Kerangka berpikir LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

Berikut adalah Indikator Berpikir Kreatif Siswa dalam penelitian yang dilakukan di kelas menurut Munandar 1999: 88. Tabel 2.3 Indikator Berpikir Kreatif Siswa No. Indikator Aspek Yang Diamati 1. Keterampilan berfikir lancar fluency Mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian atau jawaban. Selalu memikirkan lebih dari satu jawaban. 2. Keterampilan berpikir luwes flexibility Menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan yang bervariasi. Dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda. Mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda. 3. Keterampilan berpikir orisinil originality Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik. Mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur. 4. Keterampilan memperinci analyze Mampu berkarya dan mengembangkan suatu produk atau gagasan. Menambahkan atau memperinci detail- detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.

2.5 Kerangka berpikir

Upaya untuk meningkatakan pembelajaran Sejarah yang lebih baik telah sering dilakukan demi tercapainya pendidikan yang berkualitas sehingga mampu memberikan kontribusi bagi seluruh kalangan masyarakat. Tetapi Dewasa ini, pembelajaran sejarah pada umumnya dilakukan lebih mengutamakan peran guru sebagai pusat informasi sejarah. Banyak guru yang sudah lama mengajar lebih cenderung menerapkan metode konvensional. Guru lebih nyaman dengan metode yang selama ini mereka terapkan disekolah dan enggan menerapkan inovasi pembelajaran. Karena masing – masing guru merasa sudah nyaman dan tidak perlu untuk menguba h “tradisi” yang sudah dijalankan. Hal ini menjadikan pemikiran siswa hanya terpaku pada gurunya saja yang mengakibatkan tidak adanya informasi yang lebih luas sehingga siswa kurang menguasai materi sejarah. Selain itu, Peserta didik kurang memahami pentingnya mata pelajaran sejarah. Di kelas X1 SMA N 1 Kendal, masih terdapat peserta didik yang kurang memahami Sejarah, hal tersebut di karenakan salah satunya kurang adanya informasi yang lebih luas pada pengetahuan sejarah dan masih tergantungnya siswa pada guru mata pelajaran. Secara tidak langsung mengakibatkan siswa kurang kreatif. Berawal dari sini maka diharapkan para peserta didik lebih aktif dan kreatif dengan penggunaan model pembelajaran yang lebih inovatif serta efektif yang akan meningkat hasil belajar Sejarah. Salah satu faktor yang penting untuk mencapai tujuan pendidikan adalah proses belajar mengajar yang dilaksanakan. Proses belajar akan dikatakan efektif apabila dalam pemilihan dan penggunaan model pembelajaran sesuai dengan situasi dan kondisi siswa dalam pembelajaran. Melihat fenomena tersebut diharapkan adanya inovasi dalam pembelajaran. Maka untuk itu, dilakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif salah satunya yaitu dengan model pembelajaran berkirim salam dan soal. Pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal merupakan salah satu tipe model pembelajaran dengan menggunakan kelompok kecil yang heterogen dari jenis kelamin sampai tingkat berpikir siswa dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 anak. Kegiatannya diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, berkirim salam dan soal. Adapun keunggulan dalam penerapan model berkirim salam dan soal yaitu sebagai berikut : 1. Lebih menyenangkan dan disukai siswa 2. Memberi siswa kesempatan untuk melatih kemampuan 3. Memberi siswa kesempatan untuk melatih pengetahuan dan keterampilan mereka 4. Meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa 5. Membantu siswa mengembangkan pengetahuan barunya dari teman sejawatnya serta bertanggungjawab dalam pembelajaran 6. Menunjukkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran hakikatnya merupakan cara berpikir 7. Mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru Di harapkan dengan adanya penerapan model pembelajaran berkirim salam dan soal dalam proses belajar mengajar adalah peserta didik menjadi aktif, timbul interaksi peserta didik di dalam kelas, hasil belajar siswa meningkat, serta kemampuan berpikir kreatif siswa meningkat. Penelitian ini dapat digambarkan melalui kerangka berpikir berikut: Bagan 2.1 Kerangka Berpikir :

2.6 Hipotesis Tindakan

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEMAMPUAN BERTANYA TERHADAP KETERAMPILAN METAKOGNISI DAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM-SOAL

0 9 49

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI SMA N 1 KEMBANG TAHUN AJARAN 2012 2013

0 17 187

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN DOMAIN AFEKTIF YANG BERKUALITAS PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X DI SMA N 1 BOJA KABUPATEN KENDAL TAHUN AJARAN 2012 2013

0 7 181

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS XI SMA DHARMA PATRA P. BERANDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

0 2 7

Peningkatan minat dan prestasi belajar sejarah melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas XI IPS I SMA N 1 Mlati tahun ajaran 2011/2012.

0 0 194

Peningkatan prestasi belajar sejarah siswa melalui pendekatan CTL model examples non examples kelas X SMA N 1 Sleman tahun 2012/2013.

0 0 218

Peningkatan minat dan prestasi belajar sejarah melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas XI IPS I SMA N 1 Mlati tahun ajaran 2011 2012

0 0 192

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS 3 SMA BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 0 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 14

PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL MENGGUNAKAN MEDIA KARTU DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERDISKUSI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MIA 4 SMA N GONDANGREJO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 20162017

0 0 18