31
2.2.7 Pembelajaran Konvensional
Sukandi 2003 dalam Kholik 2011:24 mendeskripsikan bahwa pendekatan konvensional ditandai dengan guru mengajar lebih banyak
mengajarkan tentang konsep-konsep bukan kompetensi. Tujuannya adalah siswa mengetahui sesuatu bukan mampu untuk melakukan sesuatu, dan pada saat proses
pembelajaran siswa lebih banyak mendengarkan. Pendekatan konvensional yang dimaksudkan adalah proses pembelajaran yang lebih banyak didominasi guru
sebagai pentransfer ilmu, sementara siswa lebih pasif sebagai penerima ilmu. Hamdani 2011:166 menyampaikan beberapa ciri pembelajaran
konvensional, yaitu: 1 memfokuskan pada prestasi individu, 2 penghargaan berupa prestasi individu, 3 dalam proses belajar, hanya sedikit terjadi proses
diskusi anatarsiswa, 4 tanggung jawab yang ada berupa tanggung jawab individu, dan 5 pembentukan kelompok tidak diperhatikan. Sunarto 2009
dalam proses pembelajaran bahasa misalnya, dalam pendekatan konvensional mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a lebih berpusat guru; b fokus pembelajaran lebih pada struktur dan format bahasanya ilmu bahasa; c Guru berbicara, siswa
mendengarkan; d para siswa melakukan kegiatan sendiri; e Guru selalu memonitor dan mengoreksi tiap-tiap ucapan siswa; f guru
menjawab pertanyaan para siswa tentang ilmu bahasa; g guru yang menentukan topik atau tema pembelajaran; h guru
menilai hasil belajar siswa; dan i kelas tenang.
http:sunartombs.wordpress.com20090302pembelajaran- konvensional-banyak-dikritik-namun-paling-disukai.
Ciri-ciri pembelajaran konvensional menurut Sunarto, sudah jelas bahwa kegiatan pembelajaran lebih berpusat pada guru. Peran guru lebih mendominasi
dalam pembelajaran. Sedangkan menurut Trianto 2009:58 ciri-ciri pembelajaran konvensional sebagai berikut:
32 1 Guru sering membiarkan adanya siswa yang mendominasi
kelompok atau menggantungkan diri pada kelompok; 2 Akuntabilitas individual sering diabaikan sehingga tugas-tugas sering
diborong oleh salah seorang seorang anggota kelompok, lainnya hanya “mendompleng” keberhasilan “pemborong”; 3 Kelompok
belajar biasanya homogen; 4 Pemimpin kelompok sering ditentukan oleh guru atau kelompok dibiarkan untuk memilih pemimpinnya
dengan cara masing-masing; 5 Keterampilan sosial sering tidak secara langsung diajarkan; 6 Pemantauan melalui observasi dan
intervensi sering tidak dilakukan oleh guru pada saat belajar kelompok sedang berlangsung; 7 Guru sering tidak memperhatikan proses
kelompok yang terjadi dalam kelompok-kelompok belajar. 8 Penekanan sering hanya pada penyelesaian tugas.
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran yang mengajarkan lebih banyak tentang konsep-konsep yang berupa
informasi verbal yang diperoleh dari buku dan penjelasan guru atau ahli. Siswa lebih bersifat pasif menerima informasi dari guru tanpa adanya timbal balik.
2.2.8 Hasil Belajar