Analisis Perikanan Gillnet Development Analysis on Gillnet Fisheries in Karangantu Waters, Serang District - Banten Province

48 berdasarkan uji F dapat dikatakan perubahan produksi Y, disebabkan oleh ketujuh faktor tersebut. Dilihat dari koefisien determinasi square-R = 83,3 berarti faktor- faktor produksi secara bersama-sama mempengaruhi produksi perikanan gillnet sebesar 83.3 dan sisanya 16.7 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam model, seperti musim, keterampilan nelayan, kondisi perairan daerah penangkapan dan potensi sumberdaya ikan yang ada. Berdasarkan uji t, dapat dilihat pengaruh masing- masing faktor pada tingkat kepercayaan 95 nilai P lebih kecil dari α = 0,05 nilai X2 ukuran jaring berbeda nyata, sedangkan faktor lain X1, X3, X4, X5, X6 dan X7 tidak berbeda nyata terhadap terhadap produksi perikanan gillnet dengan P yang besar, α sekitar 40 sehingga faktor- faktor tersebut sangat tidak berpengaruh terhadap produksi perikanan gillnet. Koefisien regresi dari faktor ukuran jaring yang digunakan adalah sebesar positif 0.783, maka setiap penambahan ukuran jaring dan faktor yang lain tidak berpengaruh citeris paribus maka produksi akan bertanbah 0.783 kg, dalam pengembangan perikanan gillnet terdapat faktor pembatas yaitu antara lain permodalan nelayan, teknis operasi dan terbatasnya daerah penangkapan ikan.

4.8 Analisis Perikanan Gillnet

Pada Gambar 6 dan 7 terlihat perkembangan jumlah kapal perikanan gillnet di Perairan Karangantu dari tahun 1999 hingga tahun 2004 menunjukkan peningkatan, dengan jumlah 16 unit pada tahun 1999 meningkat menjadi 31 unit pada tahun 2004, kecenderungannya dengan persamaan regresi garis trend Y1 = 4,086X + 9,2 R²= 0,791 berarti setiap tahun terjadi peningkatan jumlah kapal perikanan gillnet sebesar 4 unittahun dengan faktor ketepatan data 79. Jumlah alat gillnet dari tahun 1999 hingga tahun 2004 cenderung tetap, pada tahun 1999 berjumlah 68 unit, pada tahun 61 unit, hal ini kemungkinan yang dahulunya satu alat tangkap memilki tiga sampai empat unit alat tangkap gillnet, kini hanya satu hingga dua unit alat tangkap, sedangkan kecenderungannya terlihat dengan persamaan regresi garis trend Y2 = 70,867 – 0,771X R² = 0.09 berarti setiap 49 tahun terjadi penurunan jumlah alat tangkap gillnet sebesar 1 unittahun dengan faktor ketepatan data 9. 10 20 30 40 50 60 70 80 1999 2000 2001 2002 2003 2004 Tahun Jumlah unit kapal unit nelayan orang gillnet unit Gambar 6. Perkembangan unit perikanan gillnet di Karangantu. y = -0,7714x + 1612,2 R 2 = 0,0923 y = 0,0286x - 2,3524 R 2 = 0,0016 y = 4,0857x - 8154,1 R 2 = 0,7906 10 20 30 40 50 60 70 80 1998 2000 2002 2004 2006 Tahun Kapal unit, Nelayan orang, Gillnet unit kapal unit nelayan orang gillnet unit Linear gillnet unit Linear nelayan orang Linear kapal unit Gambar 7. Kecenderungan perkembangan unit perikanan gillnet di Karangantu dan persamaan regresinya. 50 Perkembangan nelayan gillnet dari tahun 1999 hingga tahun 2004 menunjukkan peningkatan, pada tahun 1999 berjumlah 58 orang, sedangkan pada tahun 2004 meningkat menjadi 102 orang kecenderungannya terhat pada persamaan regresi garis trend Y3 = 0,029X + 54,733 R²= 0.002 berarti setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah nelayan sebesar 1 orangtahun, dengan faktor ketepatan data 0,2. 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 1999 2000 2001 2002 2003 2004 Tahun Prod cath tonth, Harga rupiahkg, Nilai juta Prod catch tonth Harga rupiahkg NilaiJuta Gambar 8. Perkembangan produksi hasil tangkapan, harga dan nilai produksi hasil tangkapan perikanan gillnet di Karangantu. 51 y = 1206,2x - 2E+06 R 2 = 0,8929 y = 158,51x - 314772 R 2 = 0,4768 y = -112,92x + 226650 R 2 = 0,8715 2000 4000 6000 8000 10000 1998 2000 2002 2004 2006 Tahun Prod Cath tonth, Harga rupiahkg, Nilai juta Prod catch tonth Harga rupiahkg NilaiJuta Linear Harga rupiahkg Linear NilaiJuta Linear Prod catch tonth Gambar 9. Kecenderungan perkembangan produksi hasil tangkapan, harga dan nilai produksi hasil tangkapan perikanan Gillnet di Karangantu dan persamaan regresinya. Pada Gambar 8 dan 9 terlihat perkembangan produksi hasil tangkapan gillnet dari tahun 1999 hingga tahun 2004 menunjukkan penurunan, pada tahun 1999 sebesar 841,26 tontahun, menurun menjadi 364,29 tontahun pada tahun 2004, kecenderungannya terlihat pada persamaan regresi garis trend Y4 = 1056,4 – 132,07X R²= 0.738 berarti setiap tahunnya terjadi penurunan jumlah produksi sebesar 132,1 kgtahun, dengan ketepatan data 74. Perkembangan harga rata- rata ikan di Karangantu pada tahun 1999 adalah Rp.2.484,-kg meningkat menjadi Rp.8.590,-kg, kecenderungannya terlihat pada persamaan regresi garis trend yaitu Y5 = 1435,8X + 22,015 R²= 0.783, berart setiap tahun terjadi peningkatan harga sebesar Rp.1.436kg dengan faktor ketepatan data sebesar 78. Sedangkan perkembangan nilai produksi hasil perikanan meningk at walaupun jumlah produksi hasil tangkapannnya turun, hal ini dikarenakan peningkatan harga lebih besar dibanding dengan penurunan hasil tangkapannya, adapun kecenderungannya dengan persamaan regresi garis trend Y6 = 222X + 1,791 R²= 0.579 dengan faktor ketepatan data sebesar 58. 52 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 1999 2000 2001 2002 2003 2004 Tahun Effort tripth, Prod CPUE kgunitth, Nilai juta effort tripth ProdCPUE kgunitth Nilai juta Gambar 10. Perkembangan jumlah upaya tangkapan effort, produktivitasCPUE dan nilai produtivitas CPUE perikanan gillnet di Karangantu. y = 1061,8x - 2E+06 R 2 = 0,8002 y = -50,128x + 100798 R 2 = 0,4226 y = -41,331x + 82859 R 2 = 0,8893 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 1998 2000 2002 2004 2006 Tahun Effort tripth, Prod CPUE kgunitth, Nilai juta effort tripth ProdCPUE kgunitth Nilai juta Linear effort tripth Linear Nilai juta Linear ProdCPUE kgunitth Gambar 11. Kecenderungan perkembangan jumlah upaya tangkapan effort, produktivitas CPUE dan nilai produktivitas CPUE perikanan gillnet di Karangantu dan persamaan regresinya. 53 Pada Gambar 10 dan 11 terlihat perkembangan upaya penangkapan effort perikanan gillnet dari tahun 1999 hingga 2004 menunjukkan peningkatan sebesar 1061,8 triptahun, pada tahun 1999 upaya penangkapannya sebesar 3.892 triptahun, pada tahun 2004 meningkat menjadi 7862 triptahun, dengan persamaan regresinya Y7 = 1061,8X + 2147,9 R²= 0.800 dengan faktor ketepatan data 80. Adapun produktivitas CPUE menunjukkan penurunan sebesar 41,33 kgunittahun dengan faktor ketepatan data 88,9, dengan persamaan regresi garis trend Y8 = 278,9 – 41,331 X R²= 0.889. Dengan metode grafik yaitu dengan pemogaraman komputer dengan menggunakan MS. Exel, maka didapat persamaan matematis, secara keseluruhan faktor- faktor yang mempengaruhi perikanan gillnet X di perairan Karangantu, yaitu : - Jumlah Kapal :Y1 = 4,086 X + 9,2 R² = 0,791 - Jumlah Gillnet :Y2 = 70,867 – 0,771X R² = 0,092 - Jumlah Nelayan :Y3 = 0,0286 X + 54,733 R² = 0,002 - Produksi hasil tangkapan :Y4 = 1056,4 – 132,07X R² = 0,738 - Harga ikan rata-rata :Y5 = 1435,8X + 22,015 R² = 0,783 - Nilai produksi :Y6 =158,51 X + 1939 R² = 0,477 - Upaya Penangkapan effort :Y7 =1061,8 X + 2147,9 R² = 0,800 - Produktivitas CPUE :Y8 = 278,9 X – 41,331 R² = 0,889. Dari persama an matematis ini dipilih dua faktor- faktor yang mempengaruhi perikanan gillnet tersebut diatas yang memiliki R² terbesar yaitu produktivitas dan upaya penangkapan dengan R² faktor ketepatan data 88,9 dan 80,0. Selanjutnya untuk menentukan optimasi nilai optimum faktor yang mempengaruhi tersebut dengan metode Schaefer, 1968 Sparre and Venema, 1992 dengan mengeplot data produktivitas Catch Per Unit EffortCPUE dengan upaya penangkapannya effort seperti terlihat pada Gambar 12 dan 13, dihasilkan tingkat potensi lestari Maximum Susteinable Yield MSY sebesar 829 tontahun dan effort optimum sebesar 4871 triptahun, dengan semakin besar upaya penangkapannya effort mengakibatkan penurunan hasil tangkapannya. Menurunkan jumlah catch per unit effort gillnet yang berarti menurunnya jumlah 54 hasil tangkapan nelayan pada setiap trip penangkapan. Konsentrasi penangkapan yang padat juga akan menimbulkan gejala kepayahan potensi sumberdaya ikan exhausted diperairan tersebut. Melihat trend alat tangkap gillnet yang cenderung meningkat, yang dapat dilakukan antara lain pengaturan wilayah penangkapan masing- masing alat, peningkatan daya jelajah dari kapal penangkapan, dan penambahan jumlah alat tangkap pada setiap trip. -100 100 200 300 400 5000 10000 15000 Effort Upaya Penangkapan CPUE Produktivitas CPUE Gambar 12. Hubungan antara produktivitas CPUE dengan upaya tangkapannya effort perikanan gillnet di Karangantu. Gambar 13. Hubungan antara hasil tangkapan produksi catch dengan upaya tangkapannya effort perikanan gillnet di Karangantu.

4.9 Analisis Produktivitas Gillnet