Ketrampilan berpikir orisinil originality Ketrampilan memperinci analyze

gagasan-gagasannya, bekerja lebih cepat dan melakukan lebih banyak dari pada anak-anak lain, dapat dengan cepat melihat kesalahan atau kekurangan pada suatu objek atau situasi.

2.4.2 Ketrampilan berpikir luwes flexibility

Ciri-ciri ketrampilan berpikir luwes adalah menghasilkan gagasan, atau jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi; dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari banyak alternatif pemecahan yang berbeda- beda; mampu mengubah cara pendekatan dan pemikiran. Ketrampilan berpikir ini ditunjukkan dengan perilaku siswa seperti: memberikan aneka ragam penggunaan yang tidak lazim terhadap suatu objek, memberikan berbagai penafsiran interpretasi terhadap suatu gambar, cerita atau masalah, menerapkan suatu konsep dengan cara yang berbeda-beda, memberi pertimbangan terhadap situasi yang berbeda dari yang diberikan orang lain, dalam membahas atau mendiskusikan suatu situasi selalu mempunyai posisi yang berbeda atau bertentangan dari mayoritas kelompok, jika diberikan suatu masalah biasanya memikirkan penyelesaiannya dengan cara-cara yang berbeda, mampu mengubah arah berpikir secara spontan.

2.4.3 Ketrampilan berpikir orisinil originality

Ciri-ciri ketrampilan berpikir orisinil adalah mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik, memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri, mampu membuat kombinasi yang tidak lazim. Ketrampilan ini ditunjukkan oleh perilaku siswa seperti: memikirkan masalah-masalah atau hal yang tidak dipikirkan orang lain, mempertanyakan cara-cara yang lama dan berusaha memikirkan cara-cara baru, memilih asimetri dalam membuat, menggambar, atau mendesain, memiliki cara berpikir yang lain dari yang lain, mencari pendekatan baru, menemukan cara penyelesaian yang baru, lebih senang mensintesis daripada mengganalisis.

2.4.4 Ketrampilan memperinci analyze

Ciri-ciri ketrampilan berpikir rinci adalah mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk; menambahkan atau memperinci secara detil dari suatu situasi sehingga menjadi lebih menarik. Ketrampilan ini ditunjukkan dengan perilaku siswa seperti: mencari arti yang lebih mendalam terhadap jawaban, melakukan langkah-langkah yang terperinci; mengembangkan atau memperkaya gagasan orang lain, mencoba atau menguji secara detail untuk melihat arah yang akan ditempuh, mempunyai rasa keindahan yang kuat sehingga tidak puas dengan penampilan yang kosong atau sederhana, menambahkan garis- garis, warna-warna, detail-detail terhadap gambarnya sendiri atau gambar orang lain. Berikut adalah Indikator Berpikir Kreatif Siswa dalam penelitian yang dilakukan di kelas menurut Munandar 1999: 88. Tabel 2.3 Indikator Berpikir Kreatif Siswa No. Indikator Aspek Yang Diamati 1. Keterampilan berfikir lancar fluency Mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian atau jawaban. Selalu memikirkan lebih dari satu jawaban. 2. Keterampilan berpikir luwes flexibility Menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan yang bervariasi. Dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda. Mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda. 3. Keterampilan berpikir orisinil originality Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik. Mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur. 4. Keterampilan memperinci analyze Mampu berkarya dan mengembangkan suatu produk atau gagasan. Menambahkan atau memperinci detail- detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.

2.5 Kerangka berpikir

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEMAMPUAN BERTANYA TERHADAP KETERAMPILAN METAKOGNISI DAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM-SOAL

0 9 49

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI SMA N 1 KEMBANG TAHUN AJARAN 2012 2013

0 17 187

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN DOMAIN AFEKTIF YANG BERKUALITAS PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X DI SMA N 1 BOJA KABUPATEN KENDAL TAHUN AJARAN 2012 2013

0 7 181

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS XI SMA DHARMA PATRA P. BERANDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

0 2 7

Peningkatan minat dan prestasi belajar sejarah melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas XI IPS I SMA N 1 Mlati tahun ajaran 2011/2012.

0 0 194

Peningkatan prestasi belajar sejarah siswa melalui pendekatan CTL model examples non examples kelas X SMA N 1 Sleman tahun 2012/2013.

0 0 218

Peningkatan minat dan prestasi belajar sejarah melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas XI IPS I SMA N 1 Mlati tahun ajaran 2011 2012

0 0 192

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS 3 SMA BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 0 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 14

PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL MENGGUNAKAN MEDIA KARTU DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERDISKUSI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MIA 4 SMA N GONDANGREJO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 20162017

0 0 18