39
4.6 Perikanan Gillnet 4.6.1 Kapalperahu perikanan
Kapalperahu yang digunakan untuk usaha penangkapan ikan umumnya adalah perahu motor tempel yang berukuran kecil dan panjang sekitar 8 meter,
sedangkan kapal motor in board digunakan sebagai alat pengangkut untuk mendaratkan hasil tangkapan bagan.
Rincian jumlah kapalperahu yang beroperasi di perairan pantai Karangantu adalah sebagai berikut Tabel 3 :
Tabel 3. Jumlah armada penangkapan ikan gillnet di Perairan Karangantu Serang, Tahun 1999-2004
Tahun Perahu Tanpa
Motor Perahu Motor
Tempel Kapal Motor
Jumlah 1999
2000 2001
2002 2003
2004 -
- -
- -
- 16
16 17
25 33
23 -
- -
- 3
8 16
16 17
25 36
34 Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serang, 2005.
Daya tahan kapal kurang lebih 10 tahun dan daya tahan mesin kurang lebih 6 tahun menurut biasanya, nelayan Karangantu, daya tahan kapal dan mesin
tergantung dari perawatan dan pemakaian dari masing- masing nelayan. Pada kapal yang digunakan nelayan Perairan Karangantu mempunyai dua buah katir yang terbuat
dari bahan bambu dan dua buah kayu yang diikat dengan menggunakan tali tambang, fungsi katir pada kapal adalah sebagai penyeimbang kapal, agar pada saat gelombang
besar kapal tidak oleng. Pada kapal juga terdapat bendera sebagai identitas kapal yang diikat pada bambu setinggi 2 m.
4.6.2 Alat tangkap gillnet
Jumlah dan jenis alat tangkap yang dioperasikan di Karangantu adalah sebagai berikut Tabel 4 :
40
Tabel 4. Jumlah nelayan dan alat tangkap gillnet Karangantu, Tahun 1999-2004
Jumlah Nelayan Jumlah Alat Tangkap
Tahun RTP
Orang RTBP
Orang Jumlah
Orang Gillnet
Unit 1999
2000 2001
2002 2003
2004 16
15 15
22 33
27 42
37 40
65 97
95 58
52 55
87 130
102 68
68 68
76 68
61 Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serang, 2005.
Jenis bahan gillnet, yaitu gillnet multifillment jaring silir maupun gillnet monofillament jaring rampus, data yang ada tidak secara terpisah tersedia di Dinas
Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serang maupun di PPP Karangantu. Perbedaan jenis gillnet yang digunakan tersebut selain bahan jaring, juga ukuran tinggi jaring
yang digunakan dan penempatan jaring serta cara pengoperasiannya, untuk jaring silir, memiliki tinggi 3 kali lebih tinggi dari pada jaring rampus serta ada juga jenis
gillnet dasar jaring ciker yang pengoperasiannya di dasar perairan. Adapun pengoperasiannya, jaring silir dilakukan secara pasif tidak ditarik, sedangkan jaring
rampus dapat dilakukan secara aktif yaitu dengan cara jaring ditarik melingkar. Untuk penempatan jaring rampus dan jaring silir, sama-sama dapat dilakukan di
permukaan atau ditengah perairan laut. Dalam satu kapalperahu perikanan gillnet umumnya memiliki 1-2 jenis jaring, yaitu jaring silir, jaring rampus dan jaring ciker
penggunaanya tergantung dari daerah dan musim penangkapan. Adapun jenis jaring kejer biasanya termasuk jenis jaring trammel net dan pengoperasiannya di dasar
perairan. Asumsi yang digunakan dalam perhitungan ini adalah sama yaitu sekitar 35-
50 km dari fishing base. Nelayan biasanya mempunyai kedua jenis gillnet tersebut.
36
Tabel 5. Jenis-jenis nama jaring gillnet data terbanyak yang digunakan di Karangantu
Jenis Gillnet
Nama Daerah
X1 Ukuran
Mesh Perimeter
Inci X2
Ukuran Jaring m
Luas m
2
X3 Ukuran
Mesin PK
X4 Ukuran
Kapal GT
X5 Jumlah
Nelayan Orang
X6 Kebutuhan
BBM Liter
X7 Biaya Operasi
Rp. ribuTrip
Y
Produksi Rata-ratatripKg
Gilnet 4
24 x 800m 19200 m
2
20 3
5 13.3
200 86.5
Silir 2.5
13 x 800m 12400 m
2
18 4
4 8.3
100 62.2
Rampus 2
6 x 800m 6400m
2
16 4
3 8.3
80 38.4
Ciker 1.5
6 x 400m 2400 m
2
12 2
2 6.3
70 17.6
Jenis Gillnet
Nama Daerah
Fishing Ground
Bahan Jaring Target
Tangkapan Harga
Jaringset Rp. ribu
Jumlah Investasi
Awal Total Rp. juta
Ukuran Hasil
Tangkapan Cara Operasi
dan Lokasi Jumlah Kapal
Total : 34
Gilnet Perairan
Selat Sunda Monofillament
Tansi Tongkol,
Tenggiri dan Kembung
10.000 38
Sedang Pasif, Permukaan
1 Silir
Sebelah Utara P.Tunda
Multifillament Nylon
Kembung dan Tongkol
4800 31
Kecil-Sedang Pasif, Permukaan 9
Rampus Antara P. Dua
dan P. Tunda Monofillament
Tansi Kembung
1600 26
Kecil-Sedang PasifAktif
Permukaan 14
Ciker Perairan
Pantai Monofillament
Tansi Belanak
600 16.5
Kecil Pasif, Permukaan
hingga dasar 10
41
42 Ketika melaut nelayan membawa semua gillnet biasanya nelayan
memiliki 1-2 jenis jaring gillnet yang dimilikinya dan mengoperasikan gillnet sesuai dengan kondisi fishing ground. Apabila sedang musim ikan pelagis maka
nelayan akan mengoperasikan gillnet multifillament jaring silir dan bila sedang musim ikan demersal maka nelayan akan mengoperasikan gillnet monofillament
jaring ciker lokasi penangkapannya pada perairan pantai, apabila mengoperasikan secara aktif degunakan bahan jaring monofillament jaring
rampus serta jaring monofillament dengan jumlah jaring yang lebih banyak lebih luas pada perairan yang lebih jauh jaring gilnet yaitu di Perairan Selat Sunda,
adapun lokasi penangkapannnya jaring silir dan jaring rampus diantara Perairan Pulau Dua dan Pulau Tunda, sedangkan kapalperahu yang digunakan yaitu kapal
motor tempel out board dan kapal mitor in board dengan kekuatan 8-20 PK dan dengan ukuran kapal 2-4 GT. Saat ini sudah ada yang mengganti mesin
motor kapalperahunya dengan kapal motor in board dengan alasan keamanan, baik dari pencuri maupun dari bersenggolan dengan kapalperahu lain.
Gillnet mutifillament biasanya terbuat dari bahan nylon multifillament no. 60-80, dengan ukuran mata jaring mesh size 2,5 inci dan untuk gillnet
monofillament, terbuat dari bahan senar tansi dengan mess size jaring 1,5-4 inci. Satu unit jaring ciker yang biasa digunakan nelayan adalah panjang 400 m dan
lebar tinggi 6 meter. Tahap pengoperasian gillnet terdiri atas penurunan jaring setting, drifting dan penarikan jaring hauling. Setelah kapal sampai pada
fishing ground sekitar 1, 3 dan 6 jam, kecepatan kapal dikurangi dan dua orang pendega mulai menurunkan jaring. Biasanya setting dimulai pada pukul 5-6 sore.
Setting dilakukan dari lambung kiri kapal yang dimulai dengan penurunan pelampung tanda dan pemberat pertama, kemudian dilanjutkan dengan penurunan
pelampung, badan jaring, pemberat, pelampung tanda dan diakhiri dengan pemberat terakhir. Setelah semuanya diturunkan ke laut tali selembar yang
terhubung dengan tali ris atas diikat pada bagian haluan kapal, lalu mesin kapal dimatikan dan melakukan drifting selama 1 sampai 6 jam.
Pada saat penarikan jaring hauling, tali yang menghubungkan kapal dengan gillnet dilepas dan haluan kapal diputar agar posisi alat tangkap ada di
sebelah kiri lambung kapal dan mesin kapal dimatikan. Pertama-tama nelayan
43 menarik pemberat dan pelampung tanda, kemudian diikuti dengan penarikan
pelampung, benda jaring dan pemberat. Apabila terdapat ikan yang terjerat, penarikan dihentikan sesaat atau jaring ditarik perlahan untuk mengambil hasil
tangkapan tersebut. Ikan- ikan yang didapat langsung dipisahkan menurut jenisnya di atas kapal. Proses hauling diakhiri dengan penarikan pelampung tanda
dan pemberat yang pertama kali diturunkan. Pada saat hauling jaring ditarik sekaligus disusun untuk setting tawur berikutnya biasanya dilakukan 2-6 kali
tergatung musim dan arus angin. Adapun daya tahan rata-rata jaring gillnet adalah 3 tiga tahun.
Daerah penangkapan fishing ground dari keempat jenis gillnet berbeda- beda. Fishing ground untuk gillnet gilnet adalah didaerah Perairan Selat Sunda,
untuk gillnet silir di daerah perairan sebelah utara Pulau Tunda, gillnet rampus di daerah perairan antara Pulau Dua dan Pulau Tunda, sedangkan untuk gillnet ciker
di daerah Perairan Pantai Karangangantu hingga Pulau Dua. Target penangkapan ikan untuk gillnet gilnet adalah jenis-jenis ikan
pelagis ukuran sedang, yaitu ikan tongkol, tenggiri dan kembung, untuk gillnet silir adalah jenis-jenis ikan pelagis kecil hingga sedang, yaitu ikan kembung dan
tongkol, untuk gillnet rampus adalah jenis ikan pelagis ukuran kecil-sedang yaitu ikan kembung, sedangkan gillnet ciker adalah jenis ikan demersal yaitu ikan
belanak. Adapun jenis-jenis hasil tangkapan sampingan HTS adalah ikan kurisi, layur, layang, udang dan lain- lain.
Jumlah investasi awal untuk masing- masing gillnet berbeda-beda menurut keempat jenis gillnet yang digunakan. Untuk jenis gillnet gilnet investasi awalnya
sebesar Rp. 38.000.000,- dengan harga jaring gilnet sebesat Rp. 10.000.000,-, dengan ukuran jaring umumnya 24x800 meter, untuk jenis gillnet silir invetasi
awalnya sebesar Rp.31.000.000,- dengan harga jaring silir sebesar Rp. 4.800.000,-, dengan ukuran jaring umumnya 13x800 meter, untuk jenis gillnet
rampus investasi awalnya sebesar Rp. 26.000.000,- dengan harga jaring rampus sebesar Rp. 1.600.000,-, dengan ukuran jaring umumnya 6x800 meter, sedangkan
untuk jenis gillnet ciker dengan investasi awalnya sebesar Rp. 16.500.000,- dengan harga jaring ciker sebesar Rp. 600.000,- dengan ukuran jaring sebesar
6x400 meter.
44
Gambar 4. Gillnet multifillament yang digunakan di Karangantu
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serang, 2005.
Gambar 5. Gillnet monofillament yang digunakan di Karangantu Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serang, 2005.
45
4.6.3 Nelayan