4.3.2.4 Refleksi
Pada siklus II, berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam menggunakan pembelajaran berkirim slam dan soal terdapat adanya peningkatan.
Hasil belajar pada siklus II juga mengalami peningkatan, hal ini terlihat pada hasil evaluasi siswa yang mecapai ketuntasan belajar sebesar 87,5. Sedang pada
aktivitas berfikir kreatif siswa telah meningkat dan berjalan dengan lancar pada siklus II yaitu memperoleh persentase sebesar 76,82. Hasil ini juga didukung
dengan angket tanggapan siswa tentang model pembelajaran berkirim salam dan soal yang menunjukan hasil yang memuaskan.
4.4 Keterampilan berfikir kreatif siswa
Keterampilan berfikir kreatif siswa dari siklus I sampai pada siklus II meliputi 4 aspek yaitu : keterampilan berfikir lancar, keterampilan berfikir luwes,
keterampilan berfikir orisinil dan keterampilan memperinci. Keempat aspek tersebut diperoleh selama pembelajaran berlangsung yang diakhiri dengan
evaluasi. Keterampilan berfikir kreatif siswa selama proses pembelajaran selalu dinilai dengan kriteria dan indikator yang telah ditetapkan, yaitu dengan
penpersentasean tiap kemampuan berfikir kreatif siswa. Persentase yang diambil adalah persentase siswa selama pembelajaran berlangsung. Penilaian keterampilan
berfikir kreatif siswa mulai dari siklus I sampai dengan siklus II dapat dilihat pada lampiran. Perbandingan persentase berfikir kreatif siswa antara siklus I dengan
siklus II dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.11 Perbandingan Berpikir Kreatif Siswa Kelas X1
No. Aspek yang diamati
Persentase Kenaikan
Persentase Siklus I
Siklus II 1. Keterampilan berfikir lancar fluency
A
Mencetuskas banyak gagasan, jawaban, jawaban atau penyelesaian A1
66,88 80,63
0,42 Selalu memikirkan lebih dari satu
jawaban.A2 64,38
77,50 0,37
2.
Keterampilan berpikir luwes flexibility B
Menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan yang bervariasi. B1
63,13 72,50
0,25 Dapat melihat suatu masalah dari sudut
pandang yang berbeda-beda.B2 62,50
71,88 0,25
Mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda. B3
61,25 78,75
0,45 Mampu mengubah cara pendekatan atau
pemikiran. B4 59,38
73,75 0,35
3.
Keterampilan berpikir
orisinil originality C
Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik.C1
61,25 73,75
0,32 Memikirkan cara-cara yang tak lazim
untuk mengungkapkan diri. C2 63,13
77,50 0,39
Mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tak lazim dari bagian-bagian atau
unsur-unsur. C3 60,63
75,63 0,38
4.
Keterampilan memperinci
elaboration D
Mampu berkarya dan mengembangkan suatu produk atau gagasan. D1
64,38 77,50
0,37 Menambahkan atau memperinci detail-
detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
D2 68,13
84,38 0,51
Sumber : Data primer, Mei 2013
Keterampilan berpikir kreatif siswa berdasarkan setiap indikator penilaian mengalami kenaikan dari siklus I hingga siklus II peningkatan tersebut terjadi
berdasarkan kinerja setiap masing – masing kelompok. Adapun peningkatan
berpikir kreatif berdasarkan kelompok yaitu sebagai berikut :
Gambar 4.1 Peningkatan Berpikir Kreatif Siswa Siklus I dan Siklus II Kelas X1
Sumber : Data primer, Mei 2013
Variabel yang di selidiki dalam penelitian ini adalah variabel input, proses dan output yang dimana variabel tersebut dijadikan tolok ukur untuk menjawab
permasalahan yang dihadapi. Yang artinya dalam peningkatan berpikir kreatif siswa sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran yang
merupakan tujuan dalam pembelajaran. Sisa dikatakn tuntas belajar apabila nilai hail belajar si
swa tersebut ≥ 77. Adapun peningkatan hasil evaluasi dari pra siklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat sebagai berikut :
Kel. 1 Kel. 2
Kel. 3 Kel. 4
Kel. 5 Kel. 6
SIKLUS I 63,18
70,77 60,73
64,36 60,36
60,91 SIKLUS II
81,82 86,18
80,00 80,73
79,39 79,70
0,00 20,00
40,00 60,00
80,00 100,00
Per sen
tase
Peningkatan Berpikir Kreatif Siswa Siklus I dan Siklus II
Gambar 4.2 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas X1
Sumber : Data primer, Mei 2013
Gambar 4.3 Peningkatan Rata – rata Nilai Kelas X1
Sumber : Data primer, Mei 2013
Dari data yang diperoleh peneliti, terdapat peningkatan yang terjadi dari pra siklus, siklus I hingga siklus II. Dapat dilihat dari grafik yang ada diatas
menunjukan persentase ketuntasan siswa pra siklus memperoleh 40,62, pada siklus I meningkat memperoleh 87,50 di siklus II. Selanjutnya berpengaruh pula
Pra Siklus Siklus I
Siklus II Tdk tuntas
59,37 31,25
12,50 Tuntas
40,62 68,75
87,50 0,00
10,00 20,00
30,00 40,00
50,00 60,00
70,00 80,00
90,00 100,00
Per sen
tase
Ketuntasan Siswa Pra Siklus - Siklus I - Siklus II
Pra Siklus Siklus I
Siklus II Series1
64,81 71,87
82,5 20
40 60
80 100
Rata - rata Hasil Belajar Secara Keseluruhan
pada hasil rata – rata nilai kelas memperoleh 64,81 pada pra siklus, dilakukan
penelitian siklus I memperoleh rata – rata nilai siswa sebesar 71,87. Karena belum
memperoleh hasil yang diharapkan maka dilakukan penelitian pada siklus selanjutnya, yang pada siklus II ini pada hasil rata
– rata nilai siswa terdapat peningkatan dan memeroleh sebesar 82,5
4.5 Peningkatan Aktivitas Siswa dari Siklus I Hingga Siklus II