tersebut berbeda-beda, akan tetapi keberadaan objek wisata tersebut menambah alternatif kunjungan wisata bagi para wisatawan yang hendak
menghabiskan waktu luang mereka di daerah puncak. Sebagai satu-satunya objek wisata yang memperagakan satwa-satwa
langka dari seluruh dunia dengan suasana yang mendekati habitat aslinya di Indonesia dan dengan lokasinya yang sangat strategis, Taman Safari Indonesia
sangat berpotensi menjadi lokasi wisata yang menjadi primadona para wisatawan. Hal itu bisa dicapai jika didukung dengan strategi pemasaran yang tepat dan
cermat dari pihak pengelola, untuk lebih mengembangkan dan memperkenalkan Taman Safari Indonesia kepada para wisatawan.
Pemasaran yang dijalankan perusahaan harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat fleksibel, efisien dan efektif dalam mencapai tujuan utamanya
yaitu untuk meningkatkan penjualan produkjasa. Untuk menciptakan permintaan pasar yang akan memperluas pangsa pasar, dalam pelaksanaannya perusahaan
perlu mempertimbangkan bauran pemasaran Marketing mix yang dipilih.
Alasan konsumenpengunjung untuk melakukan kunjungan ke Taman Safari Indonesia merupakan hal yang sangat penting dalam penerapan strategi
pemasaran perusahaan. Hal ini menjadi penting karena pengambilan keputusan konsumen berdampak pada jenis dan bauran pemasaran yang harus dipilih oleh
pemasar Engel, et al. 1995. Untuk itu, penelitian tentang bauran pemasaran di Taman Safari Indonesia sangat diperlukan.
Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana strategi bauran pemasaran yang dijalankan Taman Safari Indonesia?
2. Bagaimana proses keputusan berkunjung konsumenpengunjung ke Taman Safari Indonesia?
3. Bagaiman prioritas strategi bauran pemasaran yang tepat untuk dijalankan oleh Taman Safari Indonesia?
1.3. Tujuan Penelitian