Keterampilan memperinci elaboration D

Tabel 4.10 Hasil Observasi Berfikir Kreatif Siswa Per Indikator dan Per Aspek Siklus II No. Aspek yang diamati Jumlah Persentase Kriteria 1. Keterampilan berfikir lancar fluency A Mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian atau jawaban.A1 81,3 K Selalu memikirkan lebih dari satu jawaban.A2 83,8 K Rata – rata A 82,5 K 2. Keterampilan berpikir luwes flexibility B Menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan yang bervariasi. B1 76 K Dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda.B2 79 K Mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda. B3 83 K Mampu mengubah cara pendekatan atau pemikiran. B4 76 K Rata – rata B 78,44 K 3. Keterampilan berpikir orisinil originality C Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik.C1 83 K Memikirkan cara-cara yang tak lazim untuk mengungkapkan diri. C2 83 K Mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur. C3 81 K Rata – rata C 82,08 K

4. Keterampilan memperinci elaboration D

Mampu berkarya dan mengembangkan suatu produk atau gagasan. D1 81 K Menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik. D2 87 K Rata – rata D 84,06 K Sumber : Data primer, Mei 2013 Berdasarkan data yang di peroleh darai data diatas bahwa : 5. Aspek kemampuan siswa dalam Mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian atau jawaban memperoleh persentase sebanyak 81,3 masuk dalam kategori kreatif yang artinya siswa sudah mampu menjawab permasalahan dari guru maupun teman sejawat dalam diskusi maupun tugas individu 6. Aspek kemampuan siswa dalam selalu memikirkan lebih dari satu jawaban memperoleh persentase 83,8 masuk dalam kategori kreatif yang berarti siswa cukup kreatif dalam memnjawab pertanyaan dari berbagai sumber, tidak hanya di LKS, buku paket tetapi juga di internet denagn jawaban yang lebih dari satu. 7. Aspek kemampuan siswa dalam Menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan yang bervariasi memperolah persentase 76 masuk dalam kategori kreatif yang berarti siswa sudah mampu mengajukan gagasan maupun ide yang sedikit menyimpang dari topik. 8. Aspek kemampuan siswa dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda memperoleh persentase 79 masuk dalam kategori kreatif yang berarti siswa mampu melihat masalah tidak hanya dari satu sudut pandang, tetapi juga melihat dari berbagai sudut pandang yang berbeda – beda. 9. Aspek kemampuan siswa dalam Mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda memperoleh persentase 83 masuk dalam kategori kreatif yang berarti sisa mampu mencari banyak sumber yang ada dan dapat menerima ide maupun gagasan dari orang lain. 10. Aspek kemampuan siswa Mampu mengubah cara pendekatan atau pemikiran memeperoleh persentase 76 masuk dalam kategori kreatif yang berarti siswa mampu dalam mengubah cara pendekatan atau pemikiran siswa tidak hanya di dalam kelas tetapi juga dalam kehidupan sehari - hari. 11. Aspek kemampuan siswa mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik memperoleh persentase 83 masuk dalam kategori kreatif yang berarti siswa mampu mnegungkapkan istilah – istilah ilmiah dalam melakukan diskusi kelompok maupun dalam memjawab soal individu. 12. Aspek kemampuan siswa dalam memikirkan cara-cara yang tak lazim untuk mengungkapkan diri memperoleh persentase 83 masuk dalam kategori kreatif yang berarti siswa mampu untuk memecahkan masalah – masalah yang berkaitan dengan topik. 13. Aspek kemampuan siswa mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur memperoleh persentase 81 masuk dalam kategori kreatif yang berarti siswa masih mampu untuk membuat soal – soal yang relavan pada topik. 14. Aspek kemampuan siswa mampu berkarya dan mengembangkan suatu produk atau gagasan memperoleh persentase 81 masuk dalam kategori kreatif yang berarti siswa mampu mempertahankan ide ataupun gagasan dalam proses diskusi. 15. Aspek kemampuan siswa Menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik memperoleh persentase 87 masuk dalam kategori kreatif yang berarti siswa mampu menjelaskan lebih spesifik dalam menjelaskan permaslahan.

4.3.2.4 Refleksi

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEMAMPUAN BERTANYA TERHADAP KETERAMPILAN METAKOGNISI DAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM-SOAL

0 9 49

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI SMA N 1 KEMBANG TAHUN AJARAN 2012 2013

0 17 187

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN DOMAIN AFEKTIF YANG BERKUALITAS PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X DI SMA N 1 BOJA KABUPATEN KENDAL TAHUN AJARAN 2012 2013

0 7 181

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS XI SMA DHARMA PATRA P. BERANDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

0 2 7

Peningkatan minat dan prestasi belajar sejarah melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas XI IPS I SMA N 1 Mlati tahun ajaran 2011/2012.

0 0 194

Peningkatan prestasi belajar sejarah siswa melalui pendekatan CTL model examples non examples kelas X SMA N 1 Sleman tahun 2012/2013.

0 0 218

Peningkatan minat dan prestasi belajar sejarah melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas XI IPS I SMA N 1 Mlati tahun ajaran 2011 2012

0 0 192

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS 3 SMA BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 0 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 14

PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL MENGGUNAKAN MEDIA KARTU DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERDISKUSI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MIA 4 SMA N GONDANGREJO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 20162017

0 0 18