Analisis SWOT Strengths Weaknesses Opportunities Threats

35 pengembangannya dengan cara : 1 Memperluas daerah operasi penangkapan dengan meningkatkan kemampuan kapal yang dioperasikan modernisasi, 2 Mengatur daerah dan atau musim penangkapan sesuai dengan alat tangkapnya, 3 Mentransmigrasikan nelayan, 4 Pembatasan dan pengendalian jumlah alat tangkapnya, 5 Diversivikasi dan mengkonversi usaha penangkapan ke budidaya laut. Sedangkan untuk daerah lepas pantai pantai, pengembangannya dengan cara : 1 Penambahan unit penangkapan ikan, 2 Modernisasi alat dan kapal penangkapan ikan, 3 Mendatangkan transmigrasi, 4 Perluasan daerah operasi penangkapan ikan dan 5 Penanaman modal.

2.11 Analisis SWOT Strengths Weaknesses Opportunities Threats

Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan atau pembangkit strategi pengembangan. Analisis ini didasarkan pada logika dapat memaksimalkan kekuatan Strengths dan peluang Opportunities , namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weknesses dan ancaman Threats Rangkuti, 1998 yang diacu dalam Marimin, 2004. Analisis SWOT mempertimbangkan faktor internal Internal Factor EvaluationIFE yaitu strengths dan weaknesses serta faktor eksternal External Factor EvaluationEFE yaitu opportunities dan threats yang dihadapi dunia usaha, sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategi pengembangan Marimin, 2004. Analisis SWOT didahului dengan identifikasi posisi usaha melalui IFE dan EFE, selanjutnya tahapan analisis matriks SWOT. Membuat keputusan untuk memilih alternatif strategi sebaiknya dilakukan setelah diketahui terlebih dahulu posisi suatu usaha untuk kondisi sekarang berada pada kuadran sebelah mana sehingga strategi yang dipilih merupakan strategi yang paling tepat karena sesuai dengan kondisi internal dan eksternal yang dimiliki oleh perikanan gillnet saat ini. 36 Kuadran III Kuadran I mendukung stategi turn-around mendukung strategi agresif Kuadran IV Kuadran II mendukung strategi defensif mendukung strategi diversifikasi Gambar 2. Posisi perikanan gillnet pada berbagai kondisi. Dengan mengetahui posisi perikanan gillnet pada kuadran yang tepat maka perusahaan dapat mengambil keputusan dengan lebih tepat, yaitu : 1 Jika posisi periakanan gillnet berada pada kuadran I, maka menandakan bahwa situasi ini sangat menguntungkan, perikanan gillnet tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan untuk perusahaan yang berada pada posisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. 2 Perikanan gillnet yang berada pada kuadran II berarti perusahaan menghadapi berbagai ancaman, perusahaan masih memiliki kekuatan internal. Strategi yang harus dilakukan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi. 3 Perikanan gillnet yang berada pada kuadran III menunjukkan bahwa perikanan gillnet mempunyai peluang yang sangat besar, tetapi dilain pihak memiliki kelemahan internal. Fokus yang harus diambil oleh perikanan gillnet adalah meminimalkan masalah- masalah internal sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Berbagai Peluang Berbagai Ancaman Kelemahan Internal Kekuatan Internal 37 4 Posisi perikanan gillnet pada kuadran IV menunjukkan bahwa perikanan gillnet menghadapi situasi yang sangat tidak menguntungkan, dimana selain perikanan gillnet menghadapi berbagai ancaman juga menghadapi kelemahan internal. Proses yang harus dilakukan dalam pembuatan analisis SWOT agar keputusan yang diperoleh lebih tepat perlu melalui berbagai tahapan sebagai berikut : 1 Tahapan pengambilan data yaitu evaluasi faktor eksternal dan internal. 2 Tahap analisis yaitu pembuatan matriks internal-eksternal matriks SWOT. 3 Tahapan pengambilan keputusan. Tahap pengambilan data ini digunakan untuk mengetahui faktor- faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan dan ancaman bagi perusahaan dapat dilakukan dengan wawancara terhadap ahli perusahaan yang bersangkutan ataupun analisis secara kuantitatif misalkan neraca, laba-rugi dan lain- lain. Setelah mengetahui berbagai faktor dalam perusahaan maka tahap selanjutnya adalah membuat matriks SWOT . Matriks SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Dari matriks ini akan terbentuk 4 empat kemungkinan alternatif strategi. Tabel 1 adalah diagram matriks SWOT dan kemungkinan strategi yang sesuai. Tabel 1. Diagram matriks SWOT dan kemungkinan strategi yang sesuai IFEEFE Strengths S Weaknesses W Opportunities O Strategi SO Menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Digunakan jika perusahaan berada pada posisi kuadran I. Srtategi WO Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang. Digunakan jika perusahaan berada pada kuadran III . Threats T Strategi ST Menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman. Digunakan jika perusahaan berada pada kuadran II . Strategi WT Menciptakan strategi meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman. Digunakan jika perusahaan berada pada kuadran IV. 38 Tahap evaluasi data internal dan eksternal perusahaan dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya dengan wawancara, kuesioner maupun pengambilan data kuantitatif perusahaan secara langsung. Tahap pembuatan matriks IFE dan EFE adalah sebagai berikut : 1 Pada kolom 1 dilakukan penyusunan terhadap semua faktor-faktor yang dimiliki oleh perusahaan dengan menjadu dua bagian yaitu faktor internal dan eksternal 2 Pemberian bobot faktor kolom dua mulai dari 1,0 sangat penting sampai 0,0 tidak penting. 3 Pada kolom 3 diisi perhitungan rating terhadap faktor-faktor tersebut berdasarkan pengaruhnya terhadap perusahaan yang bersangkutan. Rentang nilai rating 1 berarti kurang berpengaruh sampai 5 berarti sangat berpengaruh. 4 Kolom 4 diisi dengan cara mengalikan bobot pada kolom 2 dengan kolom 3. 5 Penjumlahan total skor pembobotan untuk masing- masing faktor internal kekuatan-kelemahan dan eksternal peluang-ancaman. Untuk memperoleh strategi yang tepat bagi perusahaan yang bersangkutan maka nilai tersebut diletakkan pada kuadran yang sesuai untuk kemudian dilakukan pembuatan matriks SWOT yang akan menjelaskan aternatif strategi ya ng dilakukan. Setelah matriks IFE dan EFE terbentuk kemudian dibuat matriks SWOT yang menjelaskan berbagai alternatif yang mungkin untuk strategi perusahaan. Tahap selanjutnya adalah pengambian keputusan. Dalam tahap ini perlu merujuk kembali matriks IFE dan EFE yang menghasilkan posisi perusahaan saat ini, sehingga dapat diketahui kombinasi strategi yang paling tepat Marimin, 2004.

2.13 Analytical Hierarchy Process AHP