32 1 Guru sering membiarkan adanya siswa yang mendominasi
kelompok atau menggantungkan diri pada kelompok; 2 Akuntabilitas individual sering diabaikan sehingga tugas-tugas sering
diborong oleh salah seorang seorang anggota kelompok, lainnya hanya “mendompleng” keberhasilan “pemborong”; 3 Kelompok
belajar biasanya homogen; 4 Pemimpin kelompok sering ditentukan oleh guru atau kelompok dibiarkan untuk memilih pemimpinnya
dengan cara masing-masing; 5 Keterampilan sosial sering tidak secara langsung diajarkan; 6 Pemantauan melalui observasi dan
intervensi sering tidak dilakukan oleh guru pada saat belajar kelompok sedang berlangsung; 7 Guru sering tidak memperhatikan proses
kelompok yang terjadi dalam kelompok-kelompok belajar. 8 Penekanan sering hanya pada penyelesaian tugas.
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran yang mengajarkan lebih banyak tentang konsep-konsep yang berupa
informasi verbal yang diperoleh dari buku dan penjelasan guru atau ahli. Siswa lebih bersifat pasif menerima informasi dari guru tanpa adanya timbal balik.
2.2.8 Hasil Belajar
Menurut Rifa’i 2009:85, hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek
perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. Menurut Suprijono 2012:5 hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-
nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne dalam Suprijono 2012:5-6, hasil belajar berupa:
1 Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan
dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespon secara spesifik terhadap rangsangan spesifik.
Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan.
2 Keterampilan intelektual yatiu kemampuan mempresentasikan
konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengkategorisasi, kemampuan analitis-sintesis
fakta-konsep dan mengembangkan prisnsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan
aktivitas kognitif bersifat khas.
33 3
Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
4 Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian
gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
5 Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek
berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai.
Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.
Menurut Bloom 1956 dalam Suprijono 2012:6-7, hasil belajar mencakup beberapa domain, diantaranya yaitu domain kognitif, afektif dan
psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge pengetahuan, ingatan, comprehension
pemhaman, menjelaskan, meringkas, contoh, application menerapkan, analysis menguraikan, menentukan hubungan, synthesis
mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru dan evaluation menilai. Domain afektif adalah receiving sikap menerima, responding
memberikan respon, valuing nilai, organization organisasi, characterization karakterisasi. Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routine dan
rountinized . Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik,
sosial, manajerial dan intelektual. Yang perlu diingat hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi
kemanusiaan saja. Artinya hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan
sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif. Jadi dengan kata lain hasil belajar merupakan perubahan
perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami proses belajar yang mencakup
34 ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Pada penelitian ini data hasil belajar
diperoleh dari pembelajaran teori pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi membaca Intensif di SD Negeri Pesarean 01 Kabupaten Tegal. Pembelajaran
dilaksanakan dalam kelas IV A dan IV B, kemudian diperoleh nilai rata-rata kelas IV A sebesar 83,46 dan IV B sebesar 75,68. Siswa mengikuti pembelajaran dengan
baik dan aktif dalam proses pembelajaran. Kendala yang dialami guru, kurang bisa menguasai keadaan kelas karena siswa cenderung aktif dan sulit untuk
dikondisikan.
2.3 Kerangka Berpikir