Mendefinisikan persoalan dan merinci pemecahan persoalan yang Membuat struktur dari sudut pandang manajemen secara menyeluruh Menyusun matriks banding berpasangan Mengumpulkan semua pertimbangan yang diperlukan dari hasil

kedalaman suatu hirarki, memberi nilai numerik pada pertimbangan subjektif tentang relatif pentingnya setiap variabel, mensintesis berbagai kriteria yang ada guna menetapkan alternatifpilihan yang memiliki tingkat prioritas paling tinggi serta bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut. Dalam menerapkan metode Proses Hirarki Analitik, yang diutamakan adalah kualitas dari responden, bukan pada kuantitas tertentu. Data yang diperoleh dari responden kemudian diproses dengan menggunakan program komputer Expert Choice Version 2000. Program ini merupakan program yang disusun oleh Asian Institute of Technology dan Microsoft Co. Kerangka kerja PHA pada dasarnya terdiri dari delapan langkah utama Saaty, 1993, yaitu :

1. Mendefinisikan persoalan dan merinci pemecahan persoalan yang

diinginkan Hal yang perlu diperhatikan dalam langkah ini adalah penguasaan masalah secara mendalam, karena yang menjadi perhatian adalah pemilihan tujuan, kriteria, kreativitas dan elemen-elemen yang menyusun struktur hirarki. Komponen sistem dalam hirarki dapat diidentifikasi berdasar kemampuan para analisis untuk menemukan unsur-unsur yang dapat dilibatkan dalam suatu sistem dan dapat dilakukan dengan memperoleh informasi yang relevan denga n masalah yang sedang dihadapi.

2. Membuat struktur dari sudut pandang manajemen secara menyeluruh

Penyususnan hirarki berdasarkan pada jenis keputusan yang akan diambil. Setiap set elemen dalam hirarki mendududki suatu tingkat hirarki. Pada tingkat puncak hirarki hanya terdiri dari satu elemen yang disebut fokus, yaitu sasaran keseluruhan yang bersifat luas. Tingkat berikutnya dapat terdiri dari beberapa elemen yang dibagi dalam kelompok yang homogen, yang berjumlah antara lima atau sembilan elemen agar dapat dibandingkan dengan elemen-elemen yang akan diikut sertakan dalam hirarki. Elemen- elemen tersebut dapat berupa faktor-faktor, pelaku-pelaku, aktivitas, tujuan, skenario, alternatif dan lain-lain.

3. Menyusun matriks banding berpasangan

Dalam matriks ini, pasangan-pasangan elemen dibandingkan berkenaan dengan kriteria di tingkat yang lebih tinggi, dimulai dari puncak hirarki untuk fokus G Goal, yang merupakan dasar untuk melakukan perbandingan berpasangan antar elemen yang terkait yang ada dibawahnya. Menurut perjanjian, suatu elemen yang ada disebelah kiri diperiksa perihal dominasi atas yang ada di sebelah kiri suatu elemen di puncak matriks pembanding pertama dilakukan pada level kedua terhadap fokus G.

4. Mengumpulkan semua pertimbangan yang diperlukan dari hasil

perbandingan berpasangan antar elemen pada langkah 3 Setelah matriks pembandingan berpasangan selesai dibuat, maka langkah berikutnya adalah melakukan pembandingan berpasangan antara elemen pada kolom ke- i dengan setiap elemen pada baris ke- j yang berhubungan dengan fokus G. Pembanding berpasangan antara elemen dilakukan dengan pertanyaan: seberapa kuat elemen baris ke- i didominasi atau dipengaruhi oleh fokus G dibandingkan dengan kolom ke- j. Untuk mengisi matriks banding berpasangan digunakan skala banding yang terlihat pada Tabel 4. Tabel 4. Nilai Skala Banding Berpasangan NILAI SKALA DIFINISI PENJELASAN 1 Kedua elemen sama pentingnya Dua elemen mempengaruhi sama kuat pada sifat itu 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada lainnya Pengalaman atau pertimbangan sedikit menyokong satu elemen diatas lainnya 5 Elemen yang satu jelas lebih penting dibandingkan dengan elemen yang lain Pengalaman atau pertimbangan dengan kuat disokong dan dominasinya terlihat dalam praktek 7 Suatu elemen sangat lebih penting dibanding elemen yang lainnya Satu elemen dengan disokong dan dominasinya terlihat dalam praktek 9 Satu elemen mutlak lebih penting dibanding elemen yang lainnya Sokongan elemen yang satu atas yang lain terbukti memiliki tingkat penegasan tertinggi 2,4,6,8 Nilai-nilai diantara dua pertimbangan yang berdekatan Kompromi diperlukan di antara dua pertimbangan Kebalikan nilai-nilai di atas Bila nilai-nilai diatas dianggap membandingkan antara elemen A dan B maka nilai-nilai kebalikan 12, 13, 14, ..., 19 digunakan untuk membandingkan kepentingan B terhadap A Sumber: Saaty, 1980

5. Memasukkan nilai-nilai kebalikan beserta bilangan 1 sepanjang